67. Marry.

6.6K 950 139
                                    

Hai?

Sumpah, sider aja terus gapapa, kok, biar cepat tamatnya, kalian maunya gitukan?

***
Sekarang adalah bulan ke-8 kandungan Soobin, di rumah mereka ada banyak sekali baju-baju bayi perempuan disana, entah di sofa di karpet, di meja makanpun ada baju bayi itu.

Soobin kan emang ingin punya anak perempuan jadi wajar saja dia membeli apapun yang menurutnya imut.

Walaupun sebenarnya ini sedikit berlebihan sih, setelah anaknya nanti besar bajunya juga gak bakalan digunakan lagi, bukan?

"Paket punya kakak lagi," ucap seseorang membuat Soobin langsung mengangguk sambil tersenyum kearah adik iparnya itu, disini ada Beomgyu yang mampir hanya untuk bermain bersama ponakannya.

Junsoo melemparkan bola-bolanya kearah Beomgyu yang mengeluh lelah karena dia sudah 4 kali mengambil paket punya kakak iparnya itu.

"Mukamu kenapa? Gak suka aku minta ambilin paket? Padahal kamu ngambilnya cuma di depan pintu lho," tanya Soobin sambil menoleh kearah Beomgyu yang langsung menggelengkan kepalanya, sudah-sudah dia gak mau disalahin enakan dia diam saja.

Dia tadinya cuma mau bermain sama Junsoo, eh malah jadi babu disini, untung saja dia emang lagi liburan sekolah karena dia sudah selesai ujian, jadi dia sekarang sangat bebas.

Junsoo cuma bertepuk tangan dengan semangat ketika mendengar bel rumah yang berbunyi, terdengar seperti sangat mengejek Beomgyu sekali.

Soobinnya? Dia sedang santai rebahan di sofa dengan tab di tangannya, untung saja bukan sedang berbelanja tapi sedang melihat tutorial-tutorial membuat baju rajut.

"Pantas saja kak Yeonjun senang sekali saat tau aku kesini," gumam Beomgyu yang akhirnya menyadari mengapa kakak sepupunya itu sangat senang saat tau Beomgyu datang tadi pagi.

"Iya dia senang, karena kamu jadi babu mengantikan kak Yeonjun, sementara sih selagi dia kerja, lagian kalau Renjun datang kesini, dia juga bakalan jadi babuku," jawab Soobin yang mendengar gumaman adik iparnya itu, tapi dia tidak peduli enakan makan makanannya yang dibawakan oleh Beomgyu, katanya mamanya tadi masak.

"Oh iya mana pacarmu itu?" tanya Soobin sambil menoleh sekilas ke adik iparnya lalu menatap kearah tabnya lagi.

Dia sebenarnya bosan melihat tutorial itu jadi dia dengan segera meletakkan tabnya.

"Dia sekolahlah, aku sudah libur," jawab Beomgyu dengan senang membuat Soobin cuma memutarkan bola matanya.

"Bentar lagi kamu juga bakalan sibuk lagi."

Beomgyu yang mendengar itu cuma terdiam, benar sih ucapan kakak iparnya itu, emang benar sekali, dia liburan cuma bentar aja.

Lalu dia kembali mendekat kearah Junsoo yang masih saja melemparkan bola-bolanya, kadang dia juga melemparnya ke perut mommynya itu dan bolanya malah memantul ke dirinya sendiri.

Dia menangis ketika bolanya malah kena mukanya, Beomgyu meringis, masih kecil aja sudah kena karma nih bocah.

Kena karma karena ngelempar muka Beomgyu dan Soobin mengunakan bola.

Tapi Soobin biasa aja, kan itu emang anak dia, lagipula bolanya gak sakit kok, dilemparnya juga pelan sekali.

Pas kena perutnya juga ya gak sakit, orang bolanya cuma dari plastik gitu.

Beomgyu mencoba menenangkan ponakannya itu, aduh gimana sih cara berhentiin anak kecil menangis?

Sedangkan Soobin pura-pura gak tau membiarkan Beomgyu mencoba menenangkan anaknya, sialan kakak iparnya ini gak ada niatan sama sekali untuk membantu.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang