Semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu. Seperti aku dan kamu yang sekarang telah menjadi kita.
Hari ini adalah penerimaan rapor SMA Wira Dharma.
"Hai cantik! Tegang banget sih? Ada apa?" Laskara mencolek dagu Pelangi yang tengah berdiri gelisah di depan kelasnya.
"Ngapain sih lo? Jadi pada lihatin tuh. Risih tau." Pelangi menjaga jarak.
"Resiko orang ganteng mah emang gitu, Beb. Dimana-mana selalu dilihatin." Laskara terkekeh pelan.
Pelangi memutar bola matanya malas. "Udah sana ke ortu lo. Jangan-jangan lo kabur ya? Takut sama ortu lo karena nilai lo jelek?"
Pelangi merutuki dirinya yang tidak sengaja menyinggung Laskara soal orang tuanya.
Laskara mendadak diam. Raut wajahnya berubah.
"Enggak," jawab Laskara singkat.
Pelangi menjadi kelabakan sendiri. Bingung mau berbuat apa. Masalahnya teman-temannya yang berada di depan kelas tengah memperhatikan dirinya dan Laskara. Tidak mungkin ia terang-terangan menghibur Laskara seperti yang dilakukannya di Yogyakarta beberapa hari lalu. Ia terlalu malas untuk menjadi bahan gosip satu sekolah. Walaupun sekarang sudah banyak yang membicarakan kedekatannya dengan Laskara.
"Pelangi?" Lagi-lagi sapaan Reno menyelamatkan Pelangi.
"Eh Papi, gimana nilaiku?" Pelangi berharap cemas.
"Bagus. Peringkat satu. Selamat sayang." Reno tersenyum sambil mengacak rambut Pelangi.
Pelangi merasa lega. Ia menunjukkan senyum khas dirinya.
"Wuihh pinter juga lo." Laskara ikut tersenyum lebar. Ia sudah tidak murung. Senyuman Pelangi seakan menghapus semua rasa sedihnya.
Pelangi pun merasa lega melihat raut Laskara yang kembali ceria.
"Eh ada kamu. Siapa namanya? Maskara?" Reno tersenyum ramah kepada Laskara.
"Bukan Maskara, Om. Aku Eyeliner." Laskara tertawa renyah.
Reno pun ikut tertawa. "Bisa aja kamu."
"Dia Laskara, Papi. Bukan Maskara," ujar Pelangi.
"Iya sayang. Papi lupa." Reno masih menunjukkan senyumnya.
"Om, aku mau ngajak Pelangi jalan boleh enggak?" tanya Laskara kepada Reno.
"Jalan kemana emangnya?" balas Reno.
"Pengennya sih ke pelaminan, Om. Tapi belum waktunya." Laskara kembali menunjukkan tawanya.
"Hush! Masih kecil juga. Sekolah dulu yang bener," ujar Reno sok serius.
"Peace Ommm. Becanda hehe." Laskara menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya.
"Ya sudah boleh. Tapi pulangnya jangan kesorean ya?" ujar Reno.
"Iya siap Ommm." Laskara memberi gerakan hormatnya kepada Reno.
"Ya sudah. Papi pulang dulu ya, La?"

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Fiksi RemajaPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...