**56.The feelling**

337 23 0
                                    

REVISI

Selamat membaca..

Hati hati banyak typo😂😂.
...

"KAKAK CANTIK TOLONG!!."

Alna tersentak bangun dari tidur nyenyaknya, Alna menatap sekeliling tempatnya terbangun. Alna menatap dirinya yang terbangun di lantai rumah sakit, kamar rawatnya.

Alna mengernyit bingung, apakah ia baru bangun?, Alna menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu kemudian berdiri.

Mata coklat Alna menatap matahari yang sudah bersinar terang di langit biru yang cerah, kaki Alna mendekati jendela besar.

"Perasaan ku tidak enak, kenapa?." Sorot mata Alna menatap sendu pada para awan putih yang menggumpal di atas sana, menghiasi langit biru yang membentang luas.

Tadi saat dirinya tertidur, Alna seperti mendengar sebuah teriakan kecil meminta tolong, dan suara itu seperti suara milik Zahra yang meneriakinya.

"Apa yang terjadi?.." Alna menyentuh dada kirinya, tempat jantungnya yang berdetak tak menentu.

Alna menggeleng, ia segera menepis segala pemikiran buruknya tentang keadaan Zahra. "Semoga Zahra baik-baik saja.." harap Alna.

...

Sinar terang yang berasal dari celah horden membuat Alland mengerjapkan matanya beberapakali. Alland mendesis, kala merasakan kepalanya seperti berputar-putar.

"Nak, jangan paksakan dirimu.." Alland menoleh kearah suara lembut itu berada, ibunya (Dira) ada disana, sekali lagi Alland mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tembok bernuansa putih, dan banyak tercium bau obat-obatan, satu nama tempat yang singgah di kepala Alland, dirinya ada dirumah sakit.

"Kenapa Alland ada disini?." Dira diam tak menjawab, wanita paruh baya itu mengelus kepala Alland dengan lembut, dan menatap putranya dengan pandangan sendu.

Alland terdiam ia menatap tangannya yang terdapat selang infus, Alland mencoba mengingat-ingat aoa yang telah terjadi. Terakhir kali ia pergi ketoko coklat, dan..

Mata Alland membola saat mengingat kejadian itu, Zahra?!, Dimana zahra??.

"Mah kemana Zahra??!, Ma bilang sama Alland Zahra baik-baik aja kan?!!."

Dira tertunduk lesu, wanita itu tiba-tiba tergugu membuat Alland semakin kalap, ia benar-benar khawatir dengan keadaan adiknya.

"Zahra..hiks..di..c..culik.." bahu Alland merosot seketika, jantungnya seperti meluncur dari ketinggian beratus-ratus meter dan jatuh di tanah yanh dipenuhi tombak tajam, Alland menggeleng tak percaya.

"Ngga!!, Mama bohongin Alland!!, Zahra ngga papa..." Teriak Alland tiba-tiba membuat Dira panik, dan mencoba menenangkan putranya dengan cara memeluknya erat.

Perlahan gerakan brutal Alland berhenti, tergantikan oleh tangisan pilu yang tergugu, Alland memeluk ibunya dengan erat, seolah sedang menyampaikan kesedihannya.

"Ini semua salah Alland, Alland yang ngga becus jagain Zahra.." Dira menggeleng kuat, tangannya mengelus surai hitam Alland secara perlahan.

"Ini bukan salah siapa-siapa lan, papa kamu sedang mencari keberadaan Zahra.. kita berdoa saja semoga Zahra segera ditemukan..."

Alland terdiam, namun air matanya tak dapat ditahan lagi sehingga terus meluncur bebas bagaikan air terjun, tatapan Alland kosong, dalam hati terus berdoa agar adiknya segera dapat ditemukan.

Diposisi Alna, gadis itu terlihat bingung didalam rumah Alland. Sudah satu menitan lebih ia mengelilingi rumah besar ini, namun tetap sama, tidak ada satupun orang didalam rumah ini.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang