039

6.4K 820 14
                                        

Hari ini double update ya.. part 38. Silahkan di baca mana tau kelewat.

Peringatan!! ⚠️⚠️

Warning ⚠️⚠️⚠️

🤭🤭🤭

Seungwoo menatap Byungchan yang terlihat gelisah di kursinya "kamu yakin mau pulang sekarang chan?" Tanya Seungwoo lagi dan Byungchan masih menundukan kepalanya tangannya bermain bersama dengan lengan jaket milik Seungwoo yang panjang melebihin tangannya "kalo kamu belum siap nggak usah di paksa, Jinhyuk juga tadi udah ngomong kan?" Byungchan mengangkat kepalanya dan menatap Seungwoo, keduanya saat ini ada di mobil Seungwoo yang terpakir di depan rumah Byungchan,

"Aku cuma kepikiran sama Beomgyu" Ucap Byungchan pelan, rasanya Byungchan tidak ingin pulang ke rumah mengingat suasana rumahnya saat ini, tapi ia juga tidak bisa membiarkan Beomgyu sendirian di dalam rumah tersebut.

"Jinhyuk bilang Beomgyu sedang pergi camping dengan teman-temannya bukan?"

Ah, Byungchan baru sadar kalo Beomgyu ada jadwal camping tahunan bersama dengan teman-teman sekolahnya.

"Jadi?" Seungwoo menatap Byungchan yang masih terlihat ragu, Seungwoo meraih tangan Byungchan pelan dan mengusapnya. "Kalo kamu nggak yakin, nggak usah pulang ya" Byungchan menghela nafas untuk yang kesekian kalinya.

"Bisa anterin aku ke rumah Gookheon? Biar ak-"

"Nggak!" Seungwoo dengan cepat memotong perkataan Byungchan.

"Dirumah ku aja" sambung Seungwoo lagi dan Byungchan hanya memanyunkan bibirnya.

"Nanti aku ngerepotin kamu nggak?" Tanya Byungchan dan Seungwoo menggeleng lalu menyalakan mesin mobilnya, ia membawa mobil dengan satu tangan memegang setir dan satu tangannya lagi mengenggam tangan Byungchan

"Apa bedanya kamu di rumah Gookheon? Sama-sama ngerepotin kan?" Byungchan mencibir sambil menatap Seungwoo yang fokus dengan menyetirnya, lalu pandangannya teralihkan pada tangan Seungwoo yang masih mengenggam tangannya yang membuat Byungchan tersenyum lalu menatap jalanan lewat kaca jendela.

🍑🍑🍑

"Mau tidur sendiri atau di temenin?" Byungchan menoleh dan mendapati Seungwoo berjalan ke dalam kamarnya dengan  membawa segelas susu coklat untuk Byungchan, Byungchan tersenyum lalu duduk di pinggir ranjang milik Seungwoo tersebut dan mengambil gelasnya dari tangan Seungwoo, sedangkan Seungwoo berjalan ke meja belajarnya dan membuka buku pelajarannya. Byungchan setelah meminum susu yang di bawa Seungwoo tadi mencari buku bacaan dari rak khusus buku yang ada di kamar Seungwoo mencari bacaannya.

Setelah 2 jam sibuk dengan urusan masing-masing, Seungwoo dengan belajar di meja belajarnya dan Byungchan yang membaca hampir 3 buku fiksi milik Seungwoo akhirnya tertidur dengan posisi salah satu buku menutup wajahnya, melihat kondisi Byungchan yang tertidur seperti itu membuat Seungwoo mengambil buku-buku di keliling Byungchan dan melepaskan kaca mata bulat dari matanya yang sebenarnya punya Seungwoo, Byungchan memaksanya meminjam agar terlihat keren.

Seungwoo tersenyum lalu menarik selimutnya untuk menutup sebagian tubuh Byungchan, Seungwoo melepaskan kaca matanya juga. Dan duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap wajah Byungchan yang tertidur. Melihat setiap inci bentuk wajah Byungchan, hidung mancung,rahang tirusnya dan bulu matanya yang lentik. Seungwoo menyukainya, Seungwoo menyukai semua hal tentang Byungchan.

"Mau sampe kapan kamu menyembunyikan penyakitmu dari aku chan?" Tanya Seungwoo pelan sambil merapikan anak rambut Byungchan di dahi Byungchan.

"Apa kamu belum sepenuhnya percaya sama aku?" Seungwoo menghela nafasnya lagi, masih setia memandang wajah damai Byungchan yang tertidur. Seungwoo mengelus pelan wajah Byungchan dan memberikan satu kecupan ringan di puncak kepala Byungchan, lalu satu kecupan di dahi Byungchan kemudian turun ke pelipis mata Byungchan. Seungwoo tersenyum tipis "sleep well" kemudian Seungwoo mengecup pelan bibir Byungchan lebih lama dari tiga kecupan sebelumnya, namun mata Seungwoo membulat ketika Byungchan melumat pelan bibir Seungwoo membuat Seungwoo segera melepaskan ciumannya dan menatap Byungchan yang secara perlahan membuka matanya.

IPA VS IPS | PDX 101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang