Hyera pulang dengan keadaan sedih. Matanya membengkak. Hidungnya merah, intinya, kini penampilannya sangat berantakan. Untungnya saat di rumah. Ibunya berada di kamar. Buru buru hyera berlari menuju kamarnya.
Hyera lansung merebahkan badannya di kasurnya. Sembari menangis tersedu sedu.
"Hiks-- kenapa dia membentakku? Dia terlalu kejam!"
Ting!
Hyera mengambil hp nya. Dan melihat salah satu pesan yang membuatnya muak.
|taehyung : maaf, hyera a....
Hyera tidak mengubris pesan taehyung sedikit pun. Dia mematikan datanya. Dan berusaha tidur.
.
.
.
Setelah mandi dan bersiap siap menuju kampus. Sebelumnya hyera sarapan bersama ibunya."Jam berapa kamu pulang., kenapa ibu tidak tahu?" tanyan ny. Min
"Aku tidak melihat jam. Intinya, saat ibu menyuruhku pulang, aku lansung pulang"
"Hm"
Usai sarapan. Ny. Min mengantar putri tunggalnya menuju kampus.
"Belajar yang rajin yah" ucap sang ibu sembari mencium kening hyera.
"Iyah ibu. Ibu juga semangat kerjanya"
"Tentu saja sayang"
Setelah itu. Ny. Min melajukan mobil nya menuju tempat tujuannya.
Rasanya hyera sangat tidak bersemangat untuk mengikuti kelas hari ini. Tapi, dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Mau tidak mau, hyera mengikuti kelas pagi ini. Dan sebentar siang dia juga masih ada kelas.
.
.
.
Sambil menunggu kelas siang, hyera menyempatkan waktunya untuk membaca novel romans, di salah satu bangku taman di kampusnya."Kamu satu kampus juga dengan aku?"
Hyera menatap ke arah suara. Yang kini tepat berada di sampingnya.
Ekspresinya saat ini tentu saja terkejut. Bagaimana bisa, orang yang habis membuatnya menangis dan emosi setengah mati, kini bisa sekampus dengannya.
Hyera memutar kedua bola matanya malas, lalu kembali melakukan aktivitasnya.
"Maaf, semalam aku tidak sengaja membentakmu"
"Kau tahu bukan, aku tidak suka jika di diami" lanjutnya
Lalu beberapa saat hening, hingga hyera membuka suaranya.
"Sudah selesai?"
Taehyung menatapnya tidak percaya. Teman teman alumni nya berkata kalau hyera kini sangat berubah. Dia nampak lebih ramah, ceria, dan lembut. Tapi menurut taehyung dia bahkan menjadi lebih dingin,jutek, dan galak.
"Maksudmu?" tanyan taehyung
Hyera nampak menghembuskan nafasnya kasar.
"Kau itu pembohong. Kau pikir aku bisa mempercayaimu begitu saja? Ck! Penipu yang licik"
Hyera baru saja akan beranjak dari duduknya jika saja pergelangannya tidak di genggam oleh taehyung.
"Apa maksud mu?" ulangnya
"Ck! Apa kataku tadi belum jelas eoh? Aku sudah mengetahui segalanya"
Hyera dengan cepat menepis tangan taehyung. Dan menuju ke kelasnya. Karna kelas siangnya akan di mulai dalam waktu 12 menit.
.
.
.
Entah kenapa taehyung menjadi tidak foqus dengan mata kuliah nya saat ini."Ck! Apa kataku tadi belum jelas eoh? Aku sudah mengetahui segalanya"
Kata kata itu terus tergiang di kepala taehyung.
"Maksudnya mengetahui segalanya?"
"Apakah ingatannya sudah kembali?"
"Ingatan? Siapa?" tanyan jin yang tiba tiba saja duduk di sampingnya.
"Yak! Kau mengagetkanku saja"
"Aku kan jin. Bisa menghilang dan muncul tiba tiba. Hahaha"
"Aku sedang tidak bercanda"
"Jangan terlalu serius. Nanti aku rasuki tubuhmu"
"Berhenti bercanda jin tomang!"
"Yah, arraseo"
Keduanya hening..
Krikkkkk..
Krik..1 menit
18 menit"Siapa yang kau maksud tadi?!" geram jin. Karna sedari tadi kondisinya sangat hening
"Huh! Kau ingin aku jantungan eoh?!"
"Kau dari tadi tidak menjawab pertanyaanku"
"Biarkan aku berfikir dulu"
"Apa yang kau pikirkan?"
Taehyung lansung beranjak dari duduknya.
"Ya-yak! Kau belum menjawab pertanyaanku" teriak jin. Yang masih bisa di dengar oleh taehyung, tetapi tidak di ubris sama sekali oleh taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath [Kth] | Proses Revisi
Fanfiction[ PROSES REVISI ] Tapi kalau masih ada typo bertebaran mohon di maafkan🙏. Kami akan melakukan revisi ulang. The next? - Family [KTH] Siapa yang akan menolak mencintai pria tampan? Tentu saja tidak ada. Tapi, jika dia seorang psychopat. Apa kau masi...