Selamat membaca..
Revisi
...Di rumah Alland..
Tampak Dira yang sedang berbenah rumah, dengan Zahra yang ikut membantunya.
Dira sesekali tersenyum saat melihat putrinya yang tampak gembira dalam membantunya. Tak jarang Dira tersenyum kecil, saat mendengar segala celoteh manis putrinya ini"Kakak cantik juga sering ajakin Zahra bersih-bersih.." Zahra tersenyum cerah saat mengingat sosok alna, yang sering ia panggil dengan kakak cantik.
Reflek Dira langsung menoleh kepada putrinya. Matanya tak lepas dari senyum lebar putrinya. "Memang siapa sih kakak cantik, yang sering disebut Zahra??.." Tanya Dira pemasaran.
Yang ditanyai malah terkekeh pelan sebelum menjawab "rahasia.." gumam Zahra sambil tersenyum semakin lebar.
Ding.. Dong..
Baru saja dira ingin bertanya lebih lanjut, tapi bel rumahnya berbunyi yang menunda acara bertanya nya.
"Mama kedepan dulu ya zah, mau buka pintu dulu.." Zahra mengangguk mengerti.
Dira berjalan ke arah pintu utama rumahnya. Siapakah yang kira kira bertamu ke rumahnya?, Tidak mungkin itu Alland atau Kevin. Jika memang benar begitu, mereka pasti akan langsung masuk tanpa harus memencet bell lebih dahulu.
"Iya cari siap—" perkataan Dira terhenti di udara saat melihat siapa yang datang. Matanya membulat lebar, dengan tubuh yang menegang.
"Ka-kamu?!."
...
Alna berjalan sendirian di koridor kampus Alland, dengan sesekali bersenandung kecil. Alland sudah memasuki kelas beberapa jam yang lalu, dan itu membuat Alna bosan menunggu lalu memilih untuk berkeliling kampus.
Mata Alna tak sengaja menangkap sosok seseorang yang sedang berdiri membelakangi jendela, dengan tangan yang memegang gitar yang berada di ruang musik. Mata Alna menyipit, jika ia tidak salah lihat orang itu adalah Alland.
Ya Alna tidak salah lagi, itu Alland "bukannya dia sedang ada jam kuliah?, Lalu kenapa ia ada disini?." Gumam Alna lalu menembus dinding untuk masuk ke dalam ruangan musik.
"Sedang apa kamu disini.."
Glodakk!!.
Alland yang terkejut pun menjatuhkan gitar yang ia pegang. Beruntung gitar itu tidak pecah, ataupun tergores. Alland mendelik tajam kepada Alna yang menatapnya dari atas ke bawah, dan jangan lupakan tatapan penuh selidik yang Alna berikan kepada Alland
"Kamu sedang apa?." Alna menatap gitar yang di pegang Alland lalu bergantian menatap Alland dengan lekat.
"Bukan urusan mu.." ketus Alland lalu meletakan gitarnya kembali ketempatnya sebelumnya.
Alna menatap gitar yang di letakan Alland. Alna berjalan untuk mengambilnya. Alna mendudukan dirinya di lantai yang membuat Alland mengernyit. Alland menatap Alna dalam diam.
"Kamu ingin belajar gitar?." Tebak Alna menatap tepat pada bola mata Alland dari bawah.
Alland membuang muka. Ia ingin menyembunyikan rona merah yang menjalar di pipinya. Tebakan Alna tak sepenuhnya salah, tapi bukan hanya alasan itu juga ia memegang gitar itu. Alland tadi di amanati untuk mengambilkan gitar di ruang musik, tapi kenapa malah ia kepergok oleh Alna, karena ia sempat memainkan sedikit gitar itu.
"Hahaha.. tebakan ku benar ternyata.." tawa Alna sambil mulai fokus kepada gitarnya.
"Bukan benar. tapi, tidak sepenuhnya salah.. lagi pula apa yang ingin kamu lakukan disitu?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...