[Revisi]
Selamat membaca😊🤗.
Jangan lupa vote dan komennya.....
Seorang wanita tua tampak tenang. Duduk sendiri ditemani beberapa makanan dan secangkir teh hangat yang telah tertata rapi di meja kecilnya.
Tiba-tiba seeorang lelaki yang merupakan salah satu anak buahnya datang lalu menunduk hormat kepada wanita tua itu. Hal tersebut membuktikan bahwa wanita tua itu bukanlah sembarang wanita tua, tapi merupakan salah satu orang terhormat.
"Ada apa?." Tanya wanita tua itu tanpa menoleh.
"Maaf sebelumya telah lancang mengganggu siang Anda nyonya, di depan ada tuan Fahri yang mencari nyonya.." ucap lelaki itu masih dengan posisi merunduk hormat.
"Untuk apa dia kemari?." Tanya wanita tua itu lagi.
"Maaf nyonya.. saya kurang tahu. Tapi, tuan Fahri bilang beliau ingin mengatakan sesuatu yang penting." Jawab anak buahnya itu.
Wanita tua itu mengangguk paham kemudia berdiri dari acara duduknya, "baiklah aku akan menemuinya, kau bisa pergi sekarang."
Wanita tua yang tak lain adalah Sera, ibu dari Fahri. Beranjak turun untuk menemui putranya yang menunggu di bawah. Di saat menuruni tangga, Sera melihat putranya yang menunggunya di sofa ruang tamu bersama cucunya, Keysa.
"Ada apa kalian repot-repot datang kemari?." Tanya Sera setelah sampai di hadapan Fahri dan Keysa.
Fahri dan Keysa mendongak menatap Sera yang berbicara dengan nada datar dan berhasil membuat Keysa muak setengah mati kepada neneknya itu.
Sera duduk di hadapan Fahri dan Keysa dengan gerakan anggun seperti layaknya wanita terhormat kebanyakan. Namun di mata Keysa, itu sama sekali bukan gerakan anggun, itu adalah gerakan angkuh yang memuakan.
Fahri menarik nafasnya pelan sebelum berbicara, "Ada yang perlu kami beri tahukan kepada ibu.."
"Apa ini tentang putrimu yang hampir mati itu?." Sakras Sera tanpa berpikir panjang dahulu. Wanita tua itu berdecih sinis.
Keysa yang mendengar itu ingin sekali dirinya melempar vas bunga yang ada di meja hadapannya ke arah wajah neneknya yang angkuh itu.
"Jika ini masalah tentang putrimu yang sok pahlawan dengan menyelamatkan aku. Maka, aku tidak ada waktu untuk membahasnya." Ujar Sera hendak beranjak dari duduknya.
"Ibu dengarkan kami dulu.." Fahri menahan ibunya yang hendak pergi. Fahri mencoba tenang dan tidak ambil emosi dengan sikap ibunya yang terlihat tidak perduli.
Sera menatap putranya sejenak, lalu kembali mendudukan dirinya. "Katakan sekarang sebelum aku berubah fikiran!.."
Fahri mengangguk cepat, "Kedatangan kami kesini hanya untuk mengabari ibu, sebagai salah satu anggota keluarga dari kami.." Fahri menjeda kalimatnya sejenak sebelum melanjutkan kembali perkataannya, "Alna tidak mempunyai waktu banyak lagi, jika Alna tidak cepat siuman dari komanya dalam jangka waktu lima bulan, maka, pihak rumah sakit sudah sepakat mencabut alat bantu hidup Alna.." jelas Fahri perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...