Selamat membaca..
Semoga tidak membosankan😊....
Alland diam berjalan disisi Kinar sambil menggendong Zahra. Sedari tadi Kinar terus mengajaknya berbicara tetapi, Alland hanya menanggapinya dengan gumaman saja. Zahra yang sedari tadi juga diam, gadis kecil itu tampak tidak tertarik untuk berbicara dengan Kinar.
Alland sedari tadi malah memikirkan Alna yang berada sendirian dirumah. Alland bertanya kepada dirinya sendiri, apakah Alna sudah bangun?, apakah Alna mencari dirinya?.
"Alland??." Panggil Kinar sambil menyentuh bahu Alland pelan. Alland sontak langsung menoleh ke samping. Jujur ia lupa kalau ia sedang berjalan dengan Kinar sekarang.
"Kenapa?." Tanya Alland masih dengan nada datarnya. Ia sama sekali tidak merasa bersalah ketika harus berbicara datar kepada Kinar, karena ia sudah sama sekali sudah tidak ada perasaan dengan gadis di hadapannya ini.
Kinar tersenyum tipis menatap Alland. "Kita istirahat dulu aja Lan, kasihan Zahra udah kepanasan.." ujar Kinar menatap Zahra yang tampak susah kepanasan.
Alland mengangguk setuju, lelaki itu berjalan ke salah satu kursi yang tersedia di taman. Alland mendudukan Zahra. Kebetulan kursi ini tepat di bawah pohon jadi sedikit teduh dari sinar matahari.
"Abang, Zahra haus.." ucap Zahra.
Alland mengerti, ia menatap Kinar."Titip Zahra.." ucap Alland singkat lalu pergi begitu saja. Alland pergi untuk membeli minuman untuk Zahra.
Kinar mengangguk pelan kepada Alland. Setelah Alland menjauh, Kinar menatap Zahra yang diam menatapnya.
"Heh!, Beliin es krim untuk ku disana.." tunjuk Kinar kepada tukang es yang ada di ujung jalan. Zahra menatap itupun menggeleng dengan polosnya.
"Zahra ngga mau, Zahra takut.." cicit Zahra pelan.
"Mau ku adukan dengan Alland!!, Kalau kamu nakal disini?!!." Ancam Kinar dengan mata melotot.
Zahra terkejut bukan main saat mendengar suara Kinar yang Menaik. Dengan takut-takut, Zahra menuruni kursi mengambil uang yang ada di tangan Kinar lalu berlari kecil ke tukang es krim itu.
Kinar tersenyum miring menatap Kepergian Zahra, tangannya meraih ponselnya lalu mengarahkan kepada telinganya. "sekarang saatnya.." kata Kinar berbicara dengan orang yang ada di telepon, terdengar seperti memerintah.
Zahra tampak ragu untuk menyeberang jalan. Kaki kecilnya tampak bergetar, tapi jika Zahra tidak menuruti kemauan Kinar. Zahra takut ia akan dimarahi abangnya, Alland.
Zahra meyakinkan dirinya sendiri, gadis kecil itu melangkah ke jalan raya tepat saat sebuah mobil melaju dengan kencang ke arahnya.
Semua orang berteriak melihat itu, membuat Alland yang sedang ada di salah satu warung yang ada di taman tersebut menoleh. Mata Alland rasanya ingin keluar sekarang juga, melihat adiknya sudah hampir tertabrak sebuah mobil.
"ZAHRA!!!.".
Sett!..
Waktu seakan berhenti di sekitar mereka, semua orang yang ada di taman mendesah lega saat Zahra dengan ajaibnya sudah sampai di seberang jalan dengan selamat tanpa ada luka sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...