🍑
🍑
🍑
Seungwoo menatap punggung Byungchan yang sedang berjalan di depannya, ntah kenapa perkataan Jinhyuk sebelum mereka pergi untuk menjalankan permainan ini membuatnya kepikiran terus, di tambah cara nada bicara Jinhyuk yang membuatnya sedikit terkejut.
"Woo, emang siapa yang siapin ini semua? Kalo panitia kan nggak mungkin tuh? Masa panitia ikut main juga kalo mereka yang siapin ini semua?" Pertanyaan dari Byungchan yang menghentikan langkah kakinya dan menatap Seungwoo membuat Seungwoo juga menghentikan langkahnya dan natap Byungchan.
"Oohh.. itu kemarin yang siapin.. hmhh.. tunggu biar aku inget dulu" Seungwoo memegang dagunya berpikir sebentar,sedangkan Byungchan masih terus menatap Seungwoo.
"Ahh.. yang siapin kemarin, Sejin sama Seungyoun.. sama ada beberapa anak osis yang emang nggak ikut kemah juga" jawab Seungwoo sambil senyum kecil yang kemudian mendapat anggukan dari Byungchan lalu mereka melanjutkan jalan mereka dengan Seungwoo yang sedikit mempercepat jalannya agar bisa sejajar dengan Byungchan.
Seungwoo dan Byungchan berjalan sambil mencari tanda dari nomor mereka, hingga keduanya berhenti di depan sebuah pohon yang tidak terlalu tinggi dan menemukan nomor mereka, Seungwoo yang pertama kali menglihatnya segera berjalan ke arah pohon tersebut di ikuti Byungchan.
"Kamu tunggu disini aja, biar aku yang ambil" Seungwoo menyuruh Byungchan untuk tetap diam di tempatnya dan Seungwoo yang akan ambil nomor itu,Byungchan mengangguk lalu ia lihat Seungwoo berjalan ke arah pohon tersebut dan berniat mengambil nomor itu. Byungchan mengarahkan pandangannya ke sekitarnya sambil merasakan angin yang sejuk serta bau-bau dari tanaman yang begitu segar walaupun ini sudah pukul 4 sore, setidaknya walaupun satu kali dalam hidupnya ia pernah merasakan hidup di alam.
"Aduh!!" Byungchan segera menglihat ke arah Seungwoo yang bersuara dan mendapati tubuh besar Seungwoo yang terduduk di tanah sambil memengang telapak tangannya.
"Kenapa Woo?" Tanya Byungchan dan berjalan mendekati Seungwoo yang masih memengang tangannya, telapak tangan Seungwoo mengeluarkan darah, sepertinya tidak sengaja terkena ranting yang runcing saat mengambil nomor mereka, Byungchan yang melihatnya segera mengeluarkan sesuatu dari tas selempangnya. Perban, akohol dan juga obat merah, Seungwoo menaikan sebelah halisnya. Untung sebelum berangkat tadi, Jinhyuk memberi Byungchan obat-obatannya untuk mencegah hal seperti ini terjadi apalagi mereka di dalam hutan, dan beruntungnya bukan Byungchan yang kena.
"Sini tangan lo, biar gue obatin" Byungchan duduk di samping Seungwoo terus narik tangan Seungwoo yang luka, dia tuangin akohol ke kapas yang juga dia bawa, terus berlahan membersihkan luka di telapak tangan Seungwoo, Seungwoo beberapa kali meringis saat Byungchan menekan lukanya.
"Lain kali hati-hati, di hutan kita bisa saja terluka" Ucap Byungchan sambil menutup luka Seungwoo dengan perban.
"Nah sudah, ayo balik ke tenda" Byungchan bangkit berdiri lalu menepuk-nepuk bajunya,namun saat ingin beranjak tangannya di pegang oleh Seungwoo yang juga ikut berdiri.
"Byungchan. Aku mau tanya sesuatu sama kamu?" Byungchan menatap tangan Seungwoo yang masih pegang tangan dia,lalu beralih natap wajah Seungwoo.
"Untuk perkataan ku di kantin tempo lalu, aku serius Chan. Aku serius kalo aku suka kamu" Byungchan tersenyum kecil masih menatap Seungwoo.
"Makasih Woo kalo lo udah suka sama gue. Perasaan emang nggak bisa milih mau suka sama siapa, gue nggak ngelarang lo suka sama gue. Tapi Woo, kalo lo suka sama gue karna cuma rasa penasaran lo aja, mending mulai sekarang lo hilangin rasa suka karna penasaran lo" Seungwoo terdiam mendengar ucapan Byungchan terus dia ngelepasin tangannya sama Byungchan, tapi nggak lama dia berdiri di depan Byungchan terus ngulurin tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IPA VS IPS | PDX 101
Fanfiction[ END ] Kata orang masa paling enak itu masa SMA ya?? bxb produce x 101