♻misteri 08

10.9K 798 16
                                    

Hyera kini terduduk di sebuah salah satu cafe yang lansung tertuju ke jalanan kota. Dimana orang berlalu lalang.

Hyera memikirkan keluarganya yang making rumit.

Di satu sisi dia ingin ikut dengan ibunya karna tidak betah tinggal bersama sang ayah., alasannya yah karena sang ibu tiri.

Dan di sisi lain. Dia tidak tega dan sangat sedih meninggalkan sang ayah yang telah merawatnya, walaupun kasih sayang yang di berikan tidak sepenuhnya.

Hyera menatap kosong ke arah macha latte yang di pesannya.

"Hai,"

Hyera mendongak kedepan.

"Ah.., hai. Sejak kapan anda disitu?"

"Eum.. Barusan" ucap nya sembari memberikan senyumnya.

"Kau, bukannya dokter yang beberapa hari yang lalu bukan?"

"Rupanya kau masih mengingat ku?"

"Hehehe, tentu saja"

"Apa kau sendiri?" tanyanya

Hyera mengangguk sambil tersenyum kikuk.

Keduanya terlarut pada pemikiran masing masing.

"Ah.., sepertinya aku harus berangkat. Ada pasien" pamitnya.

Hyera tersenyum sebagai tanda respon darinya.
.
.
.
"Kau harus mengemaskan barangmu. Dia akan segera datang" ucap sang ayah

Lagi lagi hyera merasa sedih.

"Aku sudah tidak perlu ber acting lagi bukan, setelah kepergianmu?" bisik ibu tiri nya. Tepat di telinganya.

Sudah selama 45 menit hyera, ayah dan ibu tirinya menunggu ibu kandung hyera.
.
.
.
"Rupanya kau sudah datang" ucap sang ayah dengan nada sinisnya.

Hyera terpatung menatap ibu kandungnya. apakah dunia sesempit ini? Seseorang yang akhir akhir ini dekat dengannya ternyata adalah sosok ibu yang dirindukannya selama ini.

Dokter min,

Tunggu yah. Karna dokter min sedang berada di perjalanan. Sedikit lagi dia akan kesini" ucap sang suster.

Hyera mengangguk.
3 menit hyera menunggu hingga sang dokter dtang.

"Halo. Maaf saya terlambat" ucap dokter itu. Lalu menutup pintunya kembali.

Dokter itu duduk di depan hyera.
Hyera mendongakkan kepalanya untuk menatap dokter yang ditunggunya.

Keduanya mematung. Mata hyera sudah berkaca kaca. Hatinya tertusuk seribu jarum. Dokter itu telah meneteskan air matanya. Senyumnya menjadi kaku dan getir.

Rasanya, waktu seperti berhenti. Kedua nya larut dalam kesedihan. [♻misteri 05]

"Dokter min?" gumam hyera

"Hyera? Apakah kau anakku?" ucap sang ibu denga mata yang berbinar binar.

Sang ibu lansung memeluk hyera dengan erat. Begitu juga dengan hyera. Keduanya saling menyalurkan kerinduan satu sama lain.
.
.
.
"Kau dari mana saja? Sudah absen beberapa hari ini?" tanyan ketua kelas

"Bukan urusanmu" jawabnya dengan cuek

Hyera meletakkan kepalanya di meja dan tertidur.

Wali kelas mereka masuk ke dalam kelas. Tetapi hyera masih nyaman dengan posisinya.

"Anak anak tolong perhatikan. Kita kedatangan murid baru"

Seketika kelas menjadi rame. Dan semuanya bersorak gembira.

"Wah.. Aku tidak mendengar kabar ini"
"Ini sangat mendadak"
"Biasanya sudah tersebar tentang berita anak baru"
"Apa dia cwok atau cewek?"
"Aku sangat tidak sabar melihatnya".
" apakah dia seorang wanita?"
"Dia ganteng gak?"

"Ok, ayo silahkan masuk dan perkenalkan dirimu"

Murid itu masuk. Dan seketika kelas hening, membuat semuanya mematung.

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang