[Revisi]
Selamat membaca🤗.
Semoga tidak membosankan..
Jangan lupa vote dan komennya.....
Alland dan Alna kini sedang berteduh di halte yang sepi. Hujan semakin deras sedangkan jarak antara rumah Alland dan halte bis yang mereka singgahi masih sangat jauh. Itu sebabnya mereka memilih berteduh dulu.
Alna duduk tenang sambil melirik kakinya yang ia ayun-ayunkan berbeda dengan Alland yang sibuk mengibas-ngibaskan jaketnya yang telah basah karena air hujan.
"Alland bagaimana jawabanmu?."
Alland menghela nafas berat lalu menggelengkan kepalanya. Alland tahu Alna mengatakan hal itu bukan karena Alna menyukainya atau menembak dirinya untuk menjadi kekasih gadis itu, tapi buruknya kenapa Alland malah ikut terbawa suasana?.
Yang Alland tau Alna bertanya seperti itu karena belum pernah merasakan manisnya percintaan remaja kebanyakan. Alna tidak mengerti kata-kata cinta yang ia ucapkan dan tanyakan tadi.
"Dengar Alna, cinta itu perasaan yang alami jadi cinta tidak bisa dipaksakan, Dan kita itu hanya.." Alland tak sanggup mengatakannya entah mengapa mulutnya berat ketika ia ingin mengatakan itu, mengatakan kalau dia dan Alna ini hanya sekedar teman, ya teman biasa.
Alna mengerjap menunggu jawaban Alland,
"Kita apa?." Tanya Alna dengan polosnya.Sungguh, Alland ingin rasanya menelan gadis itu hidup-hidup sekarang. Alna tidak pernah tau apa yang tengah ia alami sekarang, hatinya tengah berdisko ria karena pertanyaan Alna barusan.
"Teman.." lirih Alland tanpa menatap wajah polos Alna.
Alna mengernyit sebentar, lalu mengangguk pelan tanda mengerti dengan penjelasan Alland. "Tapi kamu bilang tadi cinta ada banyak jenis, apakah ada cinta antara seorang teman?." Lagi lagi pertanyaan tentang cinta.
Alland Ingin rasanya membenturkan kepalanya ke dinding terdekat. Alna cukup banyak bertanya hari ini, lain kali Alland akan menutup mata Alna agar gadis itu tidak melihat hal-hal yang mungkin akan gadis itu tanyakan kepada Alland.
"Aku tidak tahu, jangan tanya padaku karena aku lelah menjawab mu sedari tadi.." ucap Alland selembut mungkin agar Alna tidak tersinggung. Tapi, Alna tetaplah Alna gadis polos yang tak mempunyai rasa tersinggung sedikitpun.
Alna malah mengangguk patuh kepada Alland yang diam menatap hujan yang turun dengan derasnya. Sebenarnya, Alna bertanya tentang cinta tadi untuk bisa mengukur rasa cinta Alland kepada wanita bernama Kinar. Alna akan berusaha membantu Alland kembali kepada wanita bernama Kinar, jika itu membuat Alland bahagia.
Alland melirik Alna yang diam menuruti perintahnya. Alland bingung kenapa ia jadi resah sendiri ketika Alna diam seperti ini. Tadi Alland bukan bermaksud menyuruh Alna untuk diam seperti ini, Alland hanya bermaksud agar Alna membicarakan hal lain selain cinta. Tapi apalah daya, Alna yang terlalu polos malah mengikuti perintah Alland.
"Ck kenapa malah diam?." Sungguh Alland merutuki mulutnya yang malah menyuarakan isi pemikirannya. Alna menatap penuh tanya kepada Alland yang memukuli mulutnya sendiri.
"Tadi kamu menyuruh ku diam.." sahut Alna. Alland menghela nafas panjang ia berharap agar hujan segera berhenti agar ia keluar dari kondisi absurd ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...