HAI KAMU!!
KANGEN GAK?
LANGSUNG AJA OKAYY?
HAPPY READING!!!❤️
______________________________________
Aku tidak pernah suka menunggu. Tapi aku melakukannya untuk kamu.
_____________________________________
Kalian pernah tidak merindukan seseorang tapi tidak tahu bagaimana harus mengungkapkannya? Kalian pernah tidak merindukan seseorang namun dipaksa untuk 'mengerti' dengan kesibukannya? Kalian pernah tidak merindukan seseorang namun dipaksa untuk 'mengalah' dengan keadaan yang tidak memungkinkanmu untuk menemuinya?
Namanya rindu, bagaimanapun selalu berharap ingin bertemu. Ini sudah bulan ke tujuh Laskara meninggalkan Pelangi setelah mereka bersatu kembali di Danau Hijau hari itu. Sebenarnya Pelangi ingin marah. Mereka baru saja baik-baik saja setelah sekian banyak masalah yang mereka hadapi. Namun Pelangi mengerti, bagaimanapun Laskara memang harus menjalankan kewajibannya.
Setelah mereka berdua kembali bersama, Laskara benar-benar membawa Pelangi untuk menghadiri acara peresmian dirinya sebagai CEO Samudra Corp. Acara itu juga sekaligus menjadi acara pertunangannya dengan Pelangi. Sebulan setelah mereka resmi bertunangan Laskara harus pergi ke USA untuk mengurus pekerjaannya yang ada di sana. Sebenarnya Laskara juga ingin tetap di samping Pelangi, namun ia sadar bahwa sekarang Samudra Corp menjadi tanggungjawabnya. Pelangi juga tidak bisa ikut Laskara ke USA, karena dirinya harus menyelesaikan kuliahnya di Indonesia. Lagipula walaupun Pelangi ikut ia yakin Laskara juga sulit meluangkan waktu untuk dirinya.
Saat ini Pelangi sedang berada di sebuah kafe bersama Angga, Gibran, dan Dista. Mereka sengaja berkumpul karena kebetulan sama-sama sedang memiliki waktu luang. Jika kalian bertanya kabar mereka, mereka semua baik-baik saja. Bahkan Angga dan Dista sedang merencanakan pernikahannya. Gibran dan Amara? Mereka berdua sudah putus. Tentu saja Gibran yang memutuskan hubungan mereka. Dan sekarang Gibran sedang merengek-rengek kepada Pelangi agar dibantu untuk kembali mendekati Lauren. Buaya memang!
"Ayolah La, bantuin gue. Lauren cuek banget sama gue anjir!" cerocos Gibran yang terlihat frustasi.
"Gimana gak cuek, kesalahan lo itu selingkuh Bran. Kesalahan besar!" tukas Pelangi sambil berdecak pelan.
"Iya bener banget. Siapa suruh jadi buaya?" ucap Dista ikut menimpali.
"Ya kan gue khilap. Namanya juga manusia," bela Gibran yang merasa diserang mendadak.
"Gimana pun juga lo yang salah bego! Ngeles mulu!" kata Angga yang sudah terlalu hafal dengan tingkah sahabatnya itu.
"Ya kan sekarang gue udah mau berubah nih. Tobat gue, mau cari calon istri yang baik dan benar. Yang berakhlak sholehah, yang mau gue ajak membangun rumah tangga yang sakinah mawadah wassalam, eh warohmah maksudnya," tutur Gibran dengan nada yang dramatis seperti biasa.
"Nah kalau tujuan lo itu gua sedikit mendukung, Bran. Gak kebayang sih gimana akhlakless-nya anak lo nanti kalau lo nikah sama Amara. Mak sama bapak sama-sama gak ada akhlak," ucap Dista yang membuat Pelangi dan Angga tertawa karenanya.
"Jangan gitu lo, gini-gini gue berakhlak mulia," bela Gibran dengan tingkat percaya dirinya yang memang sudah di atas rata-rata.
"Usaha sendiri lah, mana perjuangan lo?" tukas Pelangi yang membuat Gibran semakin frustasi saja.
"Btw Kak Dista pernah hubungin Laskara?" tanya Pelangi hati-hati.
"Pernah. Sesekali gue kirim pesan buat dia. Gue tau apa yang lo pikirin Pelangi, lo tenang aja. Laskara gak akan lupa sama lo. Laskara jarang banget bales pesan gue. Seminggu kemudian atau bahakan dua minggu kemudian baru dibales," jelas Dista yang mengerti perasaan Pelangi.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Ficção AdolescentePelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...