21. Dear.

21.8K 2.9K 103
                                        

Wah makasih ya, Mate sudah 3k view, sama 1k vote, makasihhh💕💜

Aku kaget lho, kalo ada yang suka sama cerita ini, padahal bagiku ini aneh banget:") sekali lagi, makasih:)

***
Dimulai dengan pagi yang mendung, Soobin cuma bisa menertawakan Yeonjun yang memasak sambil menutup hidungnya karena kalau dia mencium aroma masakannya sendiri dia langsung mual.

Sebenarnya Soobin tadi menyarankan daripada Yeonjun yang masak, lebih baik mereka delivery, tapi emangnya ada restoran yang buka jam 6 pagi?

Kasihan juga sih, yang hamil siapa yang mual siapa.

"Kakak yakin gak mau makan? Ini enak lho," tawar Soobin setelah kian kali menawarkan makanan di depannya itu kearah suaminya yang masih sibuk menahan mualnya itu.

"Nope, itu buat adek, kakak cukup makan ini aja," jawab Yeonjun sambil mengangkat rotinya yang sudah dikasih selai stroberi itu.

Soobin cuma mengangguk sambil lanjut memakan makanan yang dibuat oleh Yeonjun yang sesuai dengan requestnya tadi malam.

"Yakin mau kuliah? Kamu bisa izin dulu ke dosennya," tanya Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang memucat itu, sekarang mereka kebalik lagi, Yeonjun mulai reda dengan mualnya dan Soobin yang sekarang sedang mual.

Soobin tersenyum dan melanjutkan makannya walaupun dirinya mual sekali saat ini, dia gak mau mengecewakan Yeonjun yang rela masak demi dirinya.

"Ah iya, teman-temanku mau datang kesini, gapapa kan?" ucap Yeonjun dengan takut-takut karena bisa saja Soobin tiba-tiba kaget dan langsung menangis lagi gara-gara temannya itu.

"Gapapa kok."

Lah? Kok santai sekali.

"Yakin?"

"Iya yakin, kan mereka gak akan mengejek lagi, karena adek emang lagi hamil, impian mereka terwujud tuh," ucap Soobin sambil menunjuk ke perutnya lalu lanjut makan lagi.

Membuat Yeonjun bernafas lega.

***
Teman-teman Yeonjun berasa kampungan saat sampai ke rumah milik Yeonjun itu, gila mewah banget.

"Ini yakin nih alamatnya?" tanya Changbin kearah temannya membuat mereka mengangguk yakin, emang benar kok soalnya Yeonjun yang memberi.

Mereka semua berdecak kagum saat melihat ada sebuah mobil mewah yang terparkir di halaman rumah, di garasi sudah penuh makanya diparkir diluar.

Lalu salah satu dari mereka menoleh kearah samping rumah Yeonjun, yaitu rumahnya Mark.

"Eh wait, itu Mark kan? Anak teknik mesin itu," ucap salah satu dari mereka membuat mereka langsung menoleh kearah kanan mereka.

Dan benar disana ada Mark yang sedang bermain bersama anaknya.

Changbin segera berjalan kearah sana dan mau melihat lebih dekat diikuti oleh mereka yang lain.

"Mark?"

Mark yang merasa dipanggil akhirnya menoleh kearah samping rumahnya itu.

"Hallo," jawab Mark sambil mengendong anaknya lalu berjalan mendekati pagar samping rumahnya yang bisa langsung melihat kearah rumah Yeonjun.

Ternyata disana ada pintu yang lebih memudahkan ke rumah Yeonjun tanpa harus memutar dulu.

"Kalian ngapain disini? Bertemu Yeonjun?"

"Ah enggak, kami mau menjahili Soobin," jawab salah satu dari mereka sambil tertawa lalu diikuti oleh yang lain yang memang memiliki tujuan yang sama, padahal Soobin pernah menangis gara-gara mereka tapi mereka gak perduli, karena menjahili Soobin itu asyik tau, walaupun resikonya harus dimarahin sama Yeonjun yang kesal karena istrinya menangis gara-gara temannya itu.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang