Aku nggak suka ya kalau aku suka kamu tapi kamu malah suka yang lain.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.30. Mentari sudah sedikit meredupkan sinarnya. SMA Wira Dharma sudah sepi. Hanya ada beberapa anggota OSIS yang masih belum pulang setelah rapat tadi.
Pelangi tengah menunggu angkutan umum di halte depan sekolahnya. Papinya tidak bisa menjemput. Sialnya, tidak ada rumah anggota OSIS yang searah dengan rumahnya. Angkutan umum yang ditunggu juga tidak kunjung datang.
Notifikasi pesan Whatsapp muncul dari ponselnya. Ia segera membukanya berharap itu adalah notifikasi dari seseorang yang dapat menyelamatkan dirinya.
Kendra Hasan:
Selamat sore, La!Pelangi menghela napasnya pelan. Ternyata dari Kendra.
Pelangi Violetta:
Sore, kak.Tak lama pesan balasan pun masuk ke dalam ponselnya.
Kendra Hasan:
Lagi apa?Pertanyaan mainstream itu membuat Pelangi terkekeh pelan.
Pelangi Violetta:
Lagi nunggu angkutan umum.Kendra Hasan:
Masih di sekolah? Kok baru pulang?Pelangi Violetta:
Habis rapat OSIS.Kendra Hasan:
Pesen taxi online aja, La. Haha.Pelangi Violetta:
Eh, iya. Nggak kepikiran hehe.Kendra Hasan:
Jangan pesen. Gue jemput aja. Tunggu 10 menit. Nggak ada penolakan.Pelangi tersenyum tipis. Entahlah, ia merasa nyaman ketika berada di sisi seorang Kendra Hasan. Tak lama kemudian Kendra datang dengan motor sport hijaunya lengkap dengan helm fullface yang dipakainya.
"Ayo, La, naik." Kendra mengulurkan helm untuk Pelangi.
"Thanks." Setelah memakai helmnya, Pelangi segera naik ke atas boncengan motor yang berada di hadapannya itu.
Pelangi mencengkeram ujung jaket Kendra sebagai pegangan. Kendra tidak protes, ia membiarkan Pelangi seperti itu, toh dirinya tidak ingin ngebut di jalanan.
Kendra memberhentikan motornya di depan sebuah warung soto yang terletak searah dengan rumah Pelangi.
"Makan dulu, La. Gue yakin lo belum makan kan?" Kendra sudah turun dari motornya dan juga melepas helm fullface yang dipakainya.
Namun tiba-tiba sebuah motor sport hitam berhenti di hadapan mereka berdua. Pengendara motor itu pun turun dan melepas helm fullface yang dipakainya. Pemuda ber-hoodie putih dan celana jeans panjang itu menatap tajam keduanya. Seolah Pelangi dan Kendra adalah sepasang manusia yang ketahuan selingkuh.
"Ngapain lo?" Kendra terlihat tidak suka dengan kehadiran pemuda itu.
"Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo bawa anak gadis orang sembarangan?" Tampak sorot kebencian dari mata elang khas pemuda itu. Tentu saja Pelangi sudah hafal dengan pemilik mata elang itu, siapa lagi kalau bukan Laskara Bintang Samudra.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Ficção AdolescentePelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...