Soobin cuma menatap kearah Yeonjun yang sedang memakan rotinya dengan santai karena sekarang sedang weekend jadi mereka cuma berada di rumah saja.
"Kakak bakalan ngelamar kerja dimana?" tanya Soobin yang membuka pembicaraan di pagi hari yang sedikit mendung itu, mungkin akan turun hujan.
Yeonjun cuma menatap Soobin lalu meminum susunya.
"Langsung kerja di perusahaan milik ayah sih," jawab Yeonjun membuat Soobin melongo, suaminya itu gak ada niat jadi pengacara atau pekerjaan yang lain sesuai dengan jurusannya mungkin, kan bisa saja dia mau menjadi seperti Hotman Paris.
"Ah, kakak emang kuliah di jurusan hukum sih, tapi kakak emang gak ada niat juga untuk kerja dibagian itu," lanjut Yeonjun saat melihat Soobin yang terlihat bingung dengan jawabannya.
Ya, dia emang ngasal aja saat memilih jurusan dan karena otaknya terlalu encer jadi dia bisa-bisa aja dengan pelajaran di jurusan yang dia ambil itu, malah nilai dia paling bagus seangkatannya.
Karena Yeonjun juga tau, pada akhirnya dia akan mewarisi perusahaan milik orang tuanya itu.
Soobin cuma mengangguk paham, dia jadi mau cepat tamat dan bekerja sebagai perawat.
"Eh, katanya bakalan ada acara tuh di kampus, lebih jelasnya sih fakultas adek yang ngadain," ucap Yeonjun membuat Soobin langsung menatap kearah Yeonjun dengan bingung, emang ada?
"Emang ada? Perasaan gak ada deh," jawab Soobin dengan bosan lalu kembali memakan nasi gorengnya.
"Adek gak tau? Kamu gak pernah ngecek grup kelasmu atau grup jurusanmu?" tanya Yeonjun yang sedikit kaget dengan istrinya yang sangat introvert itu.
Soobin menggeleng, lagian dia ngapain ngecek hal begitu, kan bisa langsung nanya ke Renjun, dia soalnya ketua kelas, sekaligus ketua angkatan di jurusannya.
"Emang acara apaan?"
"Entah, kakak cuma dengar bakalan ada acara aja, ah iya kakak mau pergi sehabis ini, adek mau ikut?" ajak Yeonjun membuat Soobin tertarik, dia bosan di rumah.
"Kemana?"
"Ketemu teman-teman, mereka ngajak nongkrong gitu," jawab Yeonjun membuat Soobin langsung mendecih dan tanpa mikir panjang langsung menggelengkan kepalanya.
Gak, dia gak bakalan mau ketemu sama teman-teman di kelasnya Yeonjun, anti.
Yeonjun cuma tertawa karena tau, Soobin pasti akan melakukan hal itu.
"Jadi gak mau ikut beneran?"
"Gak makasih, adek bakalan ngajak Renjun atau Haechan jalan-jalan saja," jawab Soobin membuat Yeonjun mengangguk mengerti.
Yeonjun baru saja ingin memberi kartu kreditnya namun langsung ditahan oleh Soobin.
"Gak perlu, lagian bunda pernah ngasih adek ini, saat adek mau balikin bunda malah gak mau, sekarang kakak aja yang balikin ya," ucap Soobin sambil menyerahkan black card dari dompetnya ke arah Yeonjun.
Yeonjun enggan menerimanya, karena bundanya juga gak bakalan mau.
Tiba-tiba ada panggilan dari handphone Soobin yang membuat Soobin langsung mengambil handphonenya yang dia letakkan di meja makan.
"Bunda?" ucap Soobin saat melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi begini.
Yeonjun cuma mendengus saat mendengar ucapan Soobin, bundanya pasti menyabotase rumah ini.
"Hallo bunda," sapa Soobin saat mengangkat telepon dari bundanya itu.
"Hai menantuku sayang, tadi kamu mau mengembalikan apa ke suamimu, hm?"
![](https://img.wattpad.com/cover/194525950-288-k922400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate -yeonbin✔
FanficSoobin tau kalau keluarganya akan menjodohkan dirinya, tapi gak secepat ini. Yeonjun top! Soobin bott! ps : Marriage life, very fluffy moment, boys love. #1 in Yeonbin || 220320 #1 in Soobin || 151219 #1 in Yeonjun || 160520 #1 in Hueningkai || 1311...