63. Talk.

6.3K 860 113
                                    

Hai?

Ada yang nunggu?

***
Soobin kaget ketika melihat sahabatnya itu tiba-tiba memberikan sesuatu kepadanya.

"Ini apaan?" tanya Soobin sambil tertawa kecil saat melihat sesuatu di tangannya.

Renjun cuma merenggut saat melihat Soobin yang tertawa itu.

"Undangan dari mamaku, datang aja sana gak usah ngejek gitu, lama-lama kamu ngeselin ya," ucap Renjun sambil menggoyang-goyangkan tubuh Soobin yang sedang tertawa di sebelahnya itu.

Soalnya yang lucu itu bukan undangannya tapi ekspresi muka Renjun yang terlihat ogah itu.

"Iya aku bakalan datang, kenapa sih kamu ngarep banget aku datang?" tanya Soobin sambil membuka undangan yang ada ditangannya itu, mereka berdua baru saja selesai dari praktek dan masih dengan baju praktek mereka.

Sumpah Soobin masih saja lucu dengan pakaiannya yang ini, lucu tau.

"Biar nanti yang disangka buat acara itu kamu bukan mamaku," jawab Renjun dengan cepat membuat Soobin kembali tertawa, oalah sahabatnya ini ada-ada aja masih aja gak mau nerima adiknya sendiri.

"Tapikan di undangannya itu nama mamamu, gimana sih kamu," ucap Soobin sambil memukul kepala Renjun dengan undangan yang bewarna pink itu.

Renjun cuma merenggut, dia gak mau punya adik, tolong siapapun tolong ambil adiknya, dia mau jadi anak tunggal aja.

"Sudah dibilang nanti adikmu anggap aja anakmu, terus nanti dia main sama anakku, kita bisa pergi bareng ke tempat bermain bayi," ucap Soobin sambil menghibur Renjun yang mukanya terlihat malas sekali.

Sumpah bukannya menghibur Renjun yang sedang sedih itu, eh tambah membuat Renjun ingin marah aja.

Tapi sabar Renjun, Soobin ini emang aneh jadi iyain aja.

"Kandunganmu berapa bulan? Cewekkan? Mau hadiah apa dari aku?" tanya Renjun sambil memegang perut Soobin pelan.

Soobin mengajak Renjun duduk, dia capek berdiri, kakinya sudah bengkak lagi.

"6 bulan kok, iya cewek, lagipula sebenarnya kamu mau ngasih apa aja aku terima kok, walaupun sumpah demi apapun di rumah itu ada banyak banget baju ataupun barang yang lain, aku pusing sendiri saat melihatnya," jawab Soobin sambil memikirkan rumahnya yang sangat berantakan sekali itu.

Soobin sepertinya harus segera kabur ke rumah mamanya aja, dia malas pulang ke rumahnya itu, enakan dia tiduran di kamarnya yang penuh dengan boneka itu.

"Junsoo bentar lagi punya adik," ucap Soobin sambil mengelus perutnya membuat Renjun yang sedang duduk bareng Soobin mendadak iri sendiri.

Sudah dibilang dia kapan sih nikahnya lama banget, mereka pacaran aja sudah kayak orang kredit rumah dan sampai sekarang betah aja, sudah lunas kali tuh bayaran rumah.

"Tumben kamu gak nanyain Junsoo? Dia sudah bisa berjalan lho walaupun masih suka terjatuh ya karena emang belum seimbang, tapi sumpah dia gak nangis walaupun jatuh," cerita Soobin sambil membayangkan anaknya yang sedang berjalan mendekat kearahnya saat dirumah kemarin.

Anaknya baru saja berjalan sudah terjatuh duluan lalu mencoba untuk berdiri lagi dan akhirnya dia bisa menyusul Soobin disana.

Awalnya dia diberdirikan dulu oleh Yeonjun, lalu saat Yeonjun menyuruh anaknya untuk kearah berjalan kearah mommynya, Junsoo pun menurut.

"Sumpah ceritamu buat moodku jadi baik lho," ucap Renjun sambil tersenyum membuat Soobin tersenyum dengan pipi gembulnya itu.

"Dia juga sudah bisa panggil aku dengan sebutan mommy lalu sama kak Yeonjun juga, dia sudah bisa bilang daddy walaupun gak terlalu bagus sih, setidaknya dia sudah bisa manggil orang tuanya, pokoknya kamu harus segera bertemu dengan Junsoo, kali aja kamu mau dipanggil sama dia," suruh Soobin membuat Renjun mengangguk, dia pasti bakalan mau bertemu dengan Junsoo.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang