♻misteri 70

4.5K 336 23
                                    

"Appa!"

"A-a-appa?" batin hyera

Jangan bilang...,,,,

Hyera terus menatap ke arah taehyung dan anak perempuan tersebut. Keduanyan benar benar akrab. Bahkan mereka melakukan tos dengan cara mereka sendiri. Tak lupa taehyung yang menggendong anak perempuan itu. Sesekali mereka tertawa.

Tetapi..,,, yang lebih hancurnya lagi saat hyera melihat jenie yang baru saja keluar dari sebuah toko roti.

"Eomma!!" teriak anak perempuan itu pada jenie. Dan jenie menampilkan senyum lebarnya.

Hyera meneguk salifanya dengan penuh tekanan. Dia shok dengan apa yang baru di lihatnya. Awalnya dia berfikir kalau dia salah orang. Tetapi penglihatannya benar benar jelas.

Dan ketika jenie sudah menghampiri taehyung dan anak perempuan itu. Mereka nampak akrab. Jenie yang bermain dengan anak perempuan yang berada di gendongan taehyung. Serta taehyung yang menatap jenie sambil tersenyum.

Hyera? Hanyan bisa menangis. Mulutnya sangat susah mengeluarkan kata kata.

Eunwoo hanyan bisa menatap ke arah pandangan hyera. Sesekali menatap wajah hyera. Walaupun dia tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Tetapi, dia mengerti dengan perasaan hyera.

Eunwoo menarik pergelangan tangan hyera dengan cepat untuk menuju ke tempat parkiran, dimana mobilnya terparkir. Dia tidak mau hyera akan tambah menangis dan sedih, jika terus melihat orang orang itu.

Taehyung pov

Entah kenapa kepalaku ini sangat ingin menoleh ke samping kiri. Dan saat aku menoleh ke kiri. Aku melihat seorang wanita yang pergelangan tangannya di tarik oleh seorang pria. Wajah wanita itu tidak kelihatan jelas, karna ditutupi oleh rambutnya. Tapi.. Aku melihat matanya yang sembab. Dan sepertinya dia sedang menangis.

Hftt.. Sudah biasa, jika anak remaja pacaran pasti ada masalah. Dan sepertinya mereka sedang ada masalah. Dan mereka juga sangat cocok.

Tapi, entah kenapa. Jantungku berdetak lebih cepat. Saat melihat wanita itu.

Apa karna aku merindukannya?
Ataukah..

Tidak, tidak!
Dia sudah tiada. Seharusnya aku merelakannya. Jika aku tidak bisa merelakannya. Nanti dia tidak akan bahagia di alam sana.

Hwang hyera., aku merindukanmu. Sungguh, kenapa kau pergi secepat mungkin? Kenapa kau tidak menungguku?

Jujur, sebenarnya aku kecewa padamu. Tapi bukankah ini takdir sang maha kuasa? Dan mungkin ini yang terbaik untukmu. Karna, jika kau kembali padaku. Aku takut semuanya terulang kembali. Di mana aku menjadi pria yang brengsek.

"Taehyung?"

"I-iyah?"

Jenie baru saja membuyarkan lamunanku.

"Ayo kita pulang. Pasti jin hyung mencari kalian" ucap ku dan di beri anggukan oleh jenie.
.
.
.
Hyera tak henti hentinya menangis di dalam mobil. Membuat eunwoo tidak bisa berkata apa apa. Bahkan berusaha menghibur hyera dengan segala cara, tetapi semuanya gagal.

"Hyera sudahlah. Memangnya ada apa dengan mereka? Kau mengenal mereka?" tanyan eunwoo sambil foqus menyetir.

"Hikss--" hanyan suara tangisan dan isakan yang di dapati eunwoo dalam setiap pertanyaannya.

Hingga kini mereka sudah sampai di rumah. Hyera lansung turun dari mobil dan berlari cepat menuju kamarnya.

"Hikkss--huee.. Hikss-- i-ibu.. A-ayh. Hikss--"

Eunwoo turun dari mobil dengan terburu buru, saat sudah memarkirkan mobilnya.

Dan berlari menuju kamar hyera.

Tok..tok..tok..

"Hyera, apa kau baik baik saja?"

Tidak ada balasan.

"Baiklah,.. Aku tidak mengerti dengan masalahmu. Aku harap kau baik baik saja. Jika kau butuh sesuatu, kau bisa keluar dari kamar mu. Jangan mengurung dirimu dan terus terusan di dalam kamar. Karna semuanya tidak ada gunanya. Kesehatanmu yang terpenting" setelah mengatakan itu. Eunwoo lansung pergi menuju ke kamarnya sendiri.

Hyera pov

"Hikss-- kenapa semua orang yang aku sayangi.. Benar benar meninggalkannku?"

"Kenapa? Kenapa semuanya lagi lagi berakhir dengan kesedihanku?! Apa kah tuhan benar benar senang melihatku sedih dari pada bahagia? Hikss-- kenapa semuanya tidak adil!"

"Hikss-- ibu.. Ayah, aku ingin kalian berada di sisiku hikss.. Aku.. A-aku tidak ingin berada di dunia ini. Jika disuruh pilih. Aku lebih memilih meninggal dengan keadaan tragis, daripada melihat mereka yang bahagia di atas kesedihan dan penderitaanku."

"Hikss-- percuma aku hidup! Jika semua orang sudah bahagia tanpa ku! Dan aku?! Hanyan seperti debu di dunia ini. Jadi..,,, untuk apa aku berada disini?! Hikss"

Aku mengambil handphone ku. Dan mencari identitas nama dokter yang selama ini merawat ku di rumah sakit waktu itu.

"Dokter jung?" gumam ku.

Dan akhirnya aku mendapatkan sosmed dokter tersebut, hingga nomor handphone nya.

Dok. Jung

Hyera : aku hyera

Dan tidak berselang lama, pesan tersebut di balas. Aku benar benar membutuhkan dokter itu. Dan dokter itu tepat sekali, dia sangat cepat membalas pesanku.

Dok. Jung : hyera anak dari ny. Min? Yang baru bangun setelah 5 tahun lamanya?

Hyera : iyah
Hyera : 5 tahun?!

Dok. Jung : ah, aku lupa. Kau belum mengetahui apapun.

Hyera : oleh karena itu, aku ingin tahu segalanya darimu.

Dok. Jung : temui aku di cafe dekat taman nanti malam. Kau bisa mengetahui segalanya setelah itu.

Hyera : baiklah
Hyera : terimakasih sebelumnya

Dok. Jung : iyh
Read

Aku bernafas legah. Aku benar benar penasaran dengan apa yang terjadi sebelumnya. Dan apa yang belum aku ketahui.

Dan.. Apa itu? 5 tahun? Sebenarnya ada apa dengan semuanya?

____

Double upp,,,
Biar kalian gak penasaran :")

Psychopath [Kth] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang