Selamat membaca..
Revisi...
Sekarang ini Alland duduk sendirian, sambil melamun di kantin. Ia memikirkan percakapannya dengan Alna, sebelum dirinya berangkat ke kampus tadi. Alna sempat menasihatinya karena memperlakukan ibunya seperti tadi pagi.
*Flashback on.*
Alna berkacak pinggang menatap tajam Alland yang sudah rapi, memakai kemejanya. Alna tahu kalau Alland akan pergi ke kampus pagi ini. Alna masih mempertahan kan posisinya. Yaitu, berkacak pinggang dengan mata yang setia memelototi Alland.
Alland menatap Alna lalu menghembuskan nafas beratnya. Sebenarnya, Alland tahu apa penyebab Alna seperti itu. Tapi, Alland memilih diam dan berpura-pura bodoh seolah tidak mengerti hal itu.
"Kamu menatapku seperti ingin menguliti ku hidup-hidup.." kekeh Alland menatap Alna dengan raut jenakanya. Alland tersenyum kecil, melirik Alna lewat cermin besar di lemarinya.
Alna terlihat tidak perduli dengan candaan yang di lempar Alland barusan. Mata Alna semakin menyipit menatap Alland. "Apa-apaan tadi itu Alland?." Tanya Alna dengan nada tajamnya.
"Yang mana?." Tanya Alland sok polos.
Alna menurunkan tangannya dari pinggangnya, lalu helaan nafas berat milik Alna terdengar. "Aku tahu sebenarnya kamu mengerti apa yang ku maksud Alland, kamu hanya berpura-pura bodoh saja sekarang." Kata Alna dengan mata menyorot penuh selidik Alland.
Alland tersenyum kecil, lelaki itu berbalik badan lalu mengusap kepala Alna pelan. "Kurasa aku memang tidak bisa bohong padamu, dan untuk yang tadi.. emm, maaf aku belum bisa menceritakannya padamu karena itu privasi." Ucap Alland terkekeh, mencoba menutupi perasaannya sendiri. Alland tidak tahu kalimat nya tadi mampu membuat ekspresi wajah Alna berubah.
Ada rasa sakit di hati Alna, saat Alland mengatakan hal itu. Alna seakan tersadar, ternyata Alland masih menganggapnya sebagai orang asing. Alna tersenyum kecut. Alna sadar diri sekarang, ia terlalu memaksa Alland untuk bercerita kepadanya. Ternyata Alland masih belum menganggapnya.
Alna meraih tangan Alland yang ada di atas kepalanya, lalu menggenggam nya erat. Alna menatap mata Alland dengan mata sayunya.
"Maafkan aku Alland." ucap Alna menunduk dalam.
Alland mengernyit heran menatap Alna yang menunduk. "Hey kamu kenapa?, Kenapa minta maaf?."
Alna menggeleng. Gadis itu mendongak menatap mata Alland yang menatapnya penuh tanya dan rasa khawatirnya. Alna tersenyum tipis.
"Maaf selalu memaksa mu untuk bercerita Alland. aku tidak tahu, ternyata kamu masih menganggap ku sebagai orang asing di sini.."
Deg..
Alland tercekat. Bukan maksud Alland berbicara begitu kepada Alna tadi, ia tidak bermaksud untuk mengatakan hal itu kepada Alna. Alland menggelengkan kepalanya pelan saat Alna mulai mengendurkan genggaman tangannya di tangan Alland. Ada perasaan tidak rela, saat Alna mulai melepaskan tangan Alland.
"Bukan seperti itu maksudku Alna, aku.. aku hanya.."
Alna tersenyum tipis menatap Alland dengan matanya yang mulai berlinang. Entah kenapa Alland merasa tidak suka dengan Alna sedang menahan tangis seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...