**55.Penculikan Zahra**

362 23 0
                                    

REVISI
...

Kevin mebaca teliti kertas yang baru saja Alland sampaikan kepadanya, kertas itu adalah berkas kantornya yang telah dicuri oleh Andre.

Kevin menatap Alland dengan penuh tanya, ia bingung kenapa berkas ini ada ditangan putranya , setelah ia memberitahu kalau bahwasanya berkasnya telah dicuri.

"Kenapa ini ada dengan mu lan?."Kevin mengernyitkan dahi, pertanda lelaki paruh baya itu sedang bingung.

Alland menggaruk tengkuknya sambil berfikir keras, mencoba mencari alasan yang tepat agar ayahnya tidak kebingungan.

"Emm.. anu, begini.. Alland akan menjelaskan sedikit, entah papa percaya atau tidak.. tapi, teman Alland yang membawanya kemari.." kata Alland pelan, bahkan Kevin saja hampir tak mendengarnya.

"Teman??, siapa?." Tanya Kevin bingung.

Alland menggaruk pelipisnya gemas, oh ayolah ia mulai bingung untuk menjelaskan. "Emm, seseorang yang tidak ayah kenal.."

Kevin tambah bingung, dengan penjelasan Alland yang terkesan bertele-tele, "lalu kenapa temanmu tahu tentang berkas ini?."

Bolehkah Alland menenggelamkan diri sekarang?, ia sungguh frustasi. Ingin dirinya menjelaskan kalau berkas ini dibawa oleh temannya yang merupakan sosok 'ruh' yang selalu mengintai mereka, sosok ruh baik hati yang pernah Alland temui, dan sosok ruh yang secara diam-diam telah mencuri hatinya (?)

"Em.. a..anu i..itu.." gagap Alland bingung, ah dia benar-benar bingung, apa jika ia mengatakan faktanya ayahnya akan percaya?, percaya kalau yang membawa berkas itu adalah sesosok 'ruh'.

"Sudahlah kev, kau membuat putra kita bingung, sebaiknya kau tak perlu menanyainya sedetail itu, Alland akan menjelaskannya nanti.." ujar Dira lembut, dengan ragu Kevin mengangguk dan Alland mengelus dadanya lega.

"Mama benar, emm.. sepertinya Alland harus permisi dulu.." pamit Alland lalu melangkah pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

"Kau tahu Dira, aku senang berkas ini kembali ketangan kita, tapi disisi lain aku bingung kenapa Alland bisa mengambilnya?, Bahkan ia baru mengetahui berkas ini dicuri tadi malam saat kita bercerita padanya.."

Dira tersenyum lembut,ia paham dengan kebingungan suaminya, ia sebenarnya juga bingung, namun ia yakin kebingungannya akan segera terjawab nanti, "sudahlah Kevin, aku yakin nanti kau akan tahu setelah waktu yang menjawab.."

Kevin mengangguk kaku mendengar penuturan Dira, istrinya. Dira benar, ia akan segera tahu nanti.

...

Alland terduduk didalam kamar, pikirannya kosong entah memikirkan apa, tangannya menggenggam erat kertas surat milik Alna tadi, disini dia merasa senang karena Alna tidak marah lagi padanya, namun dilain sisi dia juga merasa bingung, dengan keberadaan Alna yang tak dapat dilihatnya lagi.

Alland menatap lukisan Alna yang terpajang ditembok kamarnya, lukisan itu mengganti posisi lukisan Kinar dulu, Alland berdiri lalu menghampirinya.

Tangan Alland terulur ingin menyentuh lukisan Alna, namun pintu kamarnya yang terbuka secara tiba-tiba membuatnya terkejut membuat Alland menarik tangannya kembali.

Dira tersenyum lembut, memasuki kamar Alland. Mata Dira sedikit melirik pada lukisan wanita cantik dikamar Alland, Dira tersenyum lembut pada Alland.

"Sepertinya, anak mama sedang jatuh cinta ya?." Goda Dira tertawa kecil.

Telinga Alland memerah, menahan malu. Lelaki itu sedikit berdehem salah tingkah karena ucapan mamanya.

"Cantik ya?, Siapa dia?, Kenapa mama ngga pernah liat dia?." Tanya Dira menatap lukisan cantik Alna, namun anehnya ia seperti pernah melihatnya, namun Dira lupa.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang