[revisi]
Selamat membaca.....
Dira dan Kevin sama-sama diam. Mereka memandang keluar jendela, duduk berdampingan merasakan sebuah ketenangan yang jarang mereka rasakan akhir-akhir ini.
Mereka tidak mengeluarkan suara, mereka sibuk menyelami pikiran masing-masing. Memandang hujan yang turun dengan lebatnya diluar membuat mereka terhanyut suasana. Petir saling menyambar menunjukan kilat mengerikan di langit.
"Kita tidak ada pilihan lain lagi.."
Dira menoleh menatap Kevin yang masih tetap dalam posisi nya, memandang keadaan luar.
"Maksudnya?."
Kevin tidak menjawab. Keadaan kembali hening, Dira masih sabar menunggu perkataan Kevin selanjutnya.
"Kita harus pulang besok, kita sudah tidak punya apa-apa lagi.. kantor ini sudah tidak berjalan, banyak pegawai yang mulai mengundurkan diri." Kevin berkata sambil memandang gelapnya awan di atas sana.
Dira menunduk, meremas roknya pelan. Sungguh rasanya Dira sangat sakit, ini semua gara-gara dirinya, Dira yang kekeuh ingin mengejar mimpinya, gila mimpi sampai melupakan keluarganya.
Seandainya Dira tidak melakukan kesalahan, dengan mempercayai seseorang bersifat iblis seperti Andre, Mungkin keluarganya masih tenang dan hidup bahagia.
"Ma-maaf." Gumam Dira pelan.
Kevin melirik Dira sambil tersenyum kecil, Kevin sangat menyayangi keluarga kecilnya. Kevin tidak ingin keluarga kecilnya hancur begitu saja hanya karena ulah manusia iblis seperti Andre. Kevin akan memperjuangkan keluarga sampai titik terakhir, Kevin tidak akan menyerah.
"Stt.. sudahlah, jangan salahkan dirimu terus.." ujar Kevin bergerak menarik Dira agar bersender kepadanya.
"Ini semua salahku kev, seandainya aku ngga percaya begitu saja sama iblis itu, kita pasti akan tetap hidup tenang.." Dira semakin menenggelamkan wajahnya di pundak Kevin, tempatnya bersandar.
Kevin menepuk pundak Dira, mencoba menenangkan Dira yang terus menangis.
Dira selalu merasa, bersalah apalagi saat ia mengingat ia kemarin sengaja meninggalkan Putri kecilnya hanya kerena mimpi bodoh itu, dan sudah di pastikan Alland akan semakin membenci dirinya."Sudahlah.." ucap Kevin mengakhiri percakapan mereka, keadaan kembali hening. Hanya suara hujan yang semakin deras serta petir yang saling menyambar.
...
Alland berdiri di depan jendela kamarnya, lelaki itu memandang keluar. Melihat bagaimana derasnya hujan turun membasahi bumi, melihat bagaimana kilat menyambar-nyambar diiringi dengan suara Guntur yang memekakan telinga setiap orang.
Alland merasa gelisah, tadi Kinar pulang dari rumahnya sebelum hujan turun, Alland mencoba membujuk adik perempuannya yang tengah merajuk padanya. Alland sekarang juga sedang memikirkan keadaan Alna yang sekarang entah pergi kemana.
Sejak kejadian tadi Alland terus kepikiran dengan Alna, bahkan Kinar bercerita banyak hal pun Alland seolah tidak perduli.
Ya Kinar tadi datang kerumahnya hanya untuk bercerita mengenai masalahnya. Kinar sedang memiliki masalah dengan kekasihnya Ditto. Entah mengapa Alland tidak terlalu khawatir dengan Kinar tapi dia malah sekarang khawatir dengan keadaan Alna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...