Update lagi kannnn
Iya dong kan double update haha
Semoga suka yaa<3
Mau aku sering-sering double update gak?
Happy Reading!❤
Jejaknya jangan lupa okey?❤
________________________
Padahal aku mau kita kembali ke masa saat kita masih baik-baik saja. Tapi kayaknya nggak bisa ya?
________________________
Hari selanjutnya Pelangi kembali datang ke sekolah. Namun hari ini ia berangkat bersama papinya. Belum sampai Laskara menjemputnya, Pelangi sudah berangkat terlebih dahulu. Entahlah ia hanya merasa sebaiknya dia dan Laskara tidak terlalu dekat.
Kemarin pun, ketika Pelangi berangkat dengan Laskara, cowok itu sangat sulit menemui Pelangi pada jam istirahat. Bimbel olimpiade seakan menyita waktu Pelangi. Bahkan waktu pulang sekolah pun sangat sulit bagi Laskara untuk menemui gadis itu. Pelangi masih ada bimbel sampai sore, dan Reno mengatakan bahwa dirinya sendiri yang akan menjemput Pelangi. Jika sudah begitu Laskara hanya bisa menanti waktu untuk bisa menemui gadis itu.
"Wuuiiihh gercep banget nih udah berangkat aja," ucap Azril yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Pelangi, mensejajarkan langkahnya dengan gadis itu.
"Iya dong gue kan rajin," balas Pelangi seraya menunjukkan cengirannya.
"Rajin apa emang pengen cepet-cepet ketemu gue La?" canda Azril sembari terkekeh pelan.
"Yang ada enek gue tiap hari ketemu lo Zril," ucap Pelangi sembari melirik sinis ke arah Azril yang langsung dibalas dengan cengiran tak berdosa dari cowok itu.
Pelangi berjalan santai sembari sesekali membalas siswa Wira Dharma yang menyapanya. Membalas dengan senyuman dan anggukan kepalanya. Masih dengan Azril di sampingnya. Mereka berjalan beriringan. Azril yang setinggi jerapah itu sesekali meledek Pelangi yang tingginya hanya sebatas dada Azril. Siapapun yang melihat mereka pasti langsung dapat menyimpulkan kalau mereka berdua adalah teman akrab.
"Ikut gue yok La," ajak Azril yang tanpa permisi langsung menggandeng tangan Pelangi.
"Kemana?" tanya Pelangi yang tetap mengikuti langkah kaki Azril, masih dengan membiarkan tangannya digandeng oleh cowok itu. Bukannya sengaja membiarkan, hanya saja ia tidak sadar. Ia hanya berpikir kemana Azril akan mengajaknya.
"Temenin gue cari buku hehe," tutur Azril ketika mereka sudah berada di depan perpustakaan.
Pelangi memutar bola matanya malas, "Gak mau. Gue sendiri juga sibuk kali."
"Yahh La, katanya lo baik. Gue disuruh cari buku banyak banget sama bu Memei. Bantuin dong ya?" pinta Azril dengan muka yang memelas.
"Ogah!" balas Pelangi sembari beranjak dari sana.
Namun baru saja ia menggerakkan kakinya beberapa langkah, tanpa sengaja ia melihat Laskara yang berjalan menujunya. Ah sepertinya laki-laki itu memang tidak sengaja hendak lewat depan perpustakaan. Atau memang sengaja mencari Pelangi?
Secepat kilat Pelangi kembali menghampiri Azril dan mengajak cowok itu masuk ke dalam perpustakaan yang membuat Azril menatap bingung gadis itu.
"La? Lo gak kesambet kan?" tanya Azril sembari menatap takut gadis di hadapannya itu.
"ENGGAKLAH! Udah diem katanya mau dibantuin cari buku. Mana daftar buku yang harus lo cari?" tanya Pelangi sembari menetralkan ekspresi gugupnya. Ia berharap Laskara tidak melihatnya tadi. Ah tapi apa itu mungkin? Kini ia hanya berharap kalaupun Laskara melihatnya semoga saja cowok itu tidak menemuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
JugendliteraturPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...