**6. Pahit **

725 47 3
                                    

[Revisi]

Selamat membaca😊😊..

.....

Alna berjalan gontai di koridor rumah sakit, Kedua kakinya berhenti tepat di depan pintu sebuah ruangan rawat rumah sakit.

Tanpa repot-repot melewati pintu, Alna langsung menembus dinding di hadapannya dan sampailah Alna didalam ruangan tersebut.

Alna menatap sendu kepada dirinya yang kini tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Hatinya terasa sakit tiba-tiba.

Dengan perlahan Alna berjalan mendekati ranjang tersebut, berdiri tepat di samping tubuhnya yang sedang tertidur lelap.

Mata Alna menatap sosok wanita setengah baya yang tertidur lelap sambil menggenggam tangannya yang tertempel selang infus Dengan erat.

Wanita itu tampak letih dan kurus dengan kedua mata wanita itu bengkak seperti sehabis menangis.

Tiba-tiba air mata Alna menetes, ia sungguh tak sanggup melihat pemandangan yang ada di depannya.

Tangan Alna tergerak ingin menyentuh tangan wanita itu yang tak lain adalah ibunya sendiri, namun tangan itu berhenti di udara kosong. Tangan Alna bergetar hebat, air matanya menetes tanpa di komando, bagaikan air tejun yang terus mengalir deras di pipinya.

Cklek..


Alna cepat-cepat menarik tangannya kembali. Dilihatnya sosok papanya yang berdiri di ambang pintu menatap ke arah mamanya dengan pandangan sendu.

Perlahan Alna mundur memberi jalan untuk papanya yang sekarang sedang berjalan mendekat.

"Mah?, Ayo bangun.." ucap papanya lembut sembari membangunkan Mama Alna dengan lembut.

Wanita itu tampak mengerjapkan matanya perlahan, menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang ada di dalam ruangan itu.

"Mah..ayo makan dulu, dari kemarin Mama belum makan.." bujuk papa Alna yang tampak khawatir dengan kondisi sang istri yang menurun drastis.

"Tapi pah.. Alna juga belum makan, kita bangunin Alna dulu pah..kalau Alna bangun Mama mau makan." Kata Mama Alna dengan pilu, ia menatap sendu pada Alna yang masih tertidur lelap karena koma.

Sang suami menatap sedih kepada istrinya yang terlihat frustasi.

"Mah.. Alna lagi istirahat, sekarang Mama makan dulu ya.." bujuk suaminya lembut.

Mama Alna menggeleng sambil mengencangkan genggaman tangannya dengan tangan putrinya.

"Mah, kasihan Alna.., Putri kita pasti akan sedih ketika melihat mamanya tidak mau makan.." kata papa Alna lagi.

Mama Alna tampak berfikir lalu mengangguk setuju dengan tawaran sang suami.

Baru saja mereka ingin beranjak, seorang dokter memasuki ruangan rawat Alna.

"Permisi, bisa bicara sebentar.." ucap dokter tersebut memasuki ruangan Alna.
Kedua orang tua Alna saling pandang lalu mengangguk bersamaan.

Dokter itu mendekati Alna lalu memeriksanya. Sesekali dokter itu menggelengkan kepalanya membuat kedua orang tua Alna, serta Alna sendiri sangat penasaran dengan apa yang ingin dokter itu sampaikan.

Alland & Alna [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang