FIRST MEET

913 48 9
                                        

How are you? Selalu jaga kesehatan ya🖤

Jangan bandel ya teman-teman, ayo saling jaga dengan #dirumahaja

Pada bosen kah libur selama itu?

Ayo kita mulai 🖤👇

Happy Reading 🖤

________

Sebenarnya aku ingin bertanya, apakah kita memiliki kerinduan yang sama?
_

_______

Hari ini Asha memulai harinya dengan keadaan yang tidak baik-baik saja. Matanya bengkak dengan bagian sekitar matanya yang menghitam. Bagaimana tidak, semalaman ia terus saja menangis. Bahkan ia baru bisa memejamkan matanya saat jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

Asha berjalan lunglai menuruni anak tangga yang menghubungkan kamarnya dengan lantai dasar. Saat ini masih jam enam pagi dan Asha sudah terjaga dari tidurnya. Mengingat ia baru tidur pukul tiga pagi itu artinya ia hanya tidur tiga jam saja. Tidurnya benar-benar tidak nyenyak.

Asha butuh sesuatu yang sedikit menjernihkan pikirannya. Ia berjalan ke arah kulkas dan mencari susu coklat di sana. Namun nihil. Minuman kesukaannya itu tidak tersedia.

Asha melirik ke arah jam dinding. Masih terlalu pagi. Itu artinya belum terlalu ramai. Ia memutuskan untuk mengambil masker dan kacamata untuk keluar membeli apa yang diinginkannya. Sebelum pergi Asha mengirimkan pesan kepada Ariyani. Asha yakin Mamanya itu masih tidur. Kesibukannya menjadi manager Asha terkadang memang membuat Ariyani sedikit kelelahan.

Asha jalan kaki menuju minimarket di depan komplek perumahannya. Ia rasa tidak perlu membawa mobil. Jaraknya cukup dekat. Lagipula ia ingin menikmati udara pagi yang membuatnya sedikit lebih tenang.

Saat ia sudah setengah perjalanan menuju minimarket, sebuah motor sport berw uarna hijau berhenti di depannya. Asha pun agak takut jika orang itu memiliki niat buruk terhadap dirinya. Orang itu pun melepas helm full face-nya dan tersenyum kepada Asha.

"Hai Cha. How are you?" sapa orang tersebut.

"K-Kendra?" ujar Asha sedikit terkejut.

"Yeah. Masih ingat ya?" ujar Kendra masih dengan senyumnya.

Asha menunduk.

Dia masih sama. Dia baik sama aku.

Kurang lebih begitulah ujar Asha dalam hatinya.

Asha masih diam. Ia merasa gugup juga merasa canggung. Juga merasa tidak enak atas apa yang telah terjadi antara dirinya dan Kendra.

"Hei, Sha? Kenapa?" Kendra mengangkat dagu Asha dengan tangannya agar tidak menunduk.

Asha hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis dari balik maskernya.

Kendra turun dari motornya kemudian berdiri tepat di depan Asha dan mengulurkan tangannya untuk melepas masker hitam yang dipakai Asha.

"Aku mau lihat wajah kamu," ujar Kendra sambil tersenyum.

Asha tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia hanya tersenyum tipis.

"Pagi-pagi begini kamu mau kemana?" tanya Kendra.

"Minimarket depan," jawab Asha tanpa menatap Kendra.

"Aku antar," ujar Kendra lembut.

"Nggak usah. Kamu sendiri pasti ada perlu kan?" Asha berusaha menolaknya dengan lembut.

JANJI PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang