*PROLOG*

2.9K 128 10
                                    

[REVISI II] => [08/04/2021]

Happy Reading

❤️❤️

Perhatian!!

Meski cerita sudah tamat, tetap bubuhkan vote dan komentarnya
😂😁

↓ ↓ ↓

Seorang lelaki berjalan gontai dengan pandangan yang menyiratkan luka dan kekecewaan yang amat mendalam.

Lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Alland Rey Geano. Seorang pelukis yang sedang naik daun saat ini.

Alland terduduk lemas di trotoar jalan yang gelap dan sepi. Ia terlihat sangat kacau dan berantakan. Alland mendongak menatap gelapnya langit menerawang

FLASHBACK ON~

Alland berlari tergesa-gesa ketika memasuki area taman. Sudah beberapa kali Alland menabrak orang dan alland harus mengucapkan maaf pada orang yang ditabraknya.

Alland menatap sebuah piagam penghargaan yang bertuliskan namanya sebagai juara Nasional lomba melukis.

Senyum Alland mengembang saat mengingat ia ingin memberi kejutan kepada sang kekasih. Namun harapannya harus pupus saat Alland melihat kekasihnya sedang bermesraan dengan seorang pria.

"Ki-kinar?" Lirih Alland dengan suara yang hampir tak terdengar.

Wanita bernama Kinar itu menoleh dan tersenyum miring menatap Alland yang masih terpaku diam.

Pria yang bersama Kinar tadi menghampiri Alland, "hai..aku Ditto, kekasih baru Kinar," Ucap lelaki yang bernama Ditto seraya mengulurkan tangannya.

Alland tak memperdulikan Ditto. Pemuda itu diam, dan tetap menyodorkan kertas piagamnya kepada Kinar, yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Ini kejutan buat kamu, Nar." Ucap Alland dengan bergetar. Pemuda itu tersenyum saat melihat Kinar mengambil piagamnya. Namun, senyum Alland langsung pudar saat melihat Kinar dengan santainya merobek piagam Alland tepat di hadapan pemuda tersebut.

"Nar..." lirih Alland menatap sendu pada piagamnya yang sudah menjadi sobekan kertas tak berarti di atas tanah.

Kinar tersenyum angkuh. Gadis itu berjalan menuju Ditto lalu menggandeng lengan Ditto dengan mesra, tanpa perduli Alland yang terluka.

"Maaf ya Lan.. aku fikir ini yang terbaik, kita akhiri saja hubungan ini.. karena aku pikir aku akan bahagia dengan Ditto yang sudah jelas seorang CEO muda yang sukses dari pada dengan mu yang hanya seorang pelukis menyedihkan," Sakras Kinar lalu menggandeng lengan Ditto pergi dari hadapan Alland.

Sebelum pergi, Ditto menepuk pelan pundak Alland dengan penuh kemenangan.

Sedangkan Alland, ia hanya mampu diam, menatap nanar robekan piagamnya yang berhamburan di tanah.

Sangat menyedihkan!

FLASHBACK OFF~

"Aaarrrrgggghh!!! brengsek!!" Teriak Alland kencang sambil meremas rambutnya frustasi. Ia melonjak-lonjak di jalanan malam sembari meninju dan menendang udara kosong di hadapannya untuk mengekspresikan rasa kesalnya saat ini.

"Gila."

Alland dengan cepat menoleh kebelakang saat mendengar seseorang mengatainya gila. Matanya menajam, ia mendelik kepada seseorang gadis yang terduduk sendiri dengan posisi berselonjor kaki menatap dirinya.

"Kamu!!" Tunjuk Alland pada gadis itu, membuat yang ditunjuk pun tersentak kaget dan lucunya gadis itu malah menoleh ke belakang, lalu kembali menatap Alland dengan tatapan polosnya.

"Apa yang kamu lakukan disana?" Tanya Alland datar dan tanpa ekspresi.

"Kamu bertanya padaku?" Bukannya menjawab, gadis itu malah balik bertanya.

Alland terus menatap gadis itu, sepertinya tak perlu dijawab lagikan dengan siapa dirinya bertanya, kan?

Gadis itu berdiri dengan cepat, tak lupa senyum lebar yang menghiasi wajah imutnya.

"Jadi, kamu bisa melihatku?" Pertanyaan polos gadis itu membuat Alland melotot tajam.

Sebenarnya itu hanyalah pertanyaan biasa, tapi entah kenapa di telinga Alland malah terdengar seperti sebuah ejekan.

Kedua alis Alland menukik tajam. Ia kesal. "Kamu mengejek ku??! Kamu fikir aku buta?!!"

Gadis itu menyengir, ia mengulurkan tangannya masih dengan senyum lebar di wajahnya. "Kenalkan namaku Alna Feliza, mungkin kamu bisa memanggilku Alna... dan aku tidak bermaksud mengejek mu, tapi ak—"

Belum selesai Alna menyelesaikan perkataanya Alland pergi begitu saja.

"Hey kamu belum menyebutkan namamu!! hey!!" teriak Alna kencang yang tidak dipedulikan oleh Alland.

Alna tersenyum penuh arti menatap punggung Alland yang perlahan menjauh dari pandangannya.

Sedetik kemudian dengan ajaibnya Alna menghilang dalam sekejap di tempat itu seperti debu yang tertiup oleh angin.


~*~*~*~
TBC


Kalo ada typo atau tanda baca kurang pas, mohon koreksinya. Biar saya bisa perbaiki lagi.

Sekian🌻

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang