** 49.Ancaman Andre**

343 20 0
                                    


Selamat membaca..

Jangan lupa Vote dan komennnya ya..
Revisi
...

Keadaan mobil Alland benar-benar hening. Lelaki itu memarkirkan mobilnya dengan mulus, lelaki itu terdiam cukup lama dengan pandangan lurus kedepan.

Pikirannya kembali melayang pada pembicaraannya dengan sang papa.

"Papa minta maaf Alland.." kalimat itu terus terngiang di otaknya.

"Papa menyesal, dan papa harap kamu bisa memaafkan papamu ini nak.." lagi suara itu terus merusuk pada teliga serta otaknya.

Alland meremas rambutnya sendiri, lalu menjambaknya pelan. "Apa yang harus ku lakukan setelah ini?, Apa aku harus benar-benar memaafkan mereka?." Gumam Alland pelan, dengan mata yang terpejam erat.

Mata alland perlahan terbuka, di bayangannya ada Alna yang tersenyum menyemangati dirinya, terlihat dalam benaknya. Alland benar-benar merindukan gadis cerewet itu. Perlahan bibir Alland kembali melengkung membentuk sebuah senyuman yang menawan.

"Andai kamu ada disini, pasti kamu akan mengocehi ku kan Alna?. Kamu pasti akan memelototkan kedua mata mu itu untuk memarahiku..." Alland terkekeh kecil, namun kekehan tersebut jika di dengar lebih teliti, maka kekehan tersebut akan terdengar sangat memilukan.

Hati Alland sungguh sakit, belum pernah ia merasa sesakit ini. Dulu saat dirinya dihianati oleh Kinar, bahkan rasanya tak sesakit ini.

Alland melepas selbeltnya lalu keluar mobil. Akhir akhir ini Alland lebih memilih membawa mobil dari pada motornya.

'Bruk'

Alland tersentak kaget saat ada seseorang yang dengan sengaja menabrak punggungnya, lalu memeluknya erat.

"Alland aku merindukanmu.."

Alland membeku, perlahan ia menolehkan kepalanya kebelakang. Ia melihat sosok wanita yang memeluknya erat, dan Alland sudah bisa menebak siapa yang memeluknya itu.

Dengan cepat Alland memberontak lalu melepas paksa pelukan Kinar, hingga wanita itu sedikit terkejut dan mundur beberapa langkah kebelakang.

"Kamu ini apa apaan sih, Nar?, Kamu kan tahu ini di depan umum. Bagaimana kalau ada yang lihat??."

"Ya bagus kalau ada yang lihat,mereka akan mengira kalau kita adalah sepasang kekasih yang romantis.."

Bolehkah sekarang Alland muntah?, Kata lata Kinar benar-benar membuat Alland muak. Jika saja Alland adalah bukan lelaki yang berpegang teguh pada prinsip untuk menghoramti perempuan, sudah dipastikan Alland akan berlaku kasar kepada Kinar.

"Apa kamu bilang kekasih??." Alland tertawa sinis, lalu menatap tajam kinar.

"Jangan terlalu kebanyakan menghayal Nar, kita itu udah ngga ada apa-apa. Kita ngga seperti dulu lagi, aku udah ngga terikat sama kamu lagi. Dan perlu diingat,kamulah orang yang menghancurkan ikatan itu dulu!."

Kinar terdiam melihat Alland yang mencurahkan seluruh isi hatinya, jujur Kinar merasa sakit jika dibentak seperti itu.

"Ini terakhir kalinya aku memeperingatkan mu kinar, kita sudah tidak ada hubungan lagi. Jika kamu memang ingin berteman, oke fine, aku setuju. Tapi jika memang kamu menginginkan lebih dari itu, maaf aku tidak bisa.. permisi." Alland langsung melenggang pergi meninggalkan kinar yanh terdiam.

Bibir Alland terus berkomat-kamit, ia benar-benar kesal kepada kelakuan Kinar.

Sedangkan kinar,ia memandang punggung Alland yang menjauh dengan sorot mata yang semakin menajam, kedua tangannya terkepal dengan erat.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang