**36.Ketakutan Dira **

388 24 0
                                    

Selamat membaca..
Revisi
...

Dira menatap tajam seorang lelaki yang sedang berdiri di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan Andre Willy, lelaki yang ingin sekali menghancurkan keluarga Geano.

Lelaki gila yang terobsesi kepada Dira, yang sudah jelas-jelas sudah memiliki sebuah keluarga. Bahkan, lelaki ini juga tak ragu ragu ingin menghancurkan seorang kevin Geano yang merupakan pesaingnya di dunia bisnis, dengan cara curang miliknya.

"Jika Anda tidak ada kepentingan, sebaiknya Anda pulang!." Usir Dira dengan wajah yang sudah memerah karena menahan emosi. Dira menunjuk pintu keluar dari rumahnya, matanya menatap nyalang kepada sosok angkuh di hadapannya ini.

Andre terkekeh kecil, lalu mendekat ke arah Dira dengan perlahan. Dira yang menyadari akan ada sinyal bahaya, mundur kebelakang sampai dirinya terantuk ke dinding yang membuatnya terjebak. Andre tersenyum tipis karena merasa senang melihat mangsanya seperti terjebak seperti ini.

"Aku baru tahu kalau disini alamat rumahmu." Seringai milik Andre semakin terlihat lebar, dan Dira semakin muak dengan itu. Ingin sekali rasanya Dira merobek mulut itu sekarang.

"Tolong jangan macam-macam, atau saya akan berteriak agar para warga dapat mengusir anda!." Tanpa ragu Dira melayangkan sebuah peringatan, yang malah membuat Andre tertawa semakin keras. Tawa yang melengking, dan terlihat seperti tawa jahat seorang psikopat.

"Mama?."

Dua orang itu menoleh dan mendapati Zahra yang berdiri diam di ambang pintu. Gadis kecil cantik yang menatap bingung ke arah dua manusia yang ada di depannya itu. Dira menatap khawatir, kepada putrinya yang ditatap penuh arti oleh Andre.

"Mama, itu siapa?." Tanya Zahra menatap andre dengan raut wajah bingungnya. Gadis kecil itu, terlihat seperti sedang menilai sosok dan penampilan Andre dari atas kebawah. Mata kecilnya benar benar tidak tak lepas dari sosok Andre yang tersenyum menatap gadis kecil itu.

Andre kembali tersenyum sinis pada Dira, lelaki itu berjalan menjauhi Dira yang kini menatap putrinya penuh khawatir. Ya Dira, khawatir kalau makhluk gila ini akan menyakiti putri kecilnya ini.

Zahra hendak berjalan mendekat. Tapi, Dira segera mungkin mencegahnya. Dira memutar otak agar Zahra tidak tersinggung dengan segala perkataan yang hendak ia keluarkan, untuk menyuruh Zahra pergi sebentar saja.

"Nak, sebaiknya Zahra kekamar dulu ya.. nanti Mama menyusul."

Zahra berfikir sejenak, lalu mengangguk pelan. Gadis kecil itu berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Kurasa, kedua anakmu cukup mudah untuk dimanfaatkan."

Dira menatap tajam sosok Andre yang tersenyum penuh ejek, kepada Dira.

"Jangan coba-coba menyentuh anak-anak ku, atau kau tau akibatnya.." geram Dira mengancam Andre.

"Aa.. ide yang bagus, kurasa anak-anak mu akan menjadi keuntungan besar bagi ku.." ucap Andre lalu melirik jam tangannya. Lelaki itu tersenyum sejenak "aku akan pergi, kamu tinggal tunggu tanggal mainnya saja sayang.." Andre melenggang pergi, meninggalkan Dira yang diam dan mematung sendirian.

Rasanya sesak sekali, Dira hanya memiliki satu keinginan disini yaitu hidup damai dengan keluarga kecilnya. Tapi, kenapa ada saja ujian yang harus mereka hadapi.

"Ya Allah.. kenapa engkau berikan cobaan ini kepada kami,.." gumam Dira menatap kosong ke arah depan.

...

Alland duduk di bangku taman bersama Gavin yang fokus dengan ponselnya sendiri.

"Hhh.."

Gavin menoleh ke arah Alland yang menampilkan wajah tak enaknya. Alland menghela nafas panjang, dan itu mampu menarik perhatian seorang Gavin yang fokus kepada ponselnya.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang