52. Happiness.

9.8K 1K 445
                                    

Mature Content! 18++

Aku baru nyoba nulis nc, maaf kalau aneh, ini nc pertamaku, maklumin ya:")

Slowwww ya, biar mantul hehehe.

***
Soobin sebenarnya baru saja pulang dari kuliahnya yang kebetulan cuma ada 1 kelas aja, akhirnya dia bisa bersantai, anaknya sedang ada di bundanya sih.

Dia terlalu senang untuk pulang ke rumah sampai lupa untuk menjemput anaknya itu di rumah bunda, yaudahlah nanti suaminya akan kesana dan menjemput Junsoo untuk pulang.

Soobin berjalan ke dapur untuk mengambil minuman, dia membuka kulkas lalu mengambil air dingin disana setelah dia dia membawa gelas yang sudah berisi air dingin itu ke ruang tamu, meminumnya lalu tiduran deh di karpet bulu ruang tamunya itu.

Empuk sekali, lagian dia bingung suaminya beli dimana sih karpet ini, kata suaminya sih impor ya bodo sih, penting empuk.

Baru saja Soobin mau tertidur tiba-tiba dia kaget ada yang berdiri di dekatnya.

"Lho, kakak kok sudah pulang?" tanya Soobin dengan bingung ketika melihat suaminya yang sudah pulang jam 10 siang begini.

Yeonjun cuma tersenyum lalu ikut tiduran di samping istrinya itu, dia lelah sekali, sebenarnya dia cuma ada rapat aja lalu gak ada kerjaan lagi lebih baik dia pulang.

"Junsoo mana? Kakak gak jemput dia?" tanya Soobin membuat Yeonjun bingung, lho? Bukannya kata bundanya tadi saat dia kesana Junsoo sudah dijemput oleh Soobin.

"Lho, kata bunda kamu sudah jemput dia saat kakak kesana tadi," jawab Yeonjun membuat Soobin melongo apa-apaan itu, dia aja gak kesana kok tadi.

Bundanya berbohong kepada suaminya itu, tapi buat apa? Kalau emang belum mau pulangin anaknya ya gapapa bilang aja gak perlu bohong gitu.

Yeonjun segera mengambil handphonenya lalu dengan segera dia menelpon bundanya namun langsung ditolak begitu saja, apa-apaan itu.

Tiba-tiba muncul pesan dari handphonenya membuat Yeonjun heran.

Junsoo sama bunda dulu, kamu sana ajak Soobin buat program anak kedua, ayo-ayo!

Yeonjun yang membaca pesan dari bundanya itu cuma bisa melongo, hah?

Anak mereka itu masih berumur 4 bulan dan mereka dengan seenak jidatnya bilang buat program anak kedua, sebenarnya sih itu gak masalah sama Yeonjun dia malah suka aja kalau diberi waktu untuk buat anak lagi, yang masalah itu ke Soobinnya, kasihan tau.

Soobin menatap kearah suaminya yang terlihat terdiam setelah membaca pesan di handphonenya itu dengan segera Soobin mengambil handphone suaminya itu dan membaca pesan yang membuat suaminya itu terdiam.

Mata Soobin melotot saat membaca pesannya, apa-apaan itu, menyesatkan sekali isi pesannya enak banget nyuruh buat anak lagi.

Dia lelah tau hamil, mana dikatain Renjun mulu.

Soobin menoleh kearah suaminya yang sedang tersenyum aneh kearahnya, eh suaminya kenapa, gak mau ngajak yang aneh-aneh kan ke dia?

"Kakak kenapa?" tanya Soobin yang sudah takut duluan, sebenarnya sih biasa aja, dia cuma takut aja kalau suaminya mau ngajak dia buat anak lagi dia gak mau, kalau gak buat anak, dia ok aja sih, kan dia emang milik suaminya.

Lagian waktunya lumayan tepat sih, mereka lagi berdua aja dirumah, waktu yang cocok bukan? Gak ada Junsoo, gak ada yang bakalan nangis nanti dak gak akan ngerusak waktu mereka, ehe.

Yeonjun segera berdiri dari acara duduknya lalu menarik tangan Soobin agar segera ke kamar, dia sudah gak bisa lagi menahan yang ada dibawahnya itu, lagipula dia gak gila harus melakukan itu di ruang tamu, disanakan dipasang kamera oleh bundanya.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang