Entah mengapa, kehadiranmu mulai membuatku terbiasa.
Akhir pekan terlewati dengan begitu cepat. Hari Senin sudah tiba begitu saja. Seperti biasa, Pelangi sudah sampai di sekolah dengan diantar Papinya.
Pelangi hendak masuk ke dalam kelasnya. "Pelangi!"
Pelangi mengenal suara itu. Ia berbalik badan dan menatap orang yang memanggilnya itu.
"Apaan?" Pelangi agak jutek.
"Sensi banget sih sama gue. Senyum dong Langi." Gibran mencolek-colek dagu Pelangi sambil cengengesan.
"Apa sih lo? Sok kenal banget. Gue aduin Lauren mampus lo." Pelangi menepis kasar tangan Gibran.
"Pura-pura kenal deket sama gue gitu kek. Lo kan temennya pacar gue." Gibran menaik turunkan alisnya.
"Enggak penting banget. Jadi ada apa? Nyesel gue nanggepin lo."
"Bebeb Oren kemana? Gue kangen nih."
"Bucin banget sih lo. Lauren lagi nggak masuk."
"Kenapa?" tanya Gibran penasaran.
"Yang pacarnya kan elo? Kok enggak tau sih?" Pelangi masih saja jutek. Mengingat sebenarnya Pelangi tidak setuju jika Lauren menjalin hubungan bersama Gibran.
"Ngapain di sini, Bran?" tanya Laskara yang baru datang dengan Angga di sampingnya.
"Nyari pacar gue, dong. Gue kan enggak jones kayak lo pada," jawab Gibran penuh percaya diri.
"Gue mah lagi males aja kali, Bran. Kalo gue mau, tujuh cewek sekalian juga bisa gue dapetin. Ya enggak, Ga?" ujar Laskara sambil merangkul pundak Angga. Namun hanya dibalas dengan decakan oleh Angga.
"Ck. Dasar playboy!" Pelangi kesal sendiri mendengar percakapan duo playboy itu.
"Kenapa? Masalah buat lo?" tanya Laskara.
"Enggak! Enggak sama sekali. Bukan urusan gue." Pelangi menghentakkan kakinya kesal kemudian beranjak masuk ke kelas.
Laskara menarik lengan Pelangi sebelum gadis itu berhasil masuk kelas. "Gue bakal jadiin hal itu jadi urusan lo."
"Apaan sih lo?!" Pelangi meninggikan nada bicaranya.
"Siap-siap ya sayang, latihan dulu buat jadi pacarnya Laskara." Laskara mengedipkan sebelah matanya yang membuat Pelangi membulatkan matanya seketika.
"Dasar playboy! Nggak ngaruh tahu." Pelangi menghentakkan keras lengannya yang masih dicekal oleh Laskara.
"Jangan galak-galak, dong. Entar kalo gue makin suka gimana? Gue kan emang lebih suka yang buas," ucap Laskara dengan seringainya.
Blush! Benar saja, pipi Pelangi memerah. Apa yang terjadi dengan makhluk di hadapannya ini? Padahal kemarin Laskara baru saja menjadi orang yang bijak di depan dirinya. Sekarang laki-laki itu berhasil membuat pipinya memerah.
"Ck. Gitu aja baper . Ngarep banget gue bakal suka sama lo?" ucap Laskara diiringi gelak tawa dari Gibran. Sedangkan Angga hanya menatap datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Teen FictionPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...