Selamat membaca..
Revisi...
Alna berjalan celingukan di koridor rumah sakit. Niat awalnya ingin mengikuti Alland, tapi karena langkah lelaki itu terlalu lebar jadi Alna tertinggal di belakang.
Alna mendengus, apalah daya kakinya terlalu pendek dan lambat untuk mengejar langkah panjang milik Alland.
Sejenak Alna, merutuki sifatnya yang lamban. Saat Alna sedang menggerutu, tak sengaja matanya menatap sosok perempuan paruh baya, yang tampak tak asing di matanya.
Mata Alna membulat, tidak salah lagi itu adalah mama Alland. Dengan cepat Alna melangkah, kearah ruangan tersebut lalu menembus tembok begitu saja.
Gadis itu berdoa dalam hati agar ia tak salah memasuki ruangan.
Setelah Alna masuk, gadis itu langsung tersenyum cerah sambil mendesah lega, karena ia tak salah ruangan.
Di dalam ruangan, ada Alland yanh sibuk pada ponselnya sedangkan Zahra sedang fokus pada buku cerita di tangannya.
Pandangan Alna berubah menjadi sendu, saat menatap Alland yang sedang duduk di sofa. Alna ingin sekali kembali terlihat oleh Alland, Alna juga ingin bisa berbicara banyak lagi dengan Alland, namun sekarang ini seakan ada tembok tak kasat mata yang memisahkan mereka berdua.
Sungguh Alna merasa amat sedih.
"Yeayyy kakak cantik datang!."
Alna tersentak kaget saat mendegar pekikan Zahra, gadis kecil itu menatap Alna penuh binar bahagia. Begitu juga Alland, yang tampak terkejut lalu segera menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan Alna.
Nihil, Alland tak melihat keberadaan Alna. Kemana Alna?, Apakah benar itu Alna?, Lalu kenapa Alna tidak muncul?. Bantin alland bersuara.
Alna menatap alland, yang tampak bingung , hanya tersenyum kecut. Ternyata alland belum bisa melihatnya, dan itu sangat menyakitkan.
Alland menatap adiknya dengan lamat "Dimana Zah?, Kok abang ngga lihat?." Bingung Alland sambil terus menelisik seluruh ruangan adiknya dirawat ini mencari sosok Alna.
"Itu bang, di pintu.. masa abang ngga lihat sih!."
Alland menatap ke arah pintu yang di tunjuk Zahra, masih sama kosong tidak ada siapa-siapa disana. Lalu kemana Alna?.
"Ngga ada siapa-siapa Zah, Zahra bohongin abang ya?."
Zahra melotot tajam saat abangnya malah menuduhnya, gadis kecil itu melempar Alland dengan buku yang ada di tangannya.
"Zahra ngga bohong, di pintu ada kakak cantik, abang aja yang ngga lihat!." Sungut Zahra meraa tak terima ketika di tuduh seperti itu oleh Alland.
Alland menggaruk kepalanya yang tak gatal, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang timbul di kepalanya. Apakah benar ada Alna disana?, Lalu kenapa Alland tak bisa melihatnya?, Atau mungkin hanya halusinasi adiknya saja?. Alland sungguh bingung sekarang.
Jika Alland sedang dilanda kebingungan, maka berbeda dengan Alna yang tersenyum sedih menatap Alland yang celingukan mencari dirinya.
Alna menatap Zahra sekilas, lalu tersenyum kecil pada gadis itu. Alna meletakan telunjuknya di depan mulutnya seolah mengisyaratkan agar Zahra diam.
Seolah mengerti Zahra diam, lalu mengangguk kecil. Gadis kecil itu hanya menatap diam Alna yang perlahan melangkah mundur lalu menghilang seperti biasanya.
Alland masih celingkukan mencari sosok Alna, namun ia masih juga tak melihat gadis itu.
"Mana zah?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...