** 39.Merindu lagi**

441 31 0
                                    


Selamat membaca..

Hati-hati bertemu typo😁😁😁.
Revisi

...

'Bugh!!.'

Andre membanting keras sebuah amplop yang berisikan foto-foto Kevin dan Fahri yang  berbicara secara privasi di sebuah restoran. Nafasnya memburu, ia emosi sekarang. Andre emosi, ia sungguh kesal sekarang.

"Kenapa Kevin bisa menemui Fahri?." Tanya Andre dengan nada tajamnya. Lelaki itu menatap anak buahnya yang tertunduk takut padanya.

Tubuh anak buah Andre bergetar hebat. Melihat sosok Andre yang amat menyeramkan sekarang ini.

Andre menengadahkan wajahnya ke atas. Ia melihat langit-langit kantornya, Ia perlahan memijit kepalanya pelan lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Panggil Kinar kemari aku butuh bicara dengannya.." desis Andre dengan enggan menatap anak buahnya.

Anak buah Andre segera mengangguk pelan meski dengan terbata-bata. Lelaki berseragam serba hitam itu langsung pergi begitu saja dengan cepat sebelum atasannya kembali menyemburkan amarahnya.

Andre menatap tajam pada gelas cantik depannya yang berisi sebuah minuman anggur. Perlahan seringai jahat mulai terbit di bibirnya. Andre meraih gelas itu lalu menggegamnya erat hingga gelas yang tadinya cantik itu, retak kemudian pecah.

Andre tak memperdulikan telapak tangannya yang perlahan mulai merembas darah segar. Andre malah menyeringai lebar layaknya seorang psikopat, sambil menatap gelas yang sudah tak berbentuk di tangannya.

"Aku akan menghancurkan mu Kevin.."

...

Alland terduduk di taman dengan Kanvas dan beberapa cat air yang ia gunakan untuk menggambarkan dan menuangkan segala ekspresi yang ia rasakan saat ini.

Alland melukis dengan hikmat tanpa adanya gangguan yang ia rasakan, meski matanya menatap kanvas itu dengan pandangan serius, tapi pikirannya hanya melayang pada satu titik saja. Alna, ya gadis itu yang sekarang menguasai segala pikiran Alland.

Alland bahkan tak sadar bahwa lukisan itu kini mulai berbentuk menjadi sebuah gambaran sesosok cantik yang sedang tersenyum manis.

Alland kembali melamun sambil melukis, entah bagaimana Alland bisa melakukan hal tersebut, tapi memang begitulah kenyataannya.

Pikirannya saat ini hanya terisi oleh Alna dan Alna, yang sekarang entah berada dimana. Gadis itu sungguh membuat Alland frustasi sekarang. Sejenak Alland merasa sangat bersalah kepada Alna, karena ia telah berbicara kasar kepada gadis itu, pada saat malam tadi.

Saat itu Alland lupa dengan kenyataan, bahwa kehidupan gadis itu juga sangatlah penuh lika-liku yang amat rumit. Bahkan lebih rumit dari hidupnya.

Alland tersentak saat sebuah tangan tiba-tiba menyentuh bahunya dengan lembut. Alland mengira kalau yang menyentuhnya itu adalah Alna, tapi..

Tapi..

Alland harus menelan kembali sebuah kekecewaan saat dugaannya salah. Ternyata sosok yang menyentuh bahunya adalah Kinar bukanlah Alna, seperti harapannya.

Alland menatap Kinar, dengan tatapan biasa.

"Mau apa kamu kemari?." Tanya Alland datar dan tanpa menunjukan ekspresi sedikitpun di wajahnya.

Kinar jadi kikuk saat melihat tatapan alland pada dirinya. "Aku hanya kebetulan lewat, dan tak sengaja bertemu dengan mu disini.." Kinar sedikit melirik kanvas tempat alland melukis.

Sosok gadis manis nan cantik, sedang tersenyum cerah tergambar di Kanvas itu. Kinar mengernyit, karena ia belum pernah melihat ataupun bertemu gadis dalam lukisan Alland itu.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang