Menyakitimu berkali-kali membuatku sadar, betapa mahalnya kata maaf yang benar-benar tulus dari hati.
"Buk.. Buk.. tolong dong buk, kasih saya kesempatan yaa? Plisss, apapun itu yang penting nilai saya jangan kosong dong buk," ujar Pelangi sambil mengejar Bu Meimei yang berjalan cepat menuju ruang kantor.
"Nggak bisa Pelangi merah kuning hijau di langit yang biru," ujar Bu Meimei menghentikan langkahnya karena sedari tadi diikuti oleh Pelangi.
"Yaah Buk... apapun itu deh plisss, asal nilai saya jangan kosong," ucap Pelangi sambil memasang muka sedihnya.
"Baiklah.. Baiklah.. Baiklah.. saya kasih kesempatan. Kamu harus mengumpulkan tugasnya dengan komplit ditambah rangkuman materi dari bab lima sampai sepuluh," ucap Bu Meimei.
"Buset dah banyak banget, mampus aja tuh tangan gue," ucap Pelangi dalam hati. Namun ia tetap berusaha tersenyum.
"Hamdalah, makasih ya Buk. Minggu depan pagi-pagi pasti sudah saya kumpulin di meja Ibu," ucap Pelangi sambil tersenyum.
"Siapa yang nyuruh minggu depan? Besok pagi-pagi sudah harus ada di meja saya," ucap Bu Meimei tegas.
"Haa? Jangan besok dong Buk, kejam amat sih," ucap Pelangi sambil cemberut.
"Besok atau nggak sama sekali dan nilai tugas kamu kosong," ujar Bu Meimei sambil berlalu pergi meninggalkan Pelangi.
Namun beberapa langkah dari tempatnya beranjak Bu Meimei menghentikan langkahnya. Ia membalikkan badannya yang gemuk itu dan menatap Pelangi yang masih berdiri ditempatnya.
"Satu lagi, jangan lupa sama hukuman kamu buat bersihin perpustakaan saat pulang sekolah nanti. Ingat, jangan pulang dulu. Buku-bukunya harus tertata rapi," ujar Bu Meimei tegas.
Pelangi hanya menghela napasnya berat. Kemudian ia menjawab,"iya Bu Meimei, pasti saya kerjakan."
Bu Meimei hanya menganggukkan kepalanya kemudian beranjak pergi ke ruang guru. Pelangi hanya diam kemudian mengusap wajahnya kasar. Ia gusar dengan masalahnya ini.
Tanpa Pelangi sadari ada sepasang mata yang sejak tadi mengawasinya. Laki-laki pemilik sepasang mata tajam itu melihat apa yang dilakukan Pelangi sejak tadi. Ia juga melihat wajah lelah bercampur kesal milik Pelangi.
Ia tahu dirinyalah penyebab kekacauan yang dialami oleh Pelangi. Jika saja ia tidak menghancurkan tugas milik gadis itu pasti semuanya tidak akan sekacau ini. Eh? Sejak kapan Laskara memikirkan masalah orang lain? Ya, laki-laki itu adalah Laskara. Entahlah, ia masih merasa ada yang mengganjal di hatinya.
"Gimana La?" tanya Lauren.
"Lo tau sendiri Bu Meimei kayak gimana," jawab Pelangi.
Kemudian Pelangi menceritakan hukumannya kepada Lauren. Pelangi juga sudah menceritakan semua kejadian yang menimpanya hari ini kepada sahabatnya itu.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas ingin cepat-cepat sampai dirumahnya masing-masing. Namun tidak dengan Pelangi. Ia sekarang sudah ada di perpustakaan sekolahnya yang memang sedang berantakan.
Suasana perpustakaan sangat sepi. Pelangi sendirian di ruangan itu. Awalnya ia ingin meminta Lauren untuk menemaninya, tetapi Lauren sedang ada acara keluarga yang mengharuskannya untuk segera pulang.
Pelangi mulai menyapu lantai perpustakaan, ia juga membersihkan buku-buku yang berdebu, ia juga harus menata rapi buku-buku yang berantakan tidak pada tempatnya.
"Gila, nih buku biologi ngapain rekreasi ke rak buku seni? Mau nari lo?" Gumam Pelangi sendirian.
Memang banyak siswa tidak bertanggungjawab yang mengembalikan buku di sembarang rak setelah mereka baca. Dan dampaknya Pelangi lah yang kelelahan membereskan semuanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Cukup lama Pelangi mengerjakan hukumannya. Ia sangat kelelahan. Matanya sangat mengantuk mengingat semalam ia hanya tidur sekitar 3 jam. Badannya sangat lelah sehabis mengerjakan hukumannya hari ini. Belum lagi nanti malam ia harus mengerjakan tugasnya yang hancur. Mungkin ia tidak akan tidur semalaman, mengingat banyaknya tugas yang harus ia kerjakan.
Saat ini Pelangi sudah berada di depan mobilnya. Parkiran sudah sangat sepi. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya. Orang itu adalah penyebab mimpi buruknya hari ini. Ya, orang itu adalah Laskara.
Laki-laki itu sangat terlihat tampan dengan celana jeans panjangnya dan kaos putih yang dilapisi dengan kemeja biru kotak-kotak. Ya, Laskara sudah tidak berseragam. Mobilnya juga sudah tidak ada di sekolah. Apakah laki-laki itu sudah pulang namun kembali lagi?
"Mana kunci mobil lo?" tanya Laskara.
Pelangi masih memiliki sedikit rasa takut kepada laki-laki itu. Raut wajahnya masih menunjukkan ketakutan walaupun ia tidak menunduk seperti biasanya.
"Jangan takut lagi sama gue, tadi aja lo udah bentak-bentak gue kan?" ujar Laskara.
Tunggu dulu, Laskara melarang seseorang untuk takut terhadap dirinya? Bukankah biasanya laki-laki itu menginginkan seseorang untuk takut dan tunduk kepadanya? Aneh.
"Buat apa? Gue mau pulang," ucap Pelangi pelan.
Sudah tidak ada raut ketakutan di wajah Pelangi. Raut itu sudah digantikan oleh raut wajah kelelahan yang terlihat jelas di wajah cantiknya.
Laskara langsung merebut kunci mobil yang sedang dipegang oleh Pelangi. Tanpa berkata apa-apa ia segera masuk ke mobil milik Pelangi dan duduk di kursi kemudi.
Pelangi menghampiri Laskara di samping pintu mobil yang tertutup.
"Lo ngapain sih? Turun cepet, gue mau pulang," ujar Pelangi berusaha tenang.
"Nggak usah bawel. Masuk aja cepet. Mau masuk apa gue tinggal?" ujar Laskara sambil menatap Pelangi melalui jendela mobil yang terbuka.
"Mobil juga punya siapa njir, rese banget," ucap Pelangi kesal di dalam hati.
Pelangi masuk ke dalam mobil dengan sangat terpaksa. Ia duduk di kursi bagian belakang.
"Siapa yang nyuruh duduk disitu? Pindah depan. Gue bukan sopir lo," ucap Laskara tegas.
Pelangi hanya menurut. Ia duduk di kursi samping Laskara. Ia hanya diam memalingkan wajahnya menghadap jendela mobil yang ada di sampingnya. Laskara pun segera melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.
Hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Laskara yang fokus menyetir dan Pelangi yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Pelangi masih bingung dengan sikap Laskara seharian ini.
Laskara memang sulit ditebak.
Thanks yg udh baca... JANJI PELANGI selalu rajin up ko😉 jgn lupa kasih vomment nya ya, biar Authornya lebih smangat😄😉

KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI PELANGI
Teen FictionPelangi Violetta, gadis manja yang harus berurusan dengan laki-laki kasar bernama Laskara Bintang Samudra. Pelangi berjanji akan selalu membawa kebahagiaan disetiap kehadirannya. Apakah janji itu mampu ditepatinya jika yang dihadapi adalah seorang L...