**9.Flashback**

578 35 2
                                    

Warning!..
Bagian ini menceritakan kisah masalalu Alna sebelum ia menjadi 'ruh'.

[Revisi]

Selamat membaca...
😊😊.

...

*Flashback*


Seorang anak perempuan berumur sekitar lima tahun, sedang merangkai bunga di halaman rumah. Sesekali anak perempuan berambut sebahu itu bersenandung kecil.

Dari dalam rumah seorang anak perempuan lain berjalan tergesa-gesa ke arah anak perempuan yang sedang merangkai bunga tadi.

"Kakak Alna.., lihat!, Key punya boneka baru!!." Teriak anak perempuan itu antusias tampak berlari menghampiri anak perempuan bernama Alna tadi, yang merupakan kakak perempuannya.

Alna menengok lalu tersenyum kepada adiknya yang hanya berbeda satu tahun darinya, lalu tersenyum lembut.

"Keysa jangan berlari nanti jat-"

Brukk!!!.

Mata kecil Alna melotot lalu cepat-cepat gadis kecil itu menghampiri adiknya, kemudian membantunya untuk bangun.

Mata keysa memerah menahan tangis saat ia merasakan perih di lututnya yang mulai mengeluarkan darah.

"Kakak...perih, ini sakit! Hiks.. Hiks." Pekik keysa mulai menangis keras.

Alna kecil bingung ingin melakukan apa, baru ingin membantu tiba-tiba gadis kecil itu merasakan tarikan keras di tangannya. Sampai-sampai gadis kecil itu berdiri karena tarikan tangannya yang amat kencang hingga Alna sendiri merasakan sakit.

Sebuah tarikan yang berasal dari wanita tua berwajah angkuh yang kini menatap garang pada Alna.

Alna menunduk tak berani menatap wanita tua itu, yang tak lain adalah nenek nya sendiri.

"Kamu apakan cucuku??!, Sialan!!." Bentak wanita tua itu keras bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasarnya di hadapan dua cucu nya.

Alna dan keysa tersentak kaget saat mendengar neneknya berkata keras dan terkesan menyeramkan. Alna merunduk ia takut kepada neneknya yang terlihat marah besar kepadanya.

"A-alna ng-ngga ngapa-ngapain kok.." gagap Alna masih merasa takut pada neneknya.

Keysa yang melihat itu cepat-cepat membela sang kakak. "Nenek!! kak Alna ngga ngapa-ngapain aku ko.." bela keysa tak terima ketika melihat kakaknya di marahi seperti itu.

"Heh!!, Kamu ancam apa cucu saya kenapa cucu saya ngga berani ngomong yang sebenarnya!?!."

Wanita tua itu semakin mencengkeram kuat tangan Alna yang kecil, hingga gadis itu sedikit meringis. Alna mulai menangis karena merasakan lengannya terasa akan patah.

"Ehhh!!, Malah nangis... Ayo jawab!!!, Kamu apain cucu saya?!!?." Bentak wanita tua itu lagi dengan kencang, sampai-sampai mengundang penghuni di dalam rumah.

"Ibu ada apa ini??, Kenapa teriak-teriak??." Tanya seorang lelaki yang baru saja muncul bersama istri nya dari dalam rumah.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang