** 4.Spesial **

802 53 3
                                    

[REVISI]
Selamat membaca☺️☺️

...

"Alna!!."

Teriak seseorang wanita yang terbangun secara tiba-tiba dari tidurnya, membuat seorang lelaki yang tak lain adalah suaminya buru-buru menghampirinya kemudian memeluknya erat, mencoba menenangkan istrinya yang sepertinya baru saja mendapat mimpi buruk.

"Mah..,mamah kenapa?." Tanya suaminya pelan sambil sesekali mengelus punggung istrinya.

Tubuh sang istri bergetar menahan tangisnya. "Pah, mamah mimpi ketemu Alna.." lirih wanita itu pilu membuat sang suami semakin memeluknya erat.

"Sstt..mah, Mama cuma lelah aja.. papa yakin Alna akan bangun lagi.." hibur sang suami, walaupun sebenarnya ia juga tengah dilanda rasa khawatir yang sama dengan istrinya.

"tapi kapan pa?, Mama ketemu Alna dia sedang bernyanyi lagu kita dengan sebuah piano pah.." ucap sang istri menangis pilu, meratapi nasib putrinya.

Pelukan itu mengerat seiring tangisan istrinya yang semakin menjadi-jadi. Lelaki itu melirik ke arah brangkar dimana terbaring tubuh putrinya yang di kelilingi beberapa alat-alat medis yang menempel ditubuhnya.

'Na.. ayo nak bangun,, kasihan Mama.' batin  lelaki dengan air mata yang menetes secara perlahan, ia terus berharap kalau putrinya akan bangun suatu saat nanti.

.....

Alland berjalan sendirian di koridor kampus karena Gavin tadi berpamitan kepadanya untuk pulang terlebih dahulu.

Disaat ia berada di belokan koridor tanpa sengaja Alland melihat Alna yang duduk termenung menatap beberapa siswi yang sedang bersenda gurau di ujung koridor.

Alland menatap iba kepada Alna yang duduk diam tanpa mengalihkan perhatiannya kepada para siswi itu, dengan pandangan mata sendu.

Alland mengerti kalau Alna iri dan ingin seperti mereka, tapi takdir berkata lain. Takdir Alna tidak mengijinkan gadis itu seperti para gadis lain yang bebas melakukan aktivitas fisiknya tanpa kendala apapun.

Para siswi itu mulai berjalan pergi meninggalkan koridor. Sekarang koridor sepi hanya ada Alland yang menatap Alna yang tak lepas menatap para siswi itu, meskipun mereka sudah pergi menjauh.

Perlahan Alland berjalan menghampiri gadis itu lalu duduk disampingnya.

"Jangan melamun terus!, itu tidak baik..terlebih kamu seorang gadis."

Alna tersentak kaget lalu menoleh kepada Alland yang sudah duduk disampingnya.

Alna menatap Alland yang duduk di sampingnya dengan pandangan jengkel.
"Kamu membuatku terkejut.." ujar Alna sambil mengelus dadanya karena terkejut karena kedatangan Alland yang tiba-tiba.


Alis Alland terangkat sebelah lalu sedetik kemudian Alland tersenyum kecil menatap wajah jengkel Alna, "Aku baru tahu kalau hantu bisa terkejut.." ucap Alland tersenyum jahil menatap Alna yang melotot padanya.

Alna memukul pelan pundak Alland.
"Aku sudah bilang kalau aku itu bukan 'HANTU' tapi 'RUH'.. R-U-H.. RUH.." kata Alna sambil menekankan kata 'ruh' karena ia tidak bisa terima jika dia di bilang sama dengan hantu, karena menurutnya hantu itu mempunyai wajah jelek.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang