POSSESSIVE BOY

760 50 11
                                        

How are you?

Mau bilang apa sama Laskara?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau bilang apa sama Laskara?

Sudah siap?

Ayo kita mulai👇

Happy Reading!!!

____________________

Walaupun kita baik-baik saja, namun semua sudah tidak lagi sama bukan? Jadi bukankah salah kalau kamu bersikap berlebihan?

____________________

Pelangi masih berada di rumah sakit. Masih dengan Laskara di sampingnya. Gibran dan Lauren sudah pulang. Entahlah mereka pulang bersama atau masing-masing. Yang jelas Gibran sudah menawarkan tumpangan untuk Lauren tadi.

Ketika Laskara dan Pelangi sama-sama diam, pintu ruang rawat Pelangi terbuka. Memperlihatkan siapa yang baru saja datang. Hal pertama yang dilakukan Laskara ketika melihat orang tersebut adalah melayangkan tatapan tajamnya.

Dia adalah Azril. Cowok yang dulu pernah Laskara pukuli seenaknya. Ya, ketika cowok itu mengajak Asha pulang bersama yang saat itu masih berstatus sebagai pacar Laskara.

Laskara semakin menajamkan tatapannya ketika mengetahui siapa yang berada di belakang cowok itu. Dia adalah Asha, cewek yang entah mengapa ia salahkan atas apa yang terjadi pada Pelangi. Salahkah Laskara jika ia menyalahkan Asha?

Berbeda dengan Pelangi yang tersenyum ramah ketika mengetahui kedatangan mereka.

"Gimana La? Udah gapapa kan?" tanya Azril yang sudah berdiri di samping brankar Pelangi, di samping Laskara.

"Udah kok, Thanks ya udah datang," jawab Pelangi sambil tersenyum. Azril tersenyum dan mengangguk menanggapinya.

"Bisa minggir sebentar? Gantian. Gue ada perlu sama Pelangi. Nggak enak kalau berdiri," pinta Azril kepada Laskara yang sejak tadi menatapnya tajam.

"Gak," ketus Laskara sembari melipat kedua tangannya di depan dada menambah kesan angkuh pada dirinya.

"Bukannya lo juga tamu ya? Apa bangku itu punya lo?" tanya Azril dengan nada tenangnya. Jauh berbeda dengan Laskara yang sudah mati-matian menahan emosinya.

"Berani lo sama gue?" tanya Laskara seraya berdiri mendekati Azril dan menatapnya tajam. Siap untuk meluapkan emosinya.

Azril hanya tersenyum tipis kemudian bergerak cepat menduduki kursi yang tadinya diduduki oleh Laskara. Panas gak Zril?

"Oh shit!" maki Laskara dalam hatinya. Ia merasa kecolongan. Bisa-bisanya ia terpancing dan dibodohi oleh Azril seperti itu.

"Minggir lo!" ucap Laskara dengan nada tinggi sembari menarik kasar kerah sweater yang dipakai Azril.

JANJI PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang