9. First morning.

30.9K 3.7K 313
                                    

Vote dan komen jangan lupa ya, semua.

***
Hari ini pagi pertama Soobin yang bukan lagi jadi adek manja dirumah, tapi sekarang dia sudah menjadi suami atau istri sih?

Saat dia bangun tadi dia merasakan kalau sudah tidak ada lagi Yeonjun disebelah kasurnya, lalu Soobin berinisiatif untuk bangun dan ke kamar mandi.

***
Soobin melihat Yeonjun yang sedang rebahan di sofa yang ada diruang tamu sambil menonton tv.

Dia melihat juga ada dua piring makanan di meja makan yang terletak cukup jauh dari sana tapi masih tetap terlihat oleh Soobin? Hah?

Yeonjun yang sadar ada suara dari tangga akhirnya menoleh dan melihat Soobin yang sedang menuruni tangga.

"Lho? Kakak yang masak?" tanya Soobin langsung ketika sampai di hadapan Yeonjun.

Karena bunda pernah cerita kalau sebenarnya Yeonjun itu paling susah untuk bangun dan sekarang Soobin kaget karena kok bisa Yeonjun duluan yang bangun daripada dia.

Yeonjun cuma mengangguk dan tersenyum mendengar pertanyaan Soobin.

"Ucapan selamat paginya mana, dek?" kata pertama Yeonjun untuk pagi ini membuat Soobin tersenyum malu karena langsung menanyakan hal makanan yang terletak di meja makan itu.

Soobin langsung berjalan mendekat kearah Yeonjun yang masih saja rebahan di sofa.

Lalu Soobin mendekatkan wajahnya kearah Yeonjun dan,

Cup.

Dia menkecup sekilas bibir Yeonjun yang membuat Yeonjun terdiam, iya dia kaget.

"Pagi!" ucap Soobin dengan riang lalu menoleh kearah Yeonjun yang masih terdiam, dia bingung kenapa dengan suaminya itu.

"Adek sudah sikat gigi lho," ucap Soobin yang langsung gugup seketika saat melihat reaksi Yeonjun tadi.

Yeonjun hanya bisa tersenyum gemas lalu berdiri untuk mengajak Soobin untuk sarapan.

"Pagi," ucap balik Yeonjun lalu menarik tangan Soobin dan Soobin langsung terduduk di Sofa.

Lalu dia mencium singkat bibir Soobin lalu tersenyum dan bisa dilihat kalau muka Soobin langsung memerah sekali, padahal dari kemarin dia yang mulai duluan dan Yeonjun mukanya cuma merona biasa beda dengan Soobin yang seperti orang habis kepedesan makan cabai sepiring.

"Ayo sarapan, lalu kita keluar cari bahan makanan untuk makan siang nanti," ajak Yeonjun sambil mengapai tangan Soobin dan mengajaknya kearah meja makan yang bisa Soobin lihat ternyata nasi goreng.

"Bahan disini cuma ada untuk buat ini, masih ada mie tapi gak sehat untuk dimakan pagi-pagi jadi kakak masak ini aja, dimakan ya," ucap Yeonjun setelah duduk di meja makan diikuti oleh Soobin yang menatap kearah nasi goreng yang terlihat menggoda itu.

Padahal bagi Yeonjun nasi goreng ini terlihat biasa karena bahannya kurang.

"Selamat makan," ucap Soobin lalu memakan nasi goreng di piringnya.

Yeonjun sebenarnya lagi memperhatikan Soobin yang sedang menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Enak!" ucap Soobin sambil terus memakan nasi goreng di hadapannya itu.

Yeonjun lega dan segera memakan nasi goreng buatannya sendiri dan ternyata lebih baik daripada yang pernah dia buat kemarin lalu yang rasanya asin padahal dia memasukkan garamnya sudah sesuai takaran kok masih saja asin.

"Kakak bisa masak sejak lama? Adek mah boro-boro mau masak ke dapur aja dilarang," tanya Soobin lalu sedikit bercerita tentangnya yang memang tidak boleh masuk ke area dapur.

Soobin bukannya gak ada niat untuk belajar masak, tapi memang mamanya yang gak bolehin, padahal Soobin mana tau kalau dia ujung-ujungnya nikah sama cowok bukan sama cewek.

Lagian alasan mamanya gak boleh buat Soobin masuk kearea dapur ya, agar tidak celaka aja, alasan yang gak realistis sekali.

Gak mungkinkan kalau selalu Yeonjun yang masak.

"Dari kecil kok, lagian kalau adek gak enak karena kakak yang terus masak gak perlu terlalu di pikirin ok," jawab Yeonjun lalu dengan cepat memakan nasi gorengnya dan setelah beberapa menit mereka berdua akhirnya menghabiskan nasi goreng tersebut.

Yeonjun baru saja mau membawa piring tersebut ke dapur tapi langsung Soobin yang mengambil piring tersebut, setidaknya untuk cuci piring dia aja yang ngerjain.

"Nah bagian ini biar adek yang nyuci, semua kegiatan yang lain biar adek," ucap Soobin yang langsung menghentikan Yeonjun yang sepertinya mau menyela ucapan Soobin.

Yeonjun cuma bisa mengangkat bahunya sambil menatap punggung Soobin yang sudah berjalan kearah dapur.

***
Soobin melihat Haechan yang sedang menyirami tanaman di halaman rumahnya.

Tapi Soobin gak bisa menyapa karena dia lagi ada di dalam mobil dan dia memang sedikit tidak mau menyapa karena pasti teman barunya itu akan bertanya yang aneh-aneh dan Soobin lagi malas membahas yang aneh-aneh seperti Haechan sering tanyakan.

Mereka sekarang sedang perjalanan menuju ke mall untuk membeli bahan makanan dan menggunakan mobil karena Yeonjun tadi berpikir kalau mereka pasti akan belanja sangat banyak mungkin bisa dibilang seperti belanja bulanan?

Akhirnya mereka sampai di mall terdekat dari perumahan mereka.

Setelah selesai memarkirkan mobil mereka lalu berjalan kearah lift untuk ke lantai atas, lebih jelasnya sih lantai yang membawa mereka menuju ke supermarket.

Liftnya mau tertutup tapi Soobin langsung membuka kembali dan Soobin melihat muka temannya, iya temannya siapa lagi kalau bukan Renjun.

Yeonjun masuk dengan santainya berbeda dengan Soobin yang menatap tajam kearah Renjun, iya dia masih kesal hadiah dari Renjun dan cowok disebelahnya itu.

"Ayolah, itukan nanti dipakai pas kamu punya anak nanti, itu persiapan aja, jadi kalian gak perlu beli lagi," ucap Renjun saat melihat muka Soobin yang sangat kesal itu.

Yeonjun akhirnya tau kalau mereka berdualah yang memberi hadiah kereta bayi kemarin.

Benar sih ucapan temannya Soobin itu, untuk persiapan kenapa tidak.

Walaupun mereka belun ada rencana membuatnya dalan waktu dekat, padahal aslinya mah nunggu Soobinnya siap.

"Jadi gimana, sudah buat belum," bisik Renjun di telinga Soobin sambil berjinjit karena Soobin itu tinggi.

Soobin yang mendengar itu langsung mencubit kasar perut Renjun dan Renjun langsung kesakitan karena Soobin gak main-main dengan cubitannya.

"Tapi kalo dilihat dari gaya kamu berjalan sepertinya belum, ah kecewa, tapi gapapa deh lain kali juga bisa, besok ngampus?" tanya Renjun membuat Soobin mengangguk lalu mereka berjalan keluar dari lift, ternyata tujuan mereka sama, yaitu ke supermarket.

"Kami duluan ya, bye," ucap Renjun lalu berjalan kearah lain bersama cowok yang berada di sebelahnya, kalau tidak salah si Jeno, saat setelah mereka mengambil trolley.

Yeonjun mendorong trolleynya diikuti Soobin yang sedang menatap ke semua arah, karena baginya supermarket itu surga dunia, kalau bisa dia mau angkut semua isi ke rumahnya.

"Ambil sesuai kebutuhan kita, tapi kalau kamu mau beli yang lain ambil aja," ucap Yeonjun membuat Soobin langsung mengangguk dan berjalan dengan cepat ke rak favoritnya, yaitu rak berisikan roti-roti.

Tbc.

Wah, aku update jam segini padahal harusnya aku siap-siap mau ngampus karena ada matkul jam 8 nanti wkwk.

Apakah ini soft? Semoga suka ya.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

















Salam,


Anaknya Taekook.




Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang