**57. Misi Penyelamatan**

368 21 0
                                    

Laporlan jika bertemu typo..

Selamat membaca..
REVISI
...

Alna berdiri didepan kantor Andre, kedua tangannya berkacak pinggang menatap garang gedung besar yang berdiri megah dihadapannya, seolah gadis itu sedang menatap sosok yang dibencinya.

Mata tajam Alna menagkap sosok Andre keluar dari gedung besar itu, sosok Andre berjalan memasuki mobilnya, dan itu semua tidak lepas dari segala pengamatan Alna.

Gadis itu dengan cepat langsung menghilang, Alna berpindah tempat ke dalam mobil Andre. Baru kali ini Alna bersyukur pada sosok ruhnya, yang bisa berpindah-pindah tempat sesuka hatinya dalam sekali kedipan.

Alna terduduk di kursi penumpang mobil Andre dan bersedakap dada, menatap berang pada Andre. Perasaan Alna mengatakan kalau, Andre telah melakukan sesuatu namun Alna tidak tahu apa itu.

Alna melihat Andre meletakan ponselnya ditelinganya, ia sepertinya sedang menelpon seseorang. Tak lama dari itu bibir Andre terangkat sebelah, membentuk sebuah senyum miring yang memuakan bagi Alna.

"Aku senang kau mau mengangkat telpon ku.. kau tahu, aku hanya ingin mengabari sesuatu pada mu.."

Andre sengaja mendeja kalimatnya, memancing lawan bicaranya di seberang sana "kau tidak perlu lagi khawatir, putri kecilmu sudah aman bersama ku.."

Mata Alna membulat, setelah ia mendengar langsung kalimat tersebut dari mulut Andre, pikirannya langsung tertuju pada zahra dan Alna juga yakin kalau orang yang ditelfon andre adalah Kevin, ayah Zahra dan Alland.

"Jika kamu memang benar-benar ingin putri kecilmu selamat, datanglah kegudang tua.. bawa anak dan istrimu, dan ku ingatkan jangan pernah kamu menghubungi polisi, atau jika kamu berani melanggar maka kamu akan melihat mayat putri kecil mu setelah sampai disana..."
Andre mematikan sambungn telponnya, pria angkuh itu lagi-lagi tersenyum lebar. Ada kesenangan tersendiri saat ia mengancam Kevin tadi, dan ia benar-benar tak sabar ingin melihat keluarga kevin hancur ditangannya.

Alna terdiam, ia tidak menyangka Andre benar-benar gila, ia rela menculik Zahra hanya untuk perantara balas dendamnya. Tidakkah Andre berfikir?, Zahra hanyalah seorang gadis kecil yang tidak tahu menahu tentang semua ini.

Andre benar-benar keparat!, Umpat Alna geram dalam hati. Ia memutuskan akan tetap disini, sampai Andre membawanya ke tempat Zahra, ia tahu sekarang Andre sedang menuju kesana.

...

Kini keluarga Alna saling berkumpul di kamar rawat Alna, bahkan Sera yang biasanya tidak terlihat kini sedang berdiri disana menatap harap cemas kepada dokter yang sedang memeriksa keadaan Alna.

Dokter tersebut, menggeleng kecil lalu mendongak menatap para keluarga yang sudah menunggu disana.

"Bagaimana keadaan cucu saya dok?." Suara Sera mendahului mereka semua, wanita tua itu terlihat cemas dan khawatir.
Semua orang disana menatap terkejut kepada Sera yang terlihat khawatir dari biasanya.

"Maaf.." satu kata yeng keluar dari mulut dokter itu mampu membuat seluruh tubuh orang disana membeku dan menegang.

Keysa meremas tangannya sendiri, guna menghilangkan rasa takut yang ada dihatinya, Dewi yang diam mencoba menenangkan pikirannya, dan kembali fokus pada ucapan dokter selanjutnya.

"Kami dari tim medis belum bisa memperdiksinya, sejauh ini kondisi nona Alna sangatlah labil, kami takut tiba-tiba nona Alna akan drop dan tidak terkendali.."
Dokter itu menjeda kalimatnya, dan itu membuat suasana disana menjadi tegang.

"Ini sudah bulan kelima sejak nona koma, dan kami fikir setelah melihat nona selalu kejang-kejang tanpa sebab, kami taku nona Alna tak akan bisa bertahan lebih lama lagi.." kata dokter itu lagi.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang