Selamat membaca..
Revisi
...Hujan mengguyur kota dengan deras malam ini. Fahri sedang berada di sebuah kafe bersama ibunya, Sera. Fahri terus menunggu apa yang ingin di ucapkan oleh Sera.
"Sudah berapa lama kamu tidak pergi ke kantor, Fahri?."
Fahri mengernyit, ia bingung dengan ibunya yang bertanya secara tiba-tiba seperti ini. "Kenapa ibu tiba-tiba menanyakan ini?."
"Apa kamu sudah mengetahui sesuatu?." Alih-alih menjawab pertanyaan putranya, Sera malah bertanya lagi.
"Tahu apa?." Jujur Fahri bingung, ibunya ini berbicara dengan bertele-tele dan terkesan tidak langsung ke poinnya saja.
"Kevin kemarin datang kekantor mu" Sera berucap pelan sangat pelan, namun Fahri masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Fahri terkejut. Kevin adalah sahabatnya sejak SMA, dia dan Kevin itu selalu bersama dari dulu. Dan sekarang yang menjadi tanda tanya adalah, kenapa Kevin ingin menemuinya?.
"Bagaimana bisa ibu tahu?." Tanya Fahri menatap lekat ibunya.
"Ibu sempat bertemu dengannya kemarin, ibu sempat mendengar kalau ia sudah menghubungi mu.. tapi, ponselmu sangat sulit untuk di hubungi.."
"Ya akhir akhir ini Fahri jarang memegang ponsel. Ibu tahu sendiri keadaan Alna, semakin hari semakin buruk.." kata Fahri menunduk pilu.
Sera diam, ia tak menjawab. Ia hanya menatap putranya ini dengan tatapan yang sulit di artikan.
...
Ding..dong..
Dira membukakan pintu rumahnya, lagi lagi ia di kejutkan dengan kedatangan tamu, yang tak lain adalah Kinar.
Dira baru saja ingin membuka suaranya, tapi gadis itu malah langsung melenggang masuk tanpa tau sopan santun. Dira mendengus, ia tak habis fikir kenapa putranya memiliki teman seperti perempuan sombong ini.
"Dimana Alland?." Tanya Kinar menatap sinis kepada Dira yang hanya diam. Dira tak menjawab ia lebih memilih untuk kembali berjalan kedapurnya.
"Dasar bisu.." umpat Kinar menatap sinis ke pada Dira.
Dira memasuki dapur di ikuti, oleh Kinar yang membuat Kevin dan Zahra menatap penuh tanya kepada Kinar.
"Siapa dia?." Kevin menatap lekat kepada Kinar yang memakai pakaian yang kurang layak untuk di pakai.
Dira mengedikan bahunya acuh, ia terlalu malas jika harus mengurusi orang seperti Kinar. Dira lebih memilih fokus kembali kepada Zahra.
Tak lama kemudian kami menuruni anak tangga dengan pakaian rapi dan tas ransel yang terlampir di sebelah bahunya. Alland terkejut dengan keberadaan Kinar di sana, awalnya Alland hanya acuh, tapi perkataan Kinar membuat semua orang yang ada di sana melotot.
"kamu sudah siap untuk pergi ke kampus?."
"Kenapa kamu Disni Kinar?." Alland menatap tajam Kinar, yang malah tersenyum.
"Apakah salah jika seorang pacar ingin sarapan bersama dengan keluarga calon mertuanya?.."
Ukhuk.. ukhuk!!.
Dira dan Kevin sukses tersedak karena pernyataan dari Kinar barusan, mereka berharap bahwa apa yang mereka dengar barusan hanya angin lalu saja.
"Abang pacaran sama Tante itu??." Tanya Zahra dengan polosnya. Zahra tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, menyebut Kinar itu sebagai Tante Tante.
Senyum Kinar langung berubah menjadi datar, saat mendengarkan pertanyaan dari adik Alland barusan.
Ingin rasanya Alland menyemburkan tawanya dengan keras. tapi, ia masih sayang image nya. Jadi, Alland hanya berdehem sejenak lalu menghampiri Zahra untuk berpamitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...