Byungchan mengangguk begitu mendengarkan dokter Kim berbicara panjang lebar dengannya, jadi hari ini emang jadwalnya Byungchan pergi cek up
"Keadaan kamu akhir-akhir ini jadi stabil di bandingkan terakhir kamu datang ke sini chan. Apa ada sesuatu hal baik terjadi?" Tanya dokter Kim dan Byungchan mengangguk.
"Dokter bilang, aku harus selalu memikirkan hal-hal yang baik kan? Jadi aku selalu mencoba untuk menciptakan hal yang baik" jawab Byungchan sambil diiringin kekehan kecil.
"Apa karna dia?" Byungchan menoleh ke arah tepat dokter Kim menunjuk Seungwoo yang berada di sofa ruangan dokter Kim sambil membaca beberapa buku disana, "kelihatan ya?" Byungchan tertawa lalu bangkit dari duduknya, hari ini kebetulan Seungwoo yang mengatarnya ke rumah sakit, mami sama papi lagi liburan ke Taiwan, Jinhyuk belum pulang dari selama. Seungyoun harus bantu di restoran, jadi Seungwoo lah yang mengantarnya.
Byungchan berjalan duluan ke luar rumah sakit sedangkan Seungwoo dia mau mampir ke toilet dulu, Byungchan yang lagi jalan sambil mikir kemana-mana menghentikan jalannya pas lihat Sejin baru keluar dari koridor salah satu dokter di rumah sakit itu yang Byungchan ingat itu adalah bagian dokter kandungan dan spesialis. Ngapain Sejin di sana?
Karena rasa penasarannya, Byungchan pun memanggil Sejin dengan cara berteriak, jadi bukan cuma Sejin saja yang menoleh tapi orang-orang disana juga berteriak. Byungchan berlari kecil lalu menghampiri Sejin yang masih kaget lihat Byungchan disana.
"Ayo loh.. habis ngapain?" Tanya Byungchan anaknya cengegesan nggak jelas, "ngapain jin disini?" Sambung Byungchan lagi, tapi kali ini lebih serius.
"Habis dari dokter kandungan" jawab Sejin pelan, buat Byungchan yang emang denger mengerutkan dahinya.
"Lo ngapain ke dokter kandungan?" Byungchan terlihat terdiam sebentar, "tunggu dulu.. sejin lo nggak mungkin kan?" Byungchan memengang bahu kecil Sejin yang menatap Sejin penuh selidiki. Sejin meraih tangan Byungchan untuk menurunkannya dari bahunya, " udah 3 minggu chan" sontak saja Byungchan langsung membulatkan matanya.
"Apa Seungyoun?" Tanya Byungchan penuh hati-hati dan rasanya hati Byungchan teriris begitu Sejin menggeleng pelan "jadi siapa jin?" Tanya Byungchan sedikit mendesak, dia lebih suka kalo Sejin jawab kalo itu Seungyoun bukan gelengan kepala.
"Sorry chan, gue nggak-"
"Maksud lo apaan jin, lo nggak mungkin kan? Sekarang kasih tau siapa? Siapa yang udah rusak lo?" Byungchan mengoncang-goncang badan mungil Sejin, Sejin hanya menghela nafasnya berat.
"Seungwoo chan."
Mata Byungchan melotot, dan rahangnya hampir saja terjatuh. Lututnya lemas. Ya Tuhan apa lagi sekarang.
"Loh, Byungchan disini juga?" Obrolan mereka terhenti ketika melihat mama Sejin muncul di belakang Sejin sambil memengang amplop coklat besar dengan label rumah sakit ini.
"Udah selesai mah? Ayo pulang" Sejin menarik tangan mamanya, "dadah Byungchan" Sejin menjulurkan lidahnya dan menarik satu kantong matanya, dan terkekeh geli melihat reaksi dari Byungchan.
"SEJIN TOLOL.. ANJIRRR LAH!!" Byungchan udah menghentakan kakinya kesel, sumpah Sejin kelamaan sama Seungyoun jadi super duper ngeselin. Untung Byungchan nggak ada riwayat penyakit jantung.
"Chan, kamu kenapa?" Seungwoo yang baru keluar dari toilet melihat Byungchan berteriak di ujung koridor sambil menghentakan kakinya.
"BODO.. SEUNGWOO.. BODO... SEUNGWOO BAJING... BIADAP.. KESEL... KESE-" Mulut Byungchan langsung di tutup sama tangan besarnya Seungwoo, soalnya mulut Byungchan besar sekali dan dia jadi bahan nonton nan orang yang lewat di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
IPA VS IPS | PDX 101
ספרות חובבים[ END ] Kata orang masa paling enak itu masa SMA ya?? bxb produce x 101