JANJI PELANGI Back!
Maaf lama update:(
Kangen gak nii?
PART INI SPESIAL DEH! BACANYA ENGGAK BOLEH SKIP-SKIP!
Jejaknya jangan lupa ya<3
Happy Reading!!!❤️
________________________
Kamu datang dengan segala kebaikanmu. Kamu mewarnai dengan sempurna setiap detik yang aku lalui bersamamu. Jika ada yang bertanya siapa orang yang paling ingin ku miliki, jawabannya adalah kamu. Aku ingin terus menjagamu, selalu. Tapi ku tahu, si brengsek sepertiku tak akan pernah pantas bersanding denganmu. Baik-baik ya, aku pergi.
Dari Laskara Bintang Samudra untuk Pelangi Violetta.
________________________
Hari ini berjalan seperti biasa. Olimpiade sudah di depan mata, Pelangi masih disibukan dengan bimbel-bimbelnya. Bahkan hari ini ia tidak sempat mengaktifkan ponselnya. Entahlah, ia hanya ingin memfokuskan pikirannya pada perlombaan saja.
Ada yang aneh dengan hari ini. Pelangi sama sekali tidak melihat keberadaan Laskara. Biasanya laki-laki itu selalu mencarinya. Jika biasanya jam istirahat pertama Laskara selalu melihatnya di perpustakaan, hanya sekadar memastikan kalau Pelangi ada di sana dan baik-baik saja namun hari ini tidak. Pelangi tidak menemukan Laskara di sudut Wira Dharma mana pun. Di istirahat kedua seperti ini pun Laskara masih tidak terlihat batang hidungnya.
Apa laki-laki itu memang tidak masuk sekolah?
Apa laki-laki itu sakit?
Pelangi sedang duduk manis di kantin bersama Azril. Mereka memiliki waktu sepuluh menit untuk beristirahat. Pelangi mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Nampak mencari seseorang.
"Nyari siapa sih La?" tanya Azril yang sejak tadi mengamati gelagat Pelangi.
"Bukan siapa-siapa," jawab Pelangi yang kemudian mulai menyantap semangkuk bakso di depannya.
Azril hanya mengangguk-angguk pura-pura percaya. Padahal sebenarnya ia tahu jika Pelangi sedang mencari seseorang. Ia hanya fokus pada mie ayam yang sudah melambai-lambai ingin dimakannya.
"Ish!" ucap Pelangi tiba-tiba. Ia menghela napas kemudian menghembuskannya kasar.
"Kenapa sih lo?" tanya Azril heran.
"Gapapa."
"Dasar cewek," cibir Azril.
Pelangi hanya berdecak Pelan kemudian mengaduk-aduk bakso yang masih tersisa banyak di mangkuknya.
"Zrilll....." panggil Pelangi kemudian.
"Hm?" sahut Azril tanpa menatap Pelangi, masih fokus dengan mie ayamnya.
"Zrrriiillllll....." ucap Pelangi setengah merengek.
"Apaaaa?" jawab Azril sembari mengalihkan perhatiannya dari mie ayam dan menatap Pelangi.
"Gapapa."
"Jiwa bar-bar ku meronta ingin menghujatmu, La. Mie gue pedes banget nih, mulut gue yang licin nan lincah ini semakin gemas ingin mengumpatimu."
"Serah lo!" setelah itu Pelangi langsung berdiri dari duduknya dan beranjak meninggalkan Azril di tempatnya.
"Mau kemana lo?" tanya Azril setengah berteriak.
Pelangi terus berjalan, tidak menanggapi pertanyaan Azril sama sekali. Entahlah, ia hanya merasa suasana hatinya sedang memburuk.
Kini Pelangi berada di perpustakaan. Duduk sendirian sembari menatap kosong buku-buku yang ada di hadapannya. Mengapa dirinya merasa kosong ketika tidak mendapati Laskara yang selalu berusaha menemuinya? Kenapa suasana hatinya memburuk ketika kurang dari sehari saja tidak melihat Laskara? Apa laki-laki itu lelah mengejarnya yang terus menghindar? Apa laki-laki itu telah memutuskan untuk menghentikan langkahnya? Jika iya, bukankah seharusnya Pelangi senang? Namun kenapa hatinya malah sebaliknya?

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Novela JuvenilPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...