Selamat membaca..
Revisi...
Alland sedang berjalan di koridor kampus. Lelaki itu sesekali tersenyum tipis, saat ia tak sengaja sepasang matanya melihat sepasang kekasih mahasiswa yang sedang bermesraan di sepanjang koridor tempat ia berjalan.
'kamu menyuruhku untuk membujuk Zahra agar tidak membenci ibumu tapi, bagaimana dengan dirimu??.'
Reflek Alland berhenti berjalan. Tiba-tiba
Pertanyaan Alna berputar begitu saja di kepalanya. Alland jadi ingat, pembicaraannya tadi dengan Alna yang berujung pada perdebatan yang sedikit panas. Alna sudah setuju ia akan membantu Alland jika Alland mau menjawab pertanyaannya dengan alasan yang masuk akal."Alland??."
Alland menoleh menatap pria paruh baya yang tak lain adalah dosennya, yang bernama pak Syamsul. Alland mengernyit saat melihat dosennya seperti sedang terburu-buru.
"Kebetulan saya bertemu denganmu disini.. Alland bisakah saya bicara dengan mu?." Tanya pak Syamsul dengan raut wajah penuh harap.
"Memang ada apa ya pak?." Jujur Alland juga penasaran, ia bingung kenapa dosennya ini mencarinya.
"Tidak disini Alland, ayo ikut bapak keruangan.. ada yang ingin bertemu dengan mu.."
Alland mengangguk lalu mengikuti pak Syamsul di belakangnya. Alland tidak tahu pasti, tentang hal yang ingin di bicarakan pak Syamsul padanya, tapi entah kenapa perasaan Alland mulai tidak tenang dan Alland tidak tahu penyebab hatinya tiba-tiba tidak tenang, semoga saja tidak akan terjadi apa-apa.
Dirumah Alland..
Dira tampak sibuk dengan peralatan dapur dan bahan-bahan makanan. Dira tersenyum lebar, hari ini ia berencana untuk membujuk Putri kecilnya menggunakan makanan buatanya. Dira mencoba menunjukan kalau sebenarnya Dira masih sangat menyayangi putrinya.
Dira melirik jam yang menggantung di dindung dapur. Satu jam yang lalu Kevin pergi keluar rumah untuk mengemas barang-barang pribadi di kantornya. Kevin juga berjuang untuk mencari bantuan yang tepat untuk kantornya.
Dira teringat, ia belum memasukan telur dan sosis kesukaan Zahra. Dira berjalan menuju kulkas dan mencari bahan-bahan yang ia cari.
Alna yang sedari tadi memperhatikan Dira pun tersenyum kecil. Gadis itu mengangguk-angguk pelan. Ia sekarang paham, Dira ingin membujuk Zahra dengan makanan buatannya.
Alna mengakui usaha Dira sangatlah bagus, dan Alna sudah bertekad untuk membantunya.
"Aku akan membuat usaha Mama Alland tidak akan sia-sia, aku harus membantunya." Alna tersenyum lebar lalu ia menghilang dalam sekejap.
Alna kembali muncul di dalam kamar Zahra. Gadis kecil itu sedang tengkurap di kasur, dan terlihat sangat fokus pada sebuah buku gambar di depannya sehingga ia tidak menyadari kedatangan Alna.
"Zahra?."
Zahra mendongak, mata kecilnya berbinar saat mendapati Alna tersenyum lebar kepadanya. Zahra bergerak turun dari kasur lalu memeluk Alna dengan eratnya.
"Kakak cantik kemana aja?, Zahra kangen.."Alna terkekeh kecil. Tangan Alna terangkat untuk mengusap lembut pucuk kepala Zahra. "Kakak juga kangen sama Zahra.. maaf kakak baru sempet Dateng, karena kakak sedang mengurus urusan mendadak." Alna berjongkok di hadapan Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...