KEMARIN...

426 32 2
                                        

HAIIII SEMUANYAAA

HAPPY INDEPENDENCE DAY!

Ada yang kangen?

Langsung baca ya!<3

Happy Reading!❤️

___________________________

Kalau kemarin aku tidak berjuang tidak mungkin hari ini aku berhasil mendapatkan.

____________________________

Pelangi merebahkan tubuhnya di atas kasur. Rasanya sehari ini ia merasa sangat penat. Ia kembali mengingat kejadian di bandara tadi. Entahlah, ia malah menjadi senyum-senyum sendiri. Mungkin ini gila, namun dia tidak bisa berbohong. Mengingat Laskara saja hatinya sudah bereaksi lebih. Hatinya sudah berdebar dua kali lipat lebih cepat daripada detak normalnya.

"Semoga keputusan gue gak salah," gumam Pelangi yang kemudian memejamkan matanya. Meneliti kembali setiap moment bersama Laskara di bandara tadi.

Pelangi hanya masih terkejut dengan respon dirinya sendiri. Ia tidak tahu jika mengetahui Laskara akan pergi respon tubuhnya akan sedemikian rupa. Sangat berbanding terbalik dengan logikanya yang menginginkan Laskara pergi dari kehidupannya. Namun di dalam hatinya, Laskara masih memiliki tahta. Hatinya tidak bisa berbohong, Laskara masih berarti untuk Pelangi. Jadi kali ini Pelangi membiarkan hatinya memenangkan logikanya. Rasa takut kehilangan itu mengalahkan rasa takut di sakiti lagi.

"Pelangi turun, makan dulu sayang," teriak Rani dari lantai dasar.

"Iya Mi," sahut Pelangi dengan sedikit berteriak pula.

Kini Pelangi bersama Rani dan Reno sedang duduk di meja makan menikmati makan malamnya. Mereka makan dalam diam. Hanya dentingan sendok yang sesekali terdengar.

Ketika sudah selesai dengan makannya, mereka beranjak ke ruang tengah untuk berkumpul. Sebenarnya Pelangi langsung ingin kembali ke kamarnya, namun ajakan Reno untuk menonton tv bersama di ruang tengah membuat Pelangi menunda acara rebahannya di kamar. Kata Reno, sesekali mereka harus quality time seperti itu.

"Tadi kamu ketemu Laskara?" tanya Reno dengan pandangan yang masih ke arah televisi.

"I-iya," jawab Pelangi takut-takut. Pasalnya sejak kejadian penculikan itu, sikap Reno terhadap Laskara agak kurang baik. Jangan kira Pelangi tidak menyadarinya. Pelangi cukup pandai untuk memahami bahwa Reno tidak lagi begitu percaya kepada Laskara.

"Bagus. Berarti Papi nggak perlu ngasih surat Laskara buat kamu," ujar Reno santai.

Pelangi berpikir sebentar. Ah iya, sekarang ia ingat. Tadi waktu di bandara Laskara memang sempat bilang kepada Pelangi jika ia menitipkan surat kepada Reno.

"Tadi Papi ngomong apa aja sama Laskara?" tanya Pelangi penasaran.

"Kepo kamu," balas Reno yang membuat Pelangi langsung mencebikkan bibirnya.

"Papiii, gak boleh pelittt!" rengek Pelangi yang masih mengerucutkan bibirnya . Jangan lupakan pipinya yang menggembung lucu. Nah kan, jika dengan Reno sifat manja Pelangi mudah sekali keluar.

"Jadi tadi Papi bilang sama Laskara....." jawab Reno menggantungkan kalimatnya, sengaja membuat putri kesayangannya itu semakin penasaran.

"Apaa Papiiiiii?" tanya Pelangi tidak sabaran.

"Oke oke Papi ceritain," ucap Reno. Namun bukannya bergegas bercerita, Reno malah tersenyum jahil yang membuat Pelangi semakin tegang saja menunggu cerita dari Papinya.

JANJI PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang