53. Misunderstand.

9.3K 1K 188
                                    

Hai:b

***
Soobin pura-pura tidak tau saat melihat Renjun yang berada di layar notebooknya.

"Kamu kenapa sih natapnya gitu banget? Aku buat salah apaan lagi kali ini?" tanya Soobin sambil mencoba menebak apa yang membuat sahabatnya itu sampai natap tajam banget ke dia.

Perasaan dia gak pernah buat salah deh.

"Kamu gak meriksa chat tadi siang? Sekarang sudah malam kenapa kamu baru ngajak videocall, lagipula kok kamu tiba-tiba ngajak vc gini?" tanya Renjun sambil memberitahu Soobin agar segera membuka chat di handphonenya itu, ah dia malas mengambil handphonenya yang ada di ruang tamu itu.

Soobin ngajak videocall Renjun itu karena ada yang mengganjil aja, tapi dia lupa apa.

"Hpku diruang tamu, lagipula aku tadi emangnya ngomong apaan ke kamu pas di kampus tadi?" tanya Soobin pada akhirnya karena dia mager ke bawah untuk mengambil handphonenya itu.

Renjun mengeryitkan dahinya, aneh, sahabatnya ini bertingkah aneh sekarang, apapula pakaiannya yang aneh plus syal di leher? Buat apaan coba.

"Lagipula kamu ngapain pakai syal di dalam rumah, kamu aneh, bin," ucap Renjun membuat Soobin terdiam, bentar lagi pasti ketahuan nih.

"Sudah biarin aja aku emang aneh, sekarang jelasin aku tadi bilang apa ke kamu tadi pagi?" tanya Soobin lagi membuat Renjun memutarkan bola matanya dengan malas, dia masih kesal sebenarnya tapi ya mau gimana lagi.

Kesal-kesal juga masih butuh kok sama Soobin, apalagi jawabannya hehehe.

"Kamu tadi pagi bilang mau ngajak ke mall, eh terus pas aku telepon kamunya gak jawab-jawab, aku sudah nelpon kamu selama 30x asal kamu mau tau aja!" jawab Renjun dengan ngegas membuat Soobin merinding, sahabatnya kalo marah serem banget.

Soobin menelan ludahnya dengan gugup, astaga seriusan? Mampus dia.

Dia gak mikirin hal itu lagi tadi siang, mana suaminya tadi siang langsung narik dia aja ke kamarnya, mana mungkin dia mengecek handphonenya dulu.

"Yaudahlah, nanti kamu traktir makan di kantin pokoknya, awas aja kamu," ucap Renjun membuat Soobin mengangguk, setidaknya Renjun akan balik lagi seperti semula.

"Oh iya, kamu gak pintar menyembunyikan sesuatu, ada bekas sesuatu lho di lehermu, bilang aja tadi buat anak apa ribetnya sih, aku gak bakalan marah, semoga pengaman suamimu bocor ya!" lanjut Renjun membuat muka Soobin langsung memerah karena malu sekaligus kesal saat mendengar ucapan terakhir dari Renjun tadi.

"Bye!"

"Mati aja kamu," jawab Soobin namun baru saja dia menjawab Renjun sudah memutuskan panggilannya.

Sialan banget, awas aja dia besok ketemu sama Renjun, mampus tuh orang.

Dia turun dari ranjanglah lalu berjalan untuk pergi ke ruang tamu, gila sakit banget tubuhnya, apalagi bawahnya sumpah suaminya gila banget.

Oh iya, Yeonjun sedang pergi ke rumah bundanya, katanya Junsoo terus menangis jadi Yeonjun kesana deh untuk menjemput anaknya itu.

Soobin berjalan dengan pelan sambil bersenandung kecil menuruni tangga rumahnya itu, untung saja besok weekend untung saja, dia jadi tenang deh, setidaknya dia gak akan berjalan kemana-mana besok, walaupun bekas di lehernya nanti gak bakalan hilang dalam waktu sebentar palingan seminggu.

Dia duduk di sofa sambil memakai selimut yang ada disana, gila dia malu banget sekarang, baru ngerasa malunya sekarang astaga.

Sambil membuka handphonenya yang penuh dengan notif itu, yang paling banyak emang dari Renjun sih.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang