33. Tear.

15K 2K 248
                                    

Hallo, aku update👌

Btw aku mau ngajak kalian ngebayangin ini, coba kalian bayangin Yeonjun sama Soobin naik motor bertiga sama anak mereka? Bisa dibayangkan gak? Aku kok ngebayanginnya sambil senyum-senyum gak jelas🙃

Anaknya masih bayi, kan keren ih, astaga aku halusinasi banget emang:")

Btw, judulnya gak aneh-aneh kok dan part ini lumayan panjang, semoga gak bosan.

Yaudahlah, cuma mau mengingatkan kalau mau update cepat jangan lupa vote dan komen, ok?😊

Selamat membaca.

***
Soobin menatap kearah handphonenya dengan muka memerah, sialan sekali sahabatnya itu, lain kali dia gak akan mau mengangkat panggilan dari temannya itu.

"Dek, mukamu kenapa?" tanya Yeonjun sambil melihat Soobin yang bengong sambil memegang handphone ditangannya.

Soobin cuma menggelengkan kepalanya.

Baru saja dia berjalan mengikuti suaminya, Soobin melihat seseorang dibagian makanan sereal.

"Renjun!" panggil Soobin membuat yang dipanggil menoleh sambil cengegesan, walaupun banyak yang kaget karena suara Soobin yang lumayan keras tadi.

Mama Renjun cuma menatap bingung kearah anaknya dan seorang cowok yang sangat imut yang perutnya terlihat mengembul itu.

Pengen culik terus jadiin anak, bisa tukar anak gak sih, batin mama Renjun sambil menatap Soobin yang mengembungkan pipinya kearah Renjun dengan muka yang terlihat sangat kesal itu.

Lagian anaknya buat masalah apa sama kelinci bunting ini, mama Renjun masih menatap kearah anaknya yang cuma bisa cengegesan di hadapan Soobin.

Soobin sadar kalau sedang ditatap oleh orang-orang dibagian itupun langsung meminta maaf sambil menunduk.

Lalu dia tersenyum kearah seseorang di sebelah Renjun, ini pasti mamanya.

"Hallo tante, aku Soobin, teman kuliahnya Renjun," ucap Soobin sambil tersenyum jangan lupakan lesung pipinya yang sangat terlihat jelas itu.

Mama Renjun cuma mengangguk, lho temen Renjun ternyata, sudah nikah aja.

"Kamu jadi anak tante aja, ayo," ajak mama Renjun membuat Renjun tergelak, hei anaknya masih disini dan mamanya sudah mau nyulik anak orang aja.

Soobin cuma tersenyum kecil lalu berjalan mendekati Renjun dan berbisik.

"Kamu selamat hari ini, besok pas di kampus jangan harap bisa kabur," bisik Soobin membuat Renjun mendengus, dia salah apa coba, kan salah sendiri kenapa gak sadar kalau sedang video call.

"Akukan gak salah, kamunya yang salah kenapa gak sadar kalo lagi video call sama aku," balas Renjun yang gak mau kalah karena dia emang gak salah.

"Ya dimatiin lah bego," jawab Soobin yang pipinya sudah memerah lagi karena malu.

"Gak mau ah, lagian asik juga lihat orang ciuman pagi-pagi walaupun lihatnya lewat handphone, lumayan cuci mata pagi-pagi," goda Renjun yang ucapannya itu terdengar oleh mamanya.

Dengan segera mamanya langsung menjewer telinga anaknya itu, dasar gak tau malu banget, pantas aja anaknya tadi pagi kelihatan segar sekali padahal baru bangun tidur, ternyata lihatin romansa pasangan muda ini pagi-pagi.

Soobin melihat itu kaget walaupun sebenarnya dia mau tertawa karena melihat Renjun yang diam saja saat diocehin oleh mamanya.

"Mama apaan sih, malu tau," ucap Renjun sambil melepaskan tangan mamanya dari telinganya.

Mate -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang