♻misteri 07

11.2K 881 6
                                    

"Hoammm.."

Hyera terbangun dari tidurnya, karena cahaya matahari yang mengusik tidurnya.

Hyera mencuci muka dan tangannya. Lalu berjalan keluar kamar sembari mencari sang pemilik rumah.

Hyera sdh mencari di setiap sudut., tapi sang pemilik rumah tidak menunjukkan batang hidungnya sekalipun

"Dia kemana?"

Hyera mendapat sebuah surat di atas meja ruang tamu. Dia pun membukanya.

Untuk, hyera
Aku sedang pergi mengurus sesuatu. Kau dirumah saja. Jangan kemana mana. Kalau kau mau pulang, tunggu aku. Biar ku antar. Kalau kau mau makan hubungi saja nomor ini ************ itu nomor adikku, flora. Nanti dia akan mengantarkanmu makanan. Tidak usah sungkan sungkan padanya. Anggap saja adik sendiri. Ku harap kalian bisa berteman akrab.

Dari, taehyung

______________

"Astaga apa apaan ini"
Hyera terkekeh membaca surat dari taehyung.

Hyera mengambil telefone rumah. Dan menelfone nomor yang berada di dalam surat itu.

"Halo"

"Halo. Apa ini dengan flora?"

"Yah, saya sendiri. Ini kak hyera?"

"Iyah"

"Kak hyera mau makan?"

"Tidak, hanyan saja. Bisakah kau temani aku disini. Aku tidak bisa di rumah ini sendiri tanpa ada sang pemilik rumah"

"Hahah.., anggap saja rumah sendiri kak. Baiklah aku akan kesana"

"Iyh. Makasih"

Tut..tut..

Telefone keduanya berakhir. Hyera bergegas untuk membersihkan tubuhnya. Lalu menunggu flora di ruang tamu.
.
.
.
"Apa?! Dia kabur?"

"Iyah pak, maaf kan saya karna lalai dalam menjaganya"

Tut..tut..

Ayah hyera menggeram kesal dengan tingkah laku putrinya itu. Dia dan istrinya baru saja di london sehari. Tetapi terpaksa mereka harus kembali ke korea, untuk mencari keberadaan putrinya itu.

"Cepat carikan tiket yang berangkat malam ini" suruhnya kepada sang body guard.
.
.
.
Sejak dari tadi ayah hyera terus mondar mandir di ruang tamunya. Sambil menunggu kabar dari body guard nya yang mencari keberadaan hyera.

Ting..tong..

Ayah hyera sudah tidak sabar membuka pintu. Dia kira itu adalah hyera. Tetapi nyatanya salah.

"Kau?"

Ayah hyera mematung. Mata nya berbinar. Seseorang yang pernah mengisi kehidupannya kini menjadi lebih cantik, dan anggun.

"Dimana anakku? Aku ingin mengambilnya. Apakah kau puas membuat nya jauh dari ibunya?!"

"Bukan kah kau sudah mati?"

Sang lawan bicara hanyan memberikan smirk.

"Kau mengharapkanku mati rupanya? Aku akan pergi dari hidupmu ketika kau memberikan hyera padaku"

"Tidak akan"

"Kenapa? Bukankah itu yang dulu kau katakan?"

"Di-dia--"

"Dia hilang" ucap ibu tiri hyera yang baru muncul dari dalam rumah.

"Hi-hilang?!" ucap ibu kandung hyera

"Iyah dia hilang" ucap sang ibu tiri dengan santainya.

"Kalau kalian tidak bisa menjaganya lepaskan dia dan beri kepadaku!" teriak nya. Sungguh, ibu kandung hyera sangat kesal. Dengan ulah mantan suaminya itu.

"Tidak! Tidak akan ku berikan. Dia sangat berharga bagiku" ucap sang ayah

"Berharga kau bilang? Kalau dia menghilang artinya dia tidak betah denganmu! Biarkan dia bahagia bersamaku"

"Kau bisa menjaminnya?"

"Yah!" jawabnya dengan semangat.
.
.
.
"Tuan, kami mendapatkan hyera" ucap sang body guard sambil membawa hyera kehadapan sang ayah.

"Dari mana saja kau?" tanyan sang ayah

"AKU TIDAK BETAH TINGGAL DI SANA AYAH!"

Sang ayah menarik nafas dalam. Sehingga dia meneteskan air mata. Rasanya berat sekali melepaskan putri kesayangannya.

Sang ayah sangat menyesal karena tidak memperlakukan putrinya dengan baik dan tidak diberikan kasih sayang penuh akhir akhir ini.

Dia menyesal karena tidak memberikan seluruh waktunya untuk berbagi bersama putri nya.

Dan kini? Dia harus terpaksa melepaskan putrinya itu.

"Hikss.." tangis sang ayah pecah begitu saja.

"A-ayah? Kenapa?" tanyan hyera dengan mimik panik.

Hyera mendekat ke arah ayahnya yang kini sedang terisak.

"Kau akan kembali kepada ibumu"

"Maksud ayah?"

"Ibu kandung mu. Dia datang kembali"

Badan hyera mematung dan menegang. Hyera juga larut dalam kesedihan.

"Ja-jadi ibu tidak meninggal?"

"Yah,"

Hyera menangis. Antara bahagia dan sedih. Sungguh, tak bisa di ekspresikan saat ini.

"Kau akan tinggal bersama ibumu"

"Maaf kan aku ayah" ucap hyera sembari memeluk sang ayah.

Sang ayah kembali memeluk erat tubuh mungil hyera. Dengan penuh tangisan dan terisak.

Rasanya berat sekali melepaskan hyera dalam kondisi seperti ini.

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang