Selamat membaca..Jangan lupa untuk vote kakak😁.
Awas banya typo berserakan😅😅.
Revisi
...
Alna berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit. Sesekali ia mencengkeram dada kirinya yang terasa semakin sesak dan sakit. Rasanya sekarang ini sangat sulit untuk sekedar mengambil nafas panjang, baginya.
Alna berdiri di ujung koridor rumah sakit, matanya menatap keluarganya yang tengah menangis pilu entah karena apa. Jantung Alna bergetar kuat saat ia melihat beberapa dokter dan suster berseliweran keluar masuk dengan tergesa di ruang rawatnya.
Nafas Alna semakin tak beraturan, dengan langkah yang terbata, Alna menghampiri ruangan rawatnya, Gadis berdiri di depan kaca yang menampilkan keadaan di dalam ruangan.
Alna dapat melihat beberapa orang medis, berkutat serius dengan alat bantu hidup miliknya. Alna menyentuh kepalanya yang tiba-tiba berputar, Alna berjongkok sambil memegang kepalanya yang amat terasa sakit.
Tak ada satupun orang yang menyadari keberadaannya yang kesakitan di sini. Air mata Alna perlahan menetes, membasahi kulit pipinya. Alna tak tahan lagi, kepalanya serasa dijatuhi beribu-ribu batu besar sekarang.
Saat pandangannya mulai menggelap dan kabur. Hanya satu bayangan yang mampu ia lihat. Yaitu bayangan Alland yang sedang tersenyum menyemangatinya jauh disana.
Tak ada orang yang tahu, Alna sudah tergeletak tak berdaya di lantai rumah sakit dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Nafas yang tadi tersengal-sengal pun, kini semakin melambat temponya.
Alna menoleh lemah kepada keluarganya yang sedang menangisi keadaannya di dalam sana, Alna tersenyum samar.
"Apapun yang terjadi, aku tetap menyayangi kalian.." gumam Alna pelan sangat pelan, sebelum menutup mata sepenuhnya. Alna jatuh tak sadarkan diri di lantai dingin rumah sakit.
"Dan untuk mu Alland, kuharap aku bisa bertemu lagi dengan mu, meski sebentar untuk berpamitan...mungkin." kata Alna sebelum kegelapan menguasainya.
...
Sedangkan di tempat Alland..
Mata Alland yang tadi tertutup karena sedang tertidur pulas, spontan langsung terbuka. Alland langsung duduk di kasurnya. Jam masih menujukan pukul 3 dini hari.
Alland mengusap dahinya yang bercucuran keringat dingin. Mimpi yang dialaminya barusan benar-benar terasa sangat nyata, dan itu berhasil membuatnya gelisah.
Alland beranjak menuruni kasurnya perlahan. Saat ia membuka pintu kamarnya, bertepatan dengan mamanya yang terlihat panik sambil menggendong tubuh kecil Zahra yang terlihat lemas.
"Ada apa??, Apa yang terjadi dengan Zahra?." Tanya Alland mulai terlihat panik.
Dira yang melihat putranya yang baru saja keluar dari kamarnya, sedikit terkejut. Namun Dira, langsung memperbaiki ekspresi terkejutnya.
"Zahra demam, suhu tubuhnya sangatlah tinggi.. mama dan papa mau bawa dia ke rumah sakit, dan sekarang papamu sedang menyiapkan mobil.." jelas Dira sambil berjalan dengan terburu-buru.
Alland diam, ia tak menjawab. Alland lebih memilih mengekor di belakang Dira.
"Alland ikut, siapa tahu Alland bisa membantu.." panik Alland lalu berjalan mengikuti dira dari belakang. Dira tak menjawab, dirinya membiarkan Alland untuk ikut. Karena toh Alland juga akan tetap memaksa untuk mengikuti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...