Emang bener apa cuman perasaan gue aja? Mantan makin lama kok makin cakep sih?-Laskara Bintang Samudra 2K20
Hari memang tidak akan pernah berhenti berjalan. Waktu memang suatu hal yang tidak bisa diabaikan. Terkadang waktulah yang menjadi satu-satunya harapan kita untuk membantu menyembuhkan apa yang telah lama membuat kita kesakitan. Dan kini biarkan Pelangi berharap Penuh pada sang waktu. Berharap sang detik, menit, dan jam itu segera menyelamatkannya dari luka yang masih terpendam.
Pelangi menghela napasnya berat. Sebenarnya setiap berinteraksi dengan Laskara dan Asha masih ada bagian dari hatinya yang belum baik-baik saja. Ia ingin mengeluh, mengapa untuk keluar dari kehidupan mereka rasanya seberat ini? Namun ia tahu, ia tidak bisa memaksakan. Ia juga tidak bisa menghindar.
"Ngelamun-ngelamun bae woy, kesambet lo entar," ujar seseorang yang tiba-tiba duduk di samping Pelangi.
"Apa sih Zril?" tanya Pelangi yang memang sedang tidak mood untuk bercanda.
"Sensi amat sih Mbak. Kenapa?" tanya Azril.
"Enggak," jawab Pelangi tanpa menatap Azril.
"Kenapa?" tanya Azril lagi.
"Gapapa Zril," jawab Pelangi sambil menatap malas Azril.
"Kalau ditanya kenapa tuh jawabnya karena, bukan gapapa," ujar Azril sambil menaik-turunkan alisnya.
Pelangi memutar bola matanya jengah. Mood-nya sedang tidak baik sekarang.
"Jadi? Lo kenapa? Tumben banget kayak gini. Biasanya juga ketawa mulu lo, La."
"Karena."
"Hah?" tanya Azril tidak mengerti.
"Lo bilang kalau ditanya kenapa jawabnya karena. Yaudah gue udah jawab karena kan?"
"Kagak gitu juga elah, La. Maksudnya bukan begitu. Karena tuh-"
"Iya udah iya. Bye gue mau nyusul Lauren dulu." Pelangi bediri dari tempat duduknya kemudian beranjak pergi ke kantin.
"Awas jadi obat nyamuk, La!" teriak Azril yang masih berada di dalam kelas.
Pelangi yang sudah keluar kelas pun tidak menyahuti teriakan Azril tersebut.
Pelangi mencari keberadaan Lauren di kantin. Sesuai dugaannya, Lauren sedang berduaan dengan Gibran. Di samping meja Lauren ada Laskara dan Angga. Tidak bersama Asha. Kemana perginya cewek itu? Biasanya juga selalu lengket dengan Laskara. Pelangi menggelengkan kepalanya. Mengenyahkan pikirannya mengenai Asha dan Laskara.
Pelangi tidak ingin terjebak dalam suasana yang tidak mengenakkan. Ia pun memutuskan pergi ke taman saja walaupun perutnya sebenarnya lapar. Menahan makan satu kali tidak akan membuat dirinya mati. Setidaknya begitulah pemikiran Pelangi.
Di sinilah Pelangi sekarang. Duduk manis di kursi taman. Memasang earphone sambil memainkan ponselnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di samping Pelangi sambil menyodorkan sebungkus roti. Pelangi pun melepas earphone yang dipakainya kemudian menatap orang yang duduk di sampingnya itu.
"Kalau laper tuh makan, bukannya semedi di sini," ujar Laskara sambil menyodorkan roti coklat yang belum diterima oleh Pelangi.
Pelangi mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian mengalihkan pandangannya pada roti coklat yang ada di depannya.
"Buat aku?" tanyanya sambil menatap pemilik tangan yang menyodorkan roti tersebut.
"Menurut lo? Cepet makan!" ujar Laskara yang sok galak kepada Pelangi.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Teen FictionPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...