17. Goal.

28.1K 3.2K 1.7K
                                    

Mature content 18+ ya👌 jangan gak puas aja kalian:") dan bagi yang tidak suka boleh skip saja ke part selanjutnya nanti, kalo suka selamat membaca vote dan komen jangan lupa ya.

***
Soobin masih saja berjalan mengikuti Renjun yang menariknya asal, terus masuk deh ke bagian toko baju membuat Soobin risih sendiri.

"Sumpah, ini sepertinya bukan aku deh yang mau punya anak, pasti kamu," ucap Soobin sambil menatap jengah kearah Renjun yang masih saja memilih baju untuk dirinya.

Renjun cuma menatap tajam kearah Soobin, pokoknya sahabatnya itu harus buat anak segera sama Yeonjun itu.

Lalu besoknya dia pasti akan melihat cara berjalan Soobin yang aneh, itupun kalo dia masuk ke kampus.

Lagian besok juga minggu sih.

"Ah iya, ayo ke supermarket kita beli pengaman dulu," ajak Renjun setelah membelikan baju untuk Soobin, katanya biar dia aja yang bayar, hadiah lagi buat Soobin.

Renjun emang seniat itu demi sahabatnya yang mau buat anak itu, emang gila.

Soobin cuma memikirkan ucapan Renjun barusan, katanya mau lihat Soobin punya anak, terus kenapa malah nyuruh beli pengaman?

"Lagian buat apa pengaman, katamu aku harus punya anak segera," ejek Soobin saat mendengar ucapan Renjun tadi.

"Kali aja kamu tiba-tiba tidak jadi mau punya anak, ya aku sih gapapa, asal kamu sudah buat anak aja sama suamimu," ucap Renjun sambil tersenyum mesum kearah Soobin yang langsung mengedikkan bahunya ngeri.

Soobin masih gelisah saat ini, apakah dia sudah buat keputusan yang benar sekarang? Atau dia terpengaruh sama ucapan Renjun tadi.

"Lagian ya, malu tau sama tetanggamu yang anaknya aja sudah mau setahun itu, dia nikah muda pula, lebih muda dari kita dan dia mau aja tuh buat anak sama suaminya, kamu harusnya malu," ucap Renjun tiba-tiba saat melihat Soobin yang sedang menatap kearah sebuah baju bayi yang tergantung di depannya.

Ah iya, Renjun tau darimana tentang Haechan? Ah iya, Renjun pernah bicara sebentar dengan Haechan saat mereka bertemu Haechan dan Yeonjun kemarin.

"Nanti, kamu bakal beli baju ini untuk anakmu, sekarang ayo kita pulang lalu ajak suamimu itu untuk buat anak," ucap Renjun frontal sekali dan suaranya cukup besar membuat orang-orang yang disekitar mereka langsung menatap kearah mereka berdua.

Soobin sudah menutup mukanya duluan, karena malu dengan ucapan Renjun dan malu juga karena sedang ditatap oleh orang-orang yang sedang berjalan di mall ini.

Renjun cuma cengegesan tidak tau malu dan langsung menarik tangan Soobin agar berjalan ke lift yang ada di depan mereka.

Di dalam lift Soobin melihat pantulan mukanya yang memerah sekali.

"Kenapa enggak kamu aja duluan sama Jeno lalu kamu rekam dan kasih ke aku videonya, baru deh aku lakuin itu sama kak Yeonjun," ucap Soobin tiba-tiba membuat Renjun langsung memukul tangan Soobin dengan keras.

"Gila kamu, aku masih waras tau, lagian apa-apaan itu? Cari aja sana, banyak," ucap Renjun dengan memerah karena kesal dan malu dengan ucapan Soobin tadi, apa-apaan direkam.

Ah iya, kenapa gak Soobin sama suaminya aja yang rekam.

"Maaf, aku tau pikiranmu emang kotor tapi maaf aja, aku gak ada pikiran untuk buat video, kami bukan pemain film biru," ucap Soobin tiba-tiba saat melihat Renjun yang sedang senyum-senyum sendiri itu.

Renjun cuma tersenyum kecewa tapi tidak masalah, asal sahabatnya itu harus buat anak habis mereka pulang.

"Ayo pulang!" seru Renjun dengan cepat membuat Soobin langsung menjalankan mobilnya untuk mengantar Renjun ke rumahnya.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang