Selamat membaca..
Revisi...
Alland menatap kosong jalanan di hadapannya ini. Pikirannya melayang ke arah pembicaraannya tadi bersama Gavin.
'itu artinya Lo suka sama dia Lan..'
Itulah perkataan Gavin yang masih saja terngiang di otaknya. Alland menggeleng pelan, mencoba menghilangkan pemikiran aneh itu. Rasanya tidak mungkin Alland menyukai Alna yang notabenenya adalah seorang ruh. Logika Alland menolak kalau ia menyukai Alna. tapi, hatinya berkata lain..
Alland mendesah kasar. Matanya melirik Zahra yang sibuk dengan lolipopnya yang ia belikan tadi di kampus. Tangan Alland bergerak untuk mengacak rambut Zahra sambil tersenyum tipis.
Di saat mobil Alland sudah mulai memasuki halaman rumahnya, ia harus di kejutkan dengan adanya sebuah mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Mata Alland memincing, ia sangat mengenali mobil itu. Tidak salah lagi, itu adalah mobil orang tuanya.
"Bang ada tamu ya?." Tanya Zahra, sambil menatap mobil yang sudah terparkir di halaman rumahnya.
Alland menggeleng tanda ia tidak tahu. Lelaki itu keluar mobil lalu, memutari badan mobil untuk membukakan pintu adik kecilnya.
Alland menuntun Zahra untuk masuk kedalam rumah. Di saat membuka pintu rumahnya, Alland kembali di kejutkan dengan kedua orang tuanya duduk manis di sofa ruang tamu, seakan menunggunya pulang.
Tatapan Alland seketika menjadi datar saat ibunya, berjalan menghampiri dirinya.
Dira tersenyum lebar menatap kedua anaknya yang memasuki rumah. Dira melangkah ingin memeluk Putri kecilnya, tapi hal mengejutkan terjadi. Zahra malah mundur kebelakang tubuh Alland, seakan menghindari Dira. Tatapan Zahra, menyiratkan kekecewaan dan luka yang amat dalam. Gadis kecil itu masih teringat dengan kejadian, dimana Dira meninggalkan dirinya.
"Sayang ini Mama.." Dira mengulurkan kedua tangannya kepada Zahra. Ia mencoba meraih kembali tubuh putrinya. Tapi, Zahra kembali mundur untuk menjauhi Dira.
"Jangan buat Zahra takut..." Kata Alland dengan datar, menatap mamanya yang tersentak akibat mendengar perkataannya yang tajam itu.
Dira menurunkan kembali tangannya dengan perasaan kecewa. Dira ingin sekali memeluk Putri kecilnya, tapi apalah daya putrinya sendiri yang menolaknya.
Kevin berdiri dari duduknya, menghampiri Dira lalu mengelus pundak Dira. "Zahra ngga kangen Mama nak?, Mama kangen loh sama Zahra.."ucap Kevin mencoba membujuk putrinya.
Zahra menggeleng pelan, anak kecil itu kemudian berlari kencang menaiki tangga rumahnya. Entah apa yang difikirkan gadis kecil itu, Alland tidak tahu.
Hening. Mereka hening saling tatapan menatap satu sama lain.
"Alland?."
Alland menoleh menatap ibunya yang memanggilnya. Tatapannya masih sama, datar dan kaku ketika menatap mata ibunya yang mulai berkaca-kaca.
"Kenapa?.""Zahra kenapa?." Tanya ibunya dengan nada miris.
Alland tersenyum sinis, matanya menatap tajam kedua orang tuanya ini. Alland sudah sangat muak sekali dengan kelakuan kedua orang tua nya yang seolah tak mengerti apa yang terjadi, padahal ini semua adalah akibat perlakuan mereka.
"Kenapa tanya sama Alland?, Alland ngga tahu apa-apa, coba aja tanya sama cermin..siapa tahu cermin bisa menjawab pertanyaan kalian, agar kalian lebih sadar atas kelakuan kalian selama ini .." sakras Alland dengan tajam, membuat Dira syok dan Kevin menggeram emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alland & Alna [Completed]
Teen FictionHighes rank : 1 #Cintabedadunia ||02 06 2020|| 3 #ruh ||02 06 2020|| 3 #alland ||02 06 2020|| 2 #alland ||06 06 2020|| 1 #ruh || 24 07 2020|| __________ *[proses revisi selesai - cerita lengkap] *kisah antara seorang 'manusia biasa' yang di pertemu...