Hallo, aku update yeyyy, weekend adalah hari yang terbaik, karena gak kuliah, waktu dirumah banyak plus bisa rebahan sepuasnya.
Btw, ini kalian beneran maukan kalo cerita ini partnya ada banyak?
Kalau mau update cepat, vote dan komen jangan lupa, selamat membaca.
***
Hari ini, kandungan Soobin sudah memasuki bulan ke-lima.Yang berarti masih ada waktu empat bulan lagi untuk menunggu.
Dan sekarang Soobin cuma mendengus melihat Renjun yang sedang memeluk lengannya dengan kencang, padahal Soobin tadi cuma bertanya ke Renjun.
Apakah perlu dia cuti kuliah? Eh Renjunnya malah mewek-mewek gak jelas dong.
"Janganlah bin, kalau bisa kamu cutinya pas mau lahiran aja," pinta Renjun membuat Soobinnya cuma menatap kearah Renjun dengan tatapan bertanya.
"Emangnya kenapa kalau aku cuti? Kan nanti kali aja kamu bisa duluan lulus," jawab Soobin membuat Renjun malah tambah mewek, apaan itu? Dia ogah lulus duluan, dia maunya lulus barengan sama Soobin.
Biar foto-fotonya bisa berdua, itu sih tujuan utama Renjun, bukan karena mau jadi perawat barengan.
Lagian Renjun sudah mengira Soobin pasti gak akan jadi perawat, serius deh.
Sudah dibilang buat apaan dia kerja? Dia aja nikah sama anak konglomerat dong, Renjun bahkan suka kaget kalau Soobin tiba-tiba diberikan black card sama Yeonjun padahal Soobin aslinya mau minta botolnya yang tertinggal di mobil.
"Otakku itu sudah ada di dalam bagian otakmu, bin. Kalau kamu cuti otomatis otakku ikut berhenti juga, percuma aku kuliah, kalau ilmunya gak masuk," jawab Renjun asal-asalan membuat Soobin tiba-tiba ngeblank, maksudnya apaan?
"Bilang aja otakmu gak bisa berfungsi lagi," ucap Soobin dengan kasar membuat Renjun sedikit terhina, ya walaupun ucapan Soobin rada benar sih.
Ok, Renjun diam kali ini, dia kalah sama Soobin.
"Tapi kak Yeonjun bilang terserah sama aku sih mau lanjut atau cuti, lagian sayang juga aku cuti, padahal sebentar lagi kan uas, habis itu libur panjang, sepertinya aku gak cuti deh, uas kan tinggal dua bulan lagi," ucap Soobin membuat Renjun langsung merosot dan memeluk kaki Soobin, dia senang sekali punya temen yang mau diajak kompromi begini.
Untung aja Renjun selalu sekelas sama Soobin setiap semester berganti, Renjun rasanya mau bersyukur sekali.
"Soobin penyelamat pokoknya, tenang aja aku bakalan jagain kamu selama di kampus ok?" ucap Renjun dengan cepat membuat Soobin mengangguk, lagian dia gak perlu sampai dijagain begitu kok.
Walaupun sebenarnya bundanya Yeonjun malah nyuruh orang buat jadi mata-mata dikelas Soobin, emang niat sekali.
Yeonjun yang mendengar ucapan bundanya aja cuma bisa geleng-geleng, bundanya kan bar-bar plus kelebihan uang, makanya bisa melakukan apa saja seenaknya, terserah mau dia pokoknya.
"Yaudah, ayo ke ruang ganti baju, bentar lagi ke lab, ayo."
Mendengar ucapan Soobin barusan tiba-tiba membuat Renjun langsung semangat, hei semua mahasiswa yang ada dikelas Soobin tiba-tiba jadi gak fokus karena mereka malah fokus menatap kearah Soobin.
Bahkan cewek-cewek yang pernah mengejek Soobinpun malah sekarang kagum sama Soobin sekaligus gemas, kenapa mereka bisa punya teman sekelas yang lagi hamil sih, kan buat gak fokus.
Soobin memakai seragam perawat lalu dengan keadaan lagi hamil itu terasa sangat menggemaskan dan rasanya ingin sekali dimiliki walaupun sebenarnya pawangnya Soobin itu serem semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate -yeonbin✔
FanfictionSoobin tau kalau keluarganya akan menjodohkan dirinya, tapi gak secepat ini. Yeonjun top! Soobin bott! ps : Marriage life, very fluffy moment, boys love. #1 in Yeonbin || 220320 #1 in Soobin || 151219 #1 in Yeonjun || 160520 #1 in Hueningkai || 1311...