**26.Kecurigaan Alna**

417 28 1
                                    

Selamat membaca...
Semoga tidak membosankan ya..

Revisi

...

Mata Alland mengerjap, mencoba menyesuaikan cahaya matahari yang berhasil menembus netra matanya yang terpejam.

Alland mendesis, saat rasa pening menyerang kepalanya tiba-tiba. Di saat Alland ingin menggerakkan tangan kanannya, ia malah merasakan tangan kanannya, di genggam oleh seseorang.

Alland melirik siapa yang menggenggam tangannya erat. mata Alland membola lebar, saat melihat siapa yang menggenggam tangannya. Alna, sosok gadis yang Alland rindukan selama dua hari ini. Alna tertidur dengan posisi terduduk, di samping kasur Alland, kepalanya di letakan di sisi kasur dengan kedua tangannya yang menggenggam tangan Alland yang berbalut perban.

Alland menggerakkan tangan kirinya untuk mengucek matanya, ia masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang. Alland mendesah lega, saat sosok yang ia harapkan sudah kembali padanya. Perlahan tapi pasti, sudut bibir Alland tertarik keatas. Membentuk sebuah lengkungan senyum yang menawan, yang jarang ia tunjukan selama ini.

Alna yang merasa terusik dengan pergerakan Alland, terlihat mengerjap lalu menatap Alland yang juga sedang menatap dirinya intens.

Seakan sadar, Alna langsung menegakan tubuhnya lalu menatap wajah Alland dengan lekat. Alland yang ditatap seperti itu oleh Alna pun menjadi bingung. Alis Alland berkerut saat melihat mata Alna yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kamu ken-."

'Pletak'

Belum sempat Alland menyelesaikan perkataanya. Alland meringis saat Alna menjatuhkan sebuah jitakan manis di kepalanya yang tidak berdosa itu. Alland mengelus pelan bekas jitakan Alna tadi, sambil menatap gadis itu yang sudah berkacak pinggang menatapnya garang.

"Kamu tanya kenapa??!!, Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepada mu.. kenapa saat aku datang kamu, sudah tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan dilantai?!!." Tanya Alna dengan mata melotot, karena ia sedang dalam mode marah ke pada Alland.

Alland kembali mengingat kejadian samalam. dimana Alland meluapkan emosinya, lalu berakhir tertidur di lantai karena lelah memukuli tembok kamarnya. Alland terkekeh kecil saat melihat Alna yang marah marah seperti ini, bagian inilah yang Alland rindukan dari Alna dua hari terakhir ini.

"Kamu mau mencoba bunuh diri ya??." Tuduhan Alna berhasil membuat Alland melotot tak percaya, dirinya di tuduh mau bunuh diri??, Atas dasar apa dia mau bunuh diri??, Alland menatap Alna tidak percaya, saat mendengar tuduhan kejam yang gadis itu tujukan padanya.

Alland menggeleng pelan, menyangkal semua tuduhan buruk Alna pada dirinya. "Siapa yang mau bunuh diri??, Bunuh diri sama saja menggali lubang di neraka untuk diri sendiri.." kata Alland, mendorong pelan dahi Alna menggunakan jari telunjuknya.

Alland menatap punggung tangannya yang sudah terbungkus rapi dengan perban. Alna mengikuti pandangan Alland, gadis itu mendengus kesal kepada Alland.

"Berasa jadi super man kali ya kamu, sampe tembok yang keras kamu pukuli.. ingat Lan, itu tangan bukan besi.." sindir Alna menatap Alland dengan mata yang menyipit. Hal itu terlihat lucu di mata Alland, dan mampu membuat lelaki itu terkekeh geli.

"Uluh-uluh.. mata sipit ngga usah sok di jadiin makin sipit deh.. jelek." Kekeh Alland sambil menarik kedua pipi Alna dengan gemas, membuat Alna cemberut menatap Alland kesal.

Hening. Alland telah melepaskan tangannya dari pipi Alna. Sekarang giliran Alland yang menatap Alna dengan serius.
"Kamu kemana aja selama dua hari terakhir ini?." Tanya Alland serius.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang